Mengenal Seni Bordir Bangil Sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Jawa Timur

Mengenal Seni Bordir Bangil Sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Jawa Timur
info gambar utama

Seni bordir sudah lama dikenal di Indonesia sejak awal abad ke-18. Pada waktu itu seni bordir diperkenalkan oleh pedagang dari Cina dan India ke seluruh pelosok Nusantara. Pengerjaan seni bordir awalnya dilakukan secara sederhana hanya menggunakan jarum dan benang.

Benang yang dimasukkan ke dalam jarum kemudian ditusuk-tusukkan pada kain sehingga membentuk sulaman. Seiring berkembangnya teknologi dan permintaan bordir yang semakin meningkat, pengerjaan bordir beralih ke alat yang lebih canggih menggunakan mesin bordir.

Pengenalan seni bordir secara turun-temurun di beberapa daerah di Indonesia mendorong lahirnya sentra-sentra penghasil seni bordir. Salah satu sentra bordir di Jawa Timur yakni berada di Kabupaten Pasuruan, tepatnya di Kota Bangil.

Produk-produk bordir Kota Bangil sudah dikenal di berbagai daerah di Indonesia bahkan mancanegara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, bahkan daerah Timur Tengah.

Baca juga: Terkuaknya Peradaban Kuno yang Tersembunyi di Perkebunan Kopi Kerinci

Dikutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, awal mula perkembangan seni bordir di Kota Bangil ini didorong oleh Yunarti, salah satu pengusaha bordir yang ada di Kota Bangil.

Yunarti mengajak masyarakat sekitar yang sudah lama bergelut di bidang seni bordir untuk mengembangkan produknya yang awalnya hanya memproduksi bordir pakaian, merambah ke berbagai produk lainnya seperti sprei, tas, tutup tisu, taplak meja, mukena, busana muslim, kebaya modern, pakaian haji dan umroh dan lain sebagainya.

Berkembangnya produk bordir ini turut meningkatkan permintaan pasar baik dalam negeri bahkan luar negeri. Namun, saat itu Kota Bangil hanya digunakan sebagai tempat produksi bordir tanpa memiliki brand yang mumpuni. Pengenalan Kota Bangil sebagai sentra penghasil seni bordir pun kurang santer terdengar.

Pemerintah daerah Kabupaten Pasuruan kemudian bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Bordir (Aspendir) mengadakan pameran besar-besaran produk-produk bordir dari Kota Bangil.

Tujuan pameran tersebut selain untuk mempromosikan produk, juga untuk mempertemukan antara pengusaha bordir dengan konsumen secara luas, dan sekaligus memperkenalkan Kota Bangil sebagai sentra bordir atau dikenal dengan Bangil Kota Bordir (Bangkodir).

Penamaan ‘Bangkodir’ ini sudah ditetapkan sejak tanggal 11 September 2005. Sedangkan untuk penetapan Seni Bordir Bangil sebagai Warisan Budaya Takbenda terdaftar sejak tahun 2013.

Baca juga: Perayaan Gumbrekan Mahesa dan Karnaval Kerbau, Representasi Rasa Syukur Kepada Tuhan

Ciri khas desain bordir dari Kota Bangil sebagian besar menggunakan ragam hias berupa flora dan geometris sederhana. Bentuk flora yang dominan antara lain bunga sedap malam, bunga tulip, bunga sakura, buah anggur, bunga mawar, seruni, dan bunga teratai.

Untuk teknik bordirnya secara umum dipengaruhi oleh budaya Timur Tengah. Hal ini dapat dilihat dari seni bordir yang dipadukan dengan hiasan kain atau penambahan payet yang gemerlap pada motifnya (novelti). Sedangkan untuk jenis mukena dan home decoration menggunakan bordir dengan warna-warna yang lebih kalem tanpa ada penambahan payet.

UMKM bordir di Kota Bangil tersebar di beberapa wilayah antara lain Kolursari, Kiduldalem, Pogar, Bendomungal, Kersikan, Manaruwi, Kalirejo, Tambakan, dan Kalianyar. Sedangkan untuk griya atau butik bordir, antara lain Fath Bordir, Luluk Bordir, Nizar Bordir, Faiza Bordir dan beberapa butik lainnya.

Faiza Bordir merupakan salah satu butik bordir yang paling dikenal baik dari dalam kota maupun luar negeri. Bahkan beberapa pejabat negara ada juga yang pernah mengunjungi Faiza Bordir, sebut saja Bu Ani Yudhoyono (Almarhumah) dan Ibu Herawati Boediono.

Dilansir dari pasuruankab.go.id, produk-produk buatan Faiza Bordir disukai oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Bu Ani Yudhoyono (Almarhumah), sehingga pada saat itu beliau tidak tanggung-tanggung untuk memborong produk-produk Faiza Bordir mulai dari home decoration hingga kebaya. Di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo pun produk-produk Faiza Bordir juga masih menjadi langganan Istana Kepresidenan RI terutama dalam hal home decoration.

Referensi:

Warisanbudaya.kemdikbud.go.id. Seni Bordir Bangil. https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=3536

Pasuruankab.go.id. Berkunjung ke Faiza Bordir yang Produk Home Decorationnya Jadi Langganan Istana Kepresidenan. https://www.pasuruankab.go.id/isiberita/berkunjung-ke-faiza-bordir-yang-produk-home-decorationnya-jadi-langganan-istana-kepresidenan-

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini