Pemerintah menilai tenun Sumba dari Nusa Tenggara Timur layak menjadi produk high end yang bernilai ekonomi tinggi karena memiliki nilai sejarah. Potensi yang sangat besar ini harus dikembangkan agar semakin dikenal di kancah global.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa tren industri fesyen saat ini mengarah pada kain-kain bernilai tinggi di seluruh dunia, salah satunya tenun Geringsing Bali yang pernah digunakan oleh jenama fesyen Dior.
“Ini jadi potensi, kita sudah bicara dan bekerja sama dengan Sekolah Prancis bahkan New York, agar karya desainer kita bisa masuk pasar dunia. Ada momen yang bisa kita manfaatkan, saya optimis bahwa batik dan tenun bisa masuk kesana,” kata Menteri Teten.
Memberdayakan kaum perempuan
Menteri Teten mengatakan, penenun pada umumnya berkaitan erat dengan upaya pemberdayaan kelompok perempuan, selain juga menjadi sumber pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Salah satu produk tenun Sumba karya kelompok pemberdaya perempuan “Karaja Sumba”, menurut Menteri Teten berkualitas tinggi karena menggunakan pewarna alami dan dapat menjadi produk green economy.
Oleh karena itu, Menteri Teten menggarisbawahi diperlukannya pengembangan kain tenun Sumba dengan menjualnya ke pasar ekspor atau menarik para pembeli untuk datang ke Sumba. Tenun sumba dapat dijadikan sebagai oleh-oleh premium dari Sumba.
Tenun Sumba dinilai menjadi tentu yang hampir punah karena transformasi manusia yang serba ingin instan. Pelestarian budaya menenun di Karaja Sumba sendiri diketahui telah berjalan tiga tahun dengan lebih dari 100 penenun yang mayoritas berusia 50–70 tahun.
Melihat Tenun Rote, Keindahan yang Tingkatkan Derajat Kaum Perempuan
Motif yang bermakna sakral
Membuat selembar kain tenun Sumba bukanlah hal yang mudah. Dimulai dari membuat motif hingga menutup kain, pembuatan tenun Sumba setidaknya membutuhkan waktu 8 bulan sampai setahun untuk kain yang menggunakan pewarna alam.
Tenun Sunda memiliki beragam motif yang mengandung makna tersendiri. Konon, para perajin mendapatkan ide pembuatan motif melalui mimpi. Karena itulah motif kain tenun Sumba memiliki nilai spiritual yang sakral.
Karena proses pembuatannya yang tidak mudah, kain tenun Sumba dibanderol dengan harga jual yang tinggi, mulai dari Rp150 ribu hingga puluhan juta–tergantung pada jenis pewarnaan yang digunakan serta kerumitan motif pada kain.
Meskipun masih ditemukan sampai sekarang, kain tenun Sumba terancam tergerus oleh zaman. Perajin kain tenun Sumba saat ini harus bersaing dengan teknologi printing. Konsumen pun jadi lebih tertarik lantaran harga jualnya lebih murah.
Ilmu Kimia dalam Upaya Melestarikan Tradisi Tenun Lombok
Referensi:
Antara. MenKopUKM Menilai Tenun Karaja Sumba Layak Jadi Produk High-End. https://www.antaranews.com/berita/3875301/menkopukm-menilai-tenun-karaja-sumba-layak-jadi-produk-high-end
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News