Optimisme Generasi Muda: Landasan Masa Depan Indonesia Tahun 2023

Optimisme Generasi Muda: Landasan Masa Depan Indonesia Tahun 2023
info gambar utama

Generasi muda Indonesia telah menunjukkan optimisme yang luar biasa terhadap masa depan negara. Berdasarkan hasil Survei Optimisme Generasi Muda terkini kolaborasi antara Good News From Indonesia (GNFI) dan Lembaga Survei Populix, menggambarkan keyakinan mereka dalam perubahan positif di berbagai sektor kunci. Pelaksanaan survei ditujukan sebagai tolak ukur tingkat optimisme terhadap masa depan Indonesia dari pandangan generasi muda.

Survei dilakukan secara online dengan melibatkan lebih dari 1.289 responden dari beragam latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan di berbagai daerah Indonesia dengan sebesar 61% responden berasal dari Pulau Jawa. Terdapat 5 fokus utama survei yang berbagi pandangan mereka terkait perubahan yakni di bidang Kebutuhan Dasar, Ekonomi, Kesehatan, Pendidikan dan Kebudayaan, Kehidupan Sosial, Politik, dan Hukum.

Kaleidoskop 2023: Upaya Membaca Kembali Sejarah Indonesia untuk Masa Depan

Model kuesioner yang dipakai dalam survei ini menggunakan mekanisme Sangat Setuju dan Sangat Tidak Setuju dengan penghitungan skala 1—10 pada setiap pertanyaan. Di tahun kelima ini Survei Optimisme Generasi Muda berhasil dikumpulkan hasilnya dari tanggal 10 – 17 Oktober 2023. Tercatat partisipasi dari generasi Y dan generasi Z dari rentang usia 12 – 40 Tahun.

Menariknya terlihat adanya peningkatan optimisme tahun ini dengan skor final 7,77. Keyakinan yang kuat bahwa pendidikan adalah kunci utama menuju masa depan yang cerah bagi Indonesia, berhasil menempatkan sektor Pendidikan dan Kebudayaan meraih peringkat paling tinggi yakni sebesar 8,55 dari skala 10.

Hal ini menunjukan adanya harapan akan perbaikan sistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitasnya. Sebaliknya aspek Politik dan Hukum menempati indeks terendah dari keseluruhan fokus utama Survei Optimisme tahun 2023.

Berikut adalah hasil selengkapnya dari Survei Optimisme tahun 2023:

Kebutuhan Dasar

Dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar diri sendiri, responden lebih merasakan rasa optimis dapat memenuhi kebutuhan dasar sandang, pangan, dan gizi pada anak. Indeks Optimisme menempati skala 8,38.

Ekonomi dan Kesehatan

Indeks Optimisme Ekonomi dan Kesehatan mencapai angka 8,31. Responden optimis mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik. Di sisi lain untuk golongan para pencari kerja seperti fresh graduate dan lainnya mereka cenderung memberikan poin optimisme yang lebih rendah rendah. Sebab, cenderung mempunyai keinginan menekuni bidang pekerjaan sesuai dengan bidang yang ditekuni sebagai pekerjaan di masa depan.

Bagas Godang, Rumah Adat Mandailing yang Identik dengan Tiang Ganjil

Pendidikan dan Kebudayaan

Meningkat dari dua tahun sebelumnya, dengan indeks sebesar 8,55, menjadikan Pendidikan dan Kebudayaan sebagai dimensi paling tinggi di antara fokus lainnya. Lewat skor tertinggi yang tertuju pada potensi kuliner Indonesia di mata dunia dan skor terendah ditempati oleh bidang IPTEK yang menyiratkan harus adanya perbaikan kualitas pada bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Kehidupan Sosial

Survei juga menyoroti kehidupan sosial, responden pesimis terhadap etika yang baik dalam bermedia sosial selain itu rasa optimisme ada pada keyakinan terhadap kesempatan yang sama untuk berkembang.

Politik dan Hukum

Politik dan Hukum menjadi aspek dengan skor terendah sebesar 5,72. Responden memperlihatkan kepesimisan terutama di permasalahan korupsi di Indonesia. Publik juga berharap adanya sistem penegakan hukum di negeri ini berubah lebih baik untuk tahun tahun berikutnya.

Di luar aspek utama terdapat 2 dimensi lainnya yang disertakan dalam survei, yaitu mengenai lingkungan dengan indeks 7,23 yang menuntut perbaikan kerusakan lingkungan di masa depan dan pemilu dengan unsur memiliki kesempatan yang sama memperoleh keseluruhan aspek 7,00. Sayangnya responden berpesimis terhadap penyelenggaraan pemilu 2024.

Selain itu, melalui hasil dari survei ditemukan sejumlah Permasalahan Utama Sepanjang Tahun 2023 yang menjadi penyebab timbul rasa kepesimisan terhadap masa depan negeri ini. Bentuk permasalahannya, adalah:

  1. Praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme),
  2. Tidak adilnya penegakan hukum dan adanya keberpihakan pada pihak tertentu,
  3. Ketidakstabilan harga pangan,
  4. Membengkaknya utang negara,
  5. Penghasilan rendah dan inflasi yang melambung tinggi.
Asal-usul Mi Ayam, Ternyata Hadir di Indonesia karena Hal Politis

Peningkatan optimisme secara keseluruhan menggambarkan pergeseran positif dalam pandangan generasi muda terhadap masa depan Indonesia. Faktor-faktor seperti kemajuan teknologi, akses informasi yang lebih luas, serta semakin terbukanya ruang partisipasi muda tampaknya menjadi pemicu utama dari optimisme yang meningkat.

Walaupun tidak terlepas dari permasalahan yang bersumber dari aspek politik, hukum dan ekonomi, Survei Optimisme Generasi Muda tahun 2023 membawa angin segar bagi masa depan negara sehingga mampu memupuk generasi kritis, cinta tanah air dan semangat mencapai generaai emas tahun 2045.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ND
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini