Keren! Pharaswara Etnika Meriahkan Puncak Fest 2023 dengan Musik Kolaborasi Tradisional

Keren! Pharaswara Etnika Meriahkan Puncak Fest 2023 dengan Musik Kolaborasi Tradisional
info gambar utama

Puncak Festival 2023 merupakan agenda pariwisata yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) bersama Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang diselenggarakan dengan tujuan memeriahkan momen libur Natal dan Tahun Baru 2024.

Event ini berlangsung selama 3 hari, yang telah dimulai pada hari Senin (25/12) dan berakhir pada hari Rabu (27/12) yang bertempat di Rest Area Gunung Mas, Puncak, Bogor.

Pharaswara Etnika, kelompok musik etnik tradisional, memiliki personil yang terdiri dari pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) Kabupaten Bogor. Mereka turut serta memeriahkan rangkaian Puncak Festival dengan menghadirkan musik dengan nuansa yang berbeda dan mendapat apresiasi dari panitia pelaksana dan juga pengunjung yang turut menyaksikan perfome musik kolaborasi tradisional pada hari Senin, (25/12/2023).

Pharaswara Etnika mendapatkan dorongan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor melalui Bidang SDM, Ekonomi Kreatif, dan Pariwisata.

Menari (Ngibing) Tarawangsa | Sumber: Dok. Pribadi Belgi Alhuda
info gambar

Belgi Alhuda, salah satu personil Pharaswara Etnika, menjelaskan bahwa keterlibatan Pharaswara Etnika tidak lepas dari peran Disbudpar Kabupaten Bogor.

"Terima kasih, melalui Kepala Bidang SDM Ekraf dan Pariwisata yang telah mempercayakan kepada kami untuk ambil bagian dalam event Puncak Festival ini," kata Belgi.

Intip Peristirahatan Terakhir Kapitan Tionghoa di Tepi Sungai Musi

Masih kata Belgi, dengan keterlibatannya dalam event besar di Kabupaten Bogor ini, maka mereka dapat turut serta mempromosikan produk Ekonomi Kreatif dan musik tradisional yang ada di Kabupaten Bogor kepada para wisatawan yang datang dari berbagai wilayah untuk berlibur di Puncak yang menjadi salah satu destinasi wisata favorit yang ada di Kabupaten Bogor.

"Kami ucapkan terima kasih kepada Disbudpar dan PHRI serta panitia yang telah memberikan kesempatan kepada kami," ucap Belgi.

"Dengan menghadirkan event besar di akhir tahun yang bertepatan dengan masa liburan. Hal ini tentu saja dapat menjadi ajang untuk mempromosikan ekonomi kreatif, pariwisata dan berbagai kearifan lokal, seni budaya serta seni tradisi yang juga dapat menjadi langkah syiar dalam upaya pemajuan kebudayaan di tanah pasundan," tambahnya lagi.

Ia melontarkan harapannya, semoga seni tradisi, ekonomi kreatif, dan pariwisata yang ada di Kabupaten Bogor dapat menjaring wisatawan dan berdampak baik untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memberikan dampak terhadap sosial, lingkungan dan berkelanjutan.

Senada dengan Belgi, Othing Supriatna, kreator ekraf asal Cibinong yang juga merupakan salah satu personil Pharaswara Etnika, mengucapkan rasa syukurnya kepada panitia pelaksana dan beberapa pihak yang terlibat atas apresiasinya akan seni musik tradisional yang mendapat tempat dalam event yang digagas Pemkab Bogor.

Belgi Alhuda menari bersama pihak PHRI dalam acara Puncak Festival | Sumber: Dok. Pribadi Belgi Alhuda
info gambar

"Dalam event ini dapat kembali memperkenalkan musik tradisional kepada masyarakat dan menjadi bagian promosi serta edukasi tentang pelestarian musik warisan leluhur," pungkasnya.

Manisnya Gula di Balik Alasan Pembangunan Stasiun Cirebon Prujakan

"Pada kesempatan ini, kami turut serta ambil peranan dalam memperkenalkan kembali berbagai kearifan lokal dan musik tradisional kepada masyarakat," ucap Othing.

Menurut Othing, Pharaswara Etnika mencoba untuk berupaya mengedepankan kolaborasi dari berbagai pihak ataupun individu yang memiliki minat yang sama dalam bermusik, khususnya musik etnik tradisional dalam upaya pelestarian.

"Semoga event ini dapat menjadi event tahunan Pemkab Bogor dan menjadi ajang promosi potensi pariwisata dan juga berbagai kearifan lokal daerah dan juga musik tradisional yang ada di Kabupaten Bogor agar mendapat tempat dihati masyarakat dan mendapatkan dukungan dari berbagai stackholder. Sehingga seni tradisi dapat semakin berkembang ditengah modernisasi dan tetap lestari serta berkelanjutan," tutup Othing.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

BA
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini