Peran Penting Universitas Syiah Kuala dalam Menghidupkan Komoditas Nilam di Aceh

Peran Penting Universitas Syiah Kuala dalam Menghidupkan Komoditas Nilam di Aceh
info gambar utama

Ekspor nilam kembali dilakukan oleh PT UGreen Aromatics International (UGreen), pada awal Desember. Perusahaan tersebut telah melakukan ekspor sebanyak 1,2 ton bahan baku pembuatan parfum (fragrance), yakni nilam dan biji pala senilai Rp1 miliar ke Prancis.

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki pun secara simbolis turut meresmikan pelepasan ekspor minyak nilam tersebut di Universitas Syiah Kuala (USK), Jumat (8/12/2023).

PT UGreen Aromatics International sebagai perusahaan utama pengekspor nilam merupakan bagian dari anak usaha Koperasi Produsen Inovasi Nilam Aceh (Inovac) yang bekerja sama dengan PT Nat' Green.

Koperasi Inovac tersebut merupakan unit bisnis yang dibentuk oleh Universitas Syiah Kuala (USK), sedangkan PT Nat' Green merupakan perusahaan asal Prancis. Dalam kepemilikannya, Koperasi Inovac memiliki saham 60 persen dan Nat' Green sebesar 40 persen atas PT UGreen Aromatics International.

Riwayat Nilam Aceh yang Kualitasnya Dianggap Terbaik di Dunia

Sebenarnya, ekspor minyak nilam, terutama ke Prancis bukan kali pertama ini dilakukan. Ketua Koperasi Inovac, Nadia mengatakan, pihaknya melalui UGreen secara rutin telah melakukan ekspor minyak nilam ke Prancis tiap tiga bulan sekali sejak 2022 lalu.

Bahkan, nilai ekspor nilam pada 5 Desember 2022 lalu tembus mencapai Rp2,5 miliar, dua kali lipat dari nilai ekspor yang baru saja dilakukan.

"Ekspor yang diresmikan oleh Pak Teten ini merupakan yang kelima ke Prancis. Minyak nilam dan biji pala ini digunakan sebagai bahan baku parfum di sana. Nilainya yang kami ekspor ini mencapai sekitar Rp 1 miliar," ungkapnya.

Meski demikian, produksi nilam dari para petani yang tergabung dalam Koperasi Inovac dinilai masih belum mampu memenuhi permintaan bahan baku minyak nilam ke Prancis yang mencapai 6 ton.

"Kapasitas di petani baru mampu memproduksi sebanyak 1 ton minyak nilam, dan itu hanya di-supply dari petani yang ada di Gayo. Sementara petani di wilayah lain juga belum mencukupi," jelas Nadia di Banda Aceh, Aceh, Sabtu (9/12/2023).

Kendala ini tidak terlepas dari terbatasnya modal para petani untuk penanaman nilam. Oleh karena itu, Nadia berharap agar Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM dapat membantu dari sisi pembiayaan.

Upaya Kembalikan Kejayaan Komoditas Nilam Aceh yang Terlelap Puluhan Tahun

Peran USK dalam Menggenjot Produksi Nilam

Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh sudah sejak lima tahun lalu berkontribusi aktif untuk memaksimalkan potensi nilam di wilayah Aceh melalui Atsiri Research Center (ARC). ARC menjadi pusat riset khusus atisiri yang bertujuan untuk mendukung dan memperkuat agroindustri di Aceh, khususnya komoditas nilam.

Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, Prof. Marwan mengatakan, ARC sejak 2019 telah bertransformasi menjadi pusat unggulan iptek perguruan tinggi (PUIPT) berskala nasional yang menjadi bagian dari jawaban atas berbagai persoalan industri nilam Aceh.

Direktur Atsiri Research Center (ARC), Syaifullah Muhammad mengungkapkan, partisipasi aktif ARC dalam mendorong industri nilam di Aceh dilatarbelakangi oleh kondisi industri komoditas tersebut beberapa tahun terakhir yang mengalami penurunan. Penurunan market nasional tanaman nilam mencapai 35 persen dibanding periode sebelumnya yang tembus hingga mencapai 55 persen.

Padahal, nilam Aceh merupakan salah satu nilam terbaik dan diminati pasar global.

ARC-USK selama ini telah mengembangkan berbagai inovasi yang sangat berguna terhadap keberadaan nilam Aceh melalui berbagai tahap, di antaranya tahap pembibitan, teknologi pascapanen, serta pengembangan produk turunan nilam.

Mengingat Nusantara Lewat Minyak Atsiri Scent of Wonderful Indonesia

Oleh karena itu, ARC tidak hanya melakukan ekspor dalam bentuk bahan baku, melainkan juga mengolah dan memproduksinya sendiri guna memberikan nilai tambah terhadap nilam.

“Dari setiap produksi minyak nilam, selalu kami sisihkan sebesar 20% produksi untuk dalam negeri dan 80% dibawa ke pasar ekspor. Sekitar 30 produk telah kami hasilkan untuk pasar domestik,” jelas Syaifullah Muhammad.

Tahun 2019, ARC-PUIPT USK akhirnya menginisiasi pembentukan Koperasi Produsen Inovasi Nilam Aceh (Koperasi Inovac). ARC sebagai lembaga riset dan pengembangan pun turut memberikan pelatihan dan bimbingan kepada Koperasi Inovac dalam hal pengelolaan minyak nilam. Sehingga Koperasi Inovac dapat melahirkan beberapa produk turunan dari tanaman nilam.

Saat ini koperasi tersebut berhasil melahirkan PT UGreen Aromatics International sebagai anak usaha. Selain itu, Koperasi Inovac telah memiliki distributor resmi sehingga produk-produknya dapat ditemukan di e-commerce maupun toko offline.

Mengenal Nilam, Tanaman Wangi yang Diminati Pasar Mancanegara

Referensi:

  • https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/201015/koperasi-inovac-ekspor-minyak-nilam-aceh-senilai-rp-1-miliar-ke-prancis
  • https://bisnisindonesia.id/article/jalan-baru-petani-minyak-atsiri-aceh

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini