Kominfo: Angka Hoaks Pemilu 2024 Menurun, Kabar Baik untuk Demokrasi Indonesia

Kominfo: Angka Hoaks Pemilu 2024 Menurun, Kabar Baik untuk Demokrasi Indonesia
info gambar utama

Tidak terasa, Pemilihan Umum (Pemilu) sudah semakin dekat. Pada tanggal 14 Februari 2024 besok, kita tidak hanya memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Jalanan pun sudah penuh dengan baliho dari para calon sejak sejak 28 November 2023 hingga selesainya masa kampanye nanti di tanggal 10 Februari 2024.

Masa kampanye seharusnya menjadi saat di mana para calon menyampaikan gagasan serta pemikiran mereka. Dengan begitu, masyarakat dapat menentukan pilihannya berdasarkan visi dan misi para calon yang sesuai dengan mereka. Sayangnya, masa kampaye juga diwarnai dengan maraknya hoaks. Keberadaan hoaks pada masa kampanye dapat merusak integritas pemilu dan menimbulkan konflik di masyarakat.

Walaupun begitu, kita patut merasa bangga karena angka hoaks pada pemilu tahun ini menurun dibandingkan pemilu 2019. Klaim tersebut dibuat oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, melalui siaran pers yang dilaksanakan pada Sabtu, 13 Januari 2024.

Survei Optimisme Generasi Muda 2023: Indeks Politik dan Hukum masih menjadi sorotan

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menurunkan 51 konten hoaks pemilu di media sosial dan menerbitkan 175 klarifikasi sejak dimulainya masa pemilu hingga 11 Januari 2024 lalu. Angka tersebut berbeda jauh apa bila dibandingkan dengan pemilu tahun 2019. Hanya pada bulan Maret 2019, Kementerian Komunikasi dan Infoematika telah menemukan 453 isu hoaks di media sosial.

Menurunnya angka hoaks di masyarakat tidak terlepas dari usaha Kementerian Komunikasi dan Informatika. Komitmen mereka untuk menciptakan pemilu yang jujur dan adil terlihat dari tindakan awal sejak sebelum dimulainya masa kampanye. Pada periode 17 Juli 2023 hingga 16 November 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menurunkan 290 konten hoaks. Hal itu menunjukkan komitmen Kominfo untuk turut menciptakan pemilu yang jujur dan adil.

Upaya Kementerian Komunikasi dan Informatika tersebut diwujudkan dalam berbagai upayaUpaya Kominfo melibatkan kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan badan pengawas pemilu. Kerja sama tersebut dibentuk melalui penandatanganan nota kesepahaman mengenai pemanfaatan layanan informasi dalam pelaksanaan dan pengawasan penyelenggaraan pemilu melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Perjanjian kerja sama juga dilakukan antara direktorat Jenderal Aptika Kominfo dengan Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Pada acara diskusi "Demi Indonesia Cerdas Memilih" di Kepulauan Riau pada 12 Januari 2024, Menteri Budi Arie menjelaskan bahwa Kementerian Kominfo juga melaksanakan tiga program inisiatif untuk mencegah penyebaran hoaks dan misinformasi. Program tersebut mencakup Gerakan Nasional Literasi Digital, patroli siber selama 1x24 jam, dan penerbitan klarifikasi secara berkala.

Optimisme Anak Muda Terhadap Politik dan Hukum Rendah Meski Sudah Memasuki Tahun Politik

Program Gerakan Nasional Literasi Digital bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat. Program pada tingkat hulu ini mengajarkan masyarakat untuk dapat mengenali hoaks dan membentengi diri dari ancaman-ancaman hoaks. Dengan begitu, masyarakat tidak mudah menjadi korban maupun penyebar hoaks.

Program kedua diwujudkan melalui patroli siber selama 1x24 jam yang dilakukan secara masif. Program ini membersihkan media sosial Indonesia dari konten hoaks dan disinformasi. Dengan begitu, dampak dari konten hoaks dapat dicegah.

Ketiga, Kementerian Kominfo menerbitkan klarifikasi terhadap hoaks secara berkala. Hal itu dilakukan untuk memberi kejelasan pada masyarakat. Dengan begitu, hoaks yang sudah diidentifikasi tidak terus disebar luaskan dan dipercaya oleh masyarakat.

Meskipun langkah-langkah ini telah memberikan dampak positif, hoaks tetap menjadi ancaman selama masa pemilu. Oleh karena itu, sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran penting dalam mengatasi hoaks di media sosial. Dengan lebih teliti dalam menerima dan menyebarkan informasi, kita dapat bersama-sama menciptakan pemilu yang sehat dan damai. Yuk, bersama kita wujudkan pemilu yang sehat dan damai!

Optimisme Generasi Muda terhadap Politik dan Hukum Rendah, Mengapa?

Sumber:

  • CNN Indonesia. 2024, 13 Januari. Menkominfo Klaim Hoaks Masa Kampanye Turun Dibanding 2019. Diakses secara daring melalui URL https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240113234515-192-1049164/menkominfo-klaim-hoaks-masa-kampanye-turun-dibanding-2019 pada 14 Januari 2024
  • Kominfo, 2019, 1 Oktober. Kominfo Temukan 3.356 Hoaks, Terbanyak saat Pemilu 2019. Diakses secara daring melalui URL https://www.kominfo.go.id/content/detail/21876/kominfo-temukan-3356-hoaks-terbanyak-saat-pemilu-2019/0/berita_satker pada 14 Januari 2024
  • Kominfo. 2024, 13 Januari. Menteri Budi Arie: Dibanding 2019 Konten Hoaks Masa Kampanye Pemilu 2024 Menurun. Dikases secara daring melalui URL https://www.kominfo.go.id/content/detail/54126/siaran-pers-no-27hmkominfo012024-tentang-menteri-budi-arie-dibanding-2019-konten-hoaks-masa-kampanye-pemilu-2024-menurun/0/siaran_pers pada 14 Januari 2024.
  • Kuncorojati, C. 2024, 14 Januari. Menkominfo Punya Strategi Tangkal Hoaks Soal Pemilu 2024. Diakses secara daring melalui URL https://www.medcom.id/teknologi/news-teknologi/JKRdW2pb-menkominfo-punya-strategi-tangkal-hoaks-soal-pemilu-2024 pada 14 Januari 2024.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini