Indonesia Dapat Hibah 309 Juta Dolar AS untuk Pengentasan Malaria, TBC, dan AIDS

Indonesia Dapat Hibah 309 Juta Dolar AS untuk Pengentasan Malaria, TBC, dan AIDS
info gambar utama

Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis (TBC), & Malaria (GFATM) menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya eliminasi penyakit HIV, TBC, dan malaria, serta pembentukan Resilient Sustainable System for Health (RSSH) secara global. Indonesia merupakan salah satu negara yang menerima dukungan penuh dari GFATM untuk mencapai target pada tahun 2030.

GFATM telah menyetujui pemberian dana hibah untuk mendukung Indonesia. Sebagai respons, Kementerian Kesehatan mengadakan peluncuran atau kick-off untuk memulai implementasi dana hibah dari The Global Fund, khususnya untuk program AIDS, TBC, dan malaria, serta untuk memperkuat sistem kesehatan.

Dana hibah tersebut mencapai total sebesar 309 juta dolar Amerika Serikat (AS), setara dengan Rp 4,6 triliun, untuk periode anggaran 2024-2026. Acara peluncuran dana hibah ini diselenggarakan di Auditorium dr. Herman Susilo, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Hang Jebat, Jakarta pada Rabu (17/1/2024).

Riwayat Kesembuhan Pasien HIV yang Baru Terjadi 4 Kali di Dunia

Mewujudkan komitmen pengentasan AIDS, HIV, dan Malaria

Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan dalam sambutannya bahwa keberadaan The Global Fund hingga saat ini adalah wujud komitmen yang kuat dari seluruh elemen masyarakat dunia, bersama pemerintah, untuk mencapai eliminasi HIV, TBC, dan malaria di seluruh negara.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Thomas dan juga teman-teman yang sudah membantu program Global Fund seluruh komponen baik itu pemerintah, pemerintah daerah maupun lembaga sosial yang telah membantu kita,”Kata Menkes Budi.

Ia menjelaskan bahwa terkait dengan HIV, dari setengah juta orang yang hidup dengan HIV pada tahun 2023, 68% di antaranya telah mengetahui status mereka, 62% dari mereka yang mengetahui statusnya menerima obat, dan 38% mengalami supresi virus.

Sementara itu, terkait kasus TBC, berdasarkan laporan tahun 2023, terdapat sekitar 1.060.000 kasus, sedangkan untuk HIV sekitar 540.000 dan malaria sekitar 380.000. Pada tingkat nasional di tahun 2023, 76% kabupaten/kota di Indonesia telah bebas dari malaria, dan 89% penduduk Indonesia tinggal di daerah bebas malaria.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Maxi Rein, menjelaskan bahwa dana hibah senilai USD 309 juta secara rinci terbagi dalam beberapa komponen. Komponen AIDS mencapai USD 103,7 juta (setara dengan 1,5 triliun rupiah), komponen TBC sebesar USD 126 juta (setara dengan 2,3 triliun rupiah), komponen malaria sebesar USD 35,6 juta (setara dengan 539 miliar rupiah), dan RSSH sebesar USD 14,4 juta (setara dengan 218 miliar rupiah).

Secara komposisi pengelolaannya, USD 211,1 juta dikelola oleh pihak Kementerian Kesehatan, dan USD 98,6 juta dikelola oleh pihak komunitas.

Lawan Stigma ODHA, Scott Alfaz: Sumber Kekuatan Utama Datang dari Diri Sendiri

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini