Cadangan Gas Berlimpah, Kapan Proyek Pipa dari Jatim ke Aceh Dimulai?

Cadangan Gas Berlimpah, Kapan Proyek Pipa dari Jatim ke Aceh Dimulai?
info gambar utama

Potensi gas bumi di Indonesia makin melimpah usai dua sumber gas raksasa ditemukan di Andaman dan Cekungan Kutai. Pemerintah Indonesia berupaya mengelolanya dengan menyambungkan infrastruktur gas dari ujung timur Pulau Jawa ke barat Sumatra.

Pada 18 Maret 2022, Bishop (BP)—perusahaan minyak asal Britania Raya—mengumumkan temuan potensi gas jumbo di Blok Agung I, laut dalam lepas pantai Bali dan Jawa Timur, lalu Blok Agung II di laut dalam lepas pantai Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, serta Jatim.

Cadangan yang terus membengkak mendorong pemerintah membangun interkoneksi pipa transmisi gas bumi dari Jawa Timur sampai ke Aceh. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji mengungkapkan pernyataan itu dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (16/1/2024).

Pemerintah Bangun Pipa Gas Dumai-Sei Mangkei 400 Km, Anggaran Rp6,6 Triliun

Menurutnya, pembangunan pipa gas terintegrasi di Pulau Jawa dan Sumatra dilakukan demi membantu masyarakat untuk mendapatkan akses energi yang murah. Setelah insfrastruktur gas terbangun, maka mayarakat diharapkan dapat memanfaatkan gas dari hasil eksplorasi dengan harga yang jauh lebih murah.

"Diharapkan gas yang dieksplorasi saat ini bisa berharga lebih murah sampai di konsumen, termasuk untuk industri, kelistrikan, komersial, dan rumah tangga, juga ditargetkan untuk jaringan gas yang dibangun pemerintah maupun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," ujar Tutuka.

Pemerintah, kata dia, telah menyelesaikan pembangunan pipa gas ruas Cirebon—Semarang (Cisem) tahap 1, yakni Semarang—Batang sepanjang 62 kilometer (km). Pembangunan tahap 2 bakal dimulai tahun ini dengan cakupan ruas Batang—Cirebon dan Cirebon—Kandanghaur sepanjang 240 km.

Habiskan Rp4 Triliun, Pipa Gas Cirebon-Semarang Resmi Beroperasi

Basic design-nya sudah selesai, mudah-mudahan bisa selesai lelangnya, dan dimulai EPC-nya atau pembangunannya pada tahun ini dan akan diselesaikan pada akhir 2025," jelas Tutuka.

Di samping itu, pemerintah juga sudah memulai proses pembangunan pipa ruas Duri—Sei Mangke di Pulau Sumatra. Studi kelayakan telah rampung, tahap berikutnya administrasi untuk menuju pelelangan proyek.

Tutuka mengeklaim, pembangunan pipa gas terintegrasi dapat mengurangi subsidi LPG 3 kg sebesar Rp0,63 triliun per tahun dan devisa impor LPG Rp1,08 triliun per tahun, serta menghemat biaya masak hingga Rp0,16 triliun per tahun. Semua itu dihasilkan dari pemanfaatan pipa gas untuk jaringan gas rumah tangga sebanyak 300 ribu sambungan rumah tangga (SR) di ruas Cirebon—Semarang dan 600 ribu SR di ruas Duri—Sei Mangke.

Proyek Pipa Gas Bumi Cirebon-Semarang Habiskan Rp4,47 Triliun

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini