Rabies Mengancam NTT, Vaksinasi Digalakkan hingga Bulan Maret 2024

Rabies Mengancam NTT, Vaksinasi Digalakkan hingga Bulan Maret 2024
info gambar utama

Pemerintah telah menetapkan status penanggulangan setelah penetapan kejadian luar dan darurat rabies di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Satuan tugas darurat melakukan vaksinasi kepada 70 persen hewan, khususnya anjing.

Dimuat dari Kompas, Dinas Kesehatan NTT mencatat sampai 15 November sudah ada 11 korban jiwa di Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Ada juga, 1.823 kasus gigitan hewan penular rabies di wilayahnya.

Pesona Nihi Sumba, Salah Satu Resor Indonesia Terbaik di Dunia

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan sejauh ini vaksin rabies baru mencakup 17 persen hewan-hewan penular rabies. Karena keterbatasan vaksin dan biaya operasional.

“Sehingga nanti kita bisa pastikan ketika ada vaksinasi, 70 persen anjing yang ada di sana sudah divaksin. Kebetulan sekarang ada jenis vaksin yang lebih mudah yaitu dalam bentuk pil, oral, nanti bisa dikamuflase dimasukkan ke dalam makanan-makanan hewan, terutama untuk anjing,” kata Muhadjir.

Dapat alokasi 80 vaksin

Pemerintah Kota Kupang langsung melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan warga. Pemberian vaksinasi anti rabies ini dilakukan setelah pemerintah Kota Kupang mendapatkan bantuan 5.000 dosis vaksin.

Menurut Kepala Bidang Veteriner Dinas Pertanian Kota Kupang, Yappy Manafe cakupan 5.000 vaksin dilakukan di 51 kelurahan di Kota Kupang sehingga bisa meminimalisir kasus gigitan anjing yang terkena rabies.

Remaja Asal NTT Mendunia Usai Temukan Serangga Spesies Baru

“Hari ini hanya beberapa ekor saja anjing milik warga yang divaksin karena kondisi cuaca sangat panas sehingga pemberian vaksin dilanjutkan besok,” jelasnya yang dimuat Antara.

Yappy mengatakan setiap kelurahan mendapatkan alokasi 80 vaksin anti rabies untuk vaksinasi hewan penular rabies (HPR) seperti anjing, kucing, dan kera yang dimiliki warga. Dia berharap masyarakat juga pro aktif untuk memberi vaksin kepada hewan peliharaannya.

Diharapkan tuntas Maret

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengatakan satgas pengendalian rabies di NTT masih terus bekerja. Dirinya mengatakan vaksinasi kepada seluruh HPR ditargetkan tuntas pada Maret 2024.

“Dan sekarang kita membentuk satgas rabies, kami targetkan 3 bulan, Januari, Februari, Maret, ini bisa tuntas,” ucapnya yang dimuat Detik.

Punya Nilai Sejarah, Kain Tenun Sumba Layak Jadi Produk "High-End"

Dia mengatakan vaksinasi itu sudah dilakukan sejak awal Januari 2024. Dia berharap penyebaran virus rabies di NTT dapat dikendalikan. Dia mengatakan BNPB memiliki pengalaman dalam pengendalian COVID-19.

“Target kami 3 bulan dan mudah-mudahan kalau tidak berhasil bukan tidak berhasil, tapi kalau masih kurang kami targetkan 6 bulan,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini