Kilas Balik Momen Timnas Indonesia Mengalahkan Jepang dalam Pertemuan Pertama pada 1954

Kilas Balik Momen Timnas Indonesia Mengalahkan Jepang dalam Pertemuan Pertama pada 1954
info gambar utama

Puluhan tahun yang lalu, Timnas Indonesia pernah menang meyakinkan atas Jepang. Itu terjadi dalam pertemuan perdana kedua tim dalam sejarah.

Indonesia akan menghadapi Jepang dalam laga babak penyisihan Grup D Piala Asia 2023. Duel kedua tim dijadwalkan digelar di Stadion Al Thumama, Qatar, Rabu (24/1/2024) pukul 18.30.

Laga nanti diprediksi bakal sengit. Sebab, kedua tim sama-sama sangat membutuhkan kemenangan untuk lolos ke fase gugur. Koleksi poin Indonesia dan Jepang saat saling berhadapan nanti pun sama, yakni 3 poin.

Saat ini, bisa dibilang Jepang unggul di atas kertas karena sepak bola mereka adalah salah satu yang terbaik di Asia. Namun ternyata, ada kisah menarik di mana Indonesia ternyata mampu mengalahkan Jepang saat kedua tim pertama kali berduel di lapangan hijau.

Profil Jay Idzes, Bek Liga Italia yang Siap Membela Timnas Indonesia

Pertemuan Pertama Indonesia dan Jepang

Laga antara Indonesia melawan Jepang yang pertama dalam sejarah terjadi pada 1 Mei 1955. Kala itu, kedua tim bermain di ajang Asian Games 1954 yang diadakan di Manila, Filipina.

Cabang olahraga sepak bola Asian Games 1954 diikuti oleh 12 tim yang dibagi ke dalam empat grup. Indonesia dan Jepang sendiri tergabung dalam Grup C bersama India.

Bermain di Rizal Memorial Stadium, Indonesia mampu meraih kemenangan atas Jepang. Skornya pun cukup meyakinkan, yakni 5-3.

Dalam pertandingan yang dimainkan selama 2x40 menit itu, Indonesia sudah tampil lebih dominan sejak awal. Pada babak pertama saja, Indonesia yang dibesut pelatih asal Yugoslavia Antun "Toni" Pogacnik mampu unggul telak 4-1.

Saat pertandingan baru berjalan 10 menit, Indonesia membuka keunggulan lewat gol penyerang asal Sulawesi Selatan, Ramang. Sepuluh menit berselang, Jepang menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui eksekusi penalti Takashi Kano.

Pada menit ke-25, giliran Indonesia mendapat penalti yang mampu dieksekusi dengan baik oleh Djamiaat Dhalhar. Unggul 2-1, Indonesia menambah dua gol lagi lewat Tee Sian Liong pada menit ke-33 dan 36 hingga keunggulan bertambah menjadi 4-1.

Memasuki babak kedua, Indonesia bahkan sempat unggul 5-1 setelah Dhalhar lagi-lagi sukses mengeksekusi penalti. Namun, Jepang kemudian mencetak dua gol pada menit ke-70 dan 80 lewat Masanori Tokita dan Takashi Takabayashi. Skor 5-3 bagi keunggulan Indonesia tak berubah hingga waktu pertandingan habis.

Menurut surat kabar De Nieuwsgier terbitan 3 Mei 1955, permainan Indonesia lebih unggul dari segi kecepatan plus tembakan-tembakan para penyerang yang begitu efektif. Sebaliknya, Jepang tidak bisa berbuat banyak.

Kemenangan itu sudah tentu membuahkan kegembiraan bagi Indonesia, terutama Pogacnik selaku pelatih. Sayangnya, Indonesia gagal meraih medali gara-gara dikalahkan China 2-4 di semifinal.

"Pelatih tim Indonesia, Tony Pogacnik, tampak senang setelah pertandingan, namun ia tetap geleng-geleng kepala kepada pemain dan mengatakan jika mereka terlalu banyak melepas tembakan dari jarak jauh," demikian petikan berita De Nieuwsgier.

Mengenang Lisa Rumbewas, Srikandi Angkat Besi Andalan Indonesia



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini