Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Ekowisata Provinsi Sulawesi Utara

Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Ekowisata Provinsi Sulawesi Utara
info gambar utama

Taman Nasional Bogani Nani Wartabone memiliki luas lebih kurang 287.115 hektare. Secara administrasi pemerintahan, kawasan taman nasional ini termasuk wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, dan Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.

Kawasan ini ditetapkan sebagai taman nasional oleh Menteri Kehutanan pada tahun 1990. Pada saat ditetapkan sebagai taman nasional, tempat ini memiliki nama Taman Nasional Dumoga Bone. Pada tanggal 8 Oktober 1993, namanya diganti dengan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dengan SK Menteri Kehutanan No. 724/Kpts-II/1993.

Di kawasan ini terdapat berbagai lokasi objek wisata alam yaitu di Toraut, Kosinggolan, Matayangan, Tambun, Lombongan, dan Gunung Ambang. Para wisatawan dapat melakukan berbagai kegiatan wisata di tempat-tempat tersebut. Berbagai lokasi objek wisata tersebut tersebar di berbagai sudut taman nasional.

Mengenang Kembali Sejarah Kelam Indonesia Melalui Novel Laut Bercerita

Di Toraut Kawan dapat menyaksikan Air Terjun Tumpah dan keindahan hutan primer dengan atraksi satwanya, serta melakukan hiking. Di Kosinggolan Kawan dapat berkemah, melihat keindahan alam, melakukan kegiatan lintas alam, dan fotografi. Di Matayangan Kawan dapat menjumpai habitat peneluran burung maleo, melakukan lintas alam, melakukan pengamatan satwa, dan mandi di Sungai Tomakang.

Di Tambun Kawan dapat menemui pula habitat peneluran burung maleo, sumber air panas, dan melakukan kegiatan lintas alam. Di Lombonga Kawan dapat menikmati air terjun, sumber air panas, dan keindahan alam bukit kapur. Di Gunung Ambang Kawan dapat menikmati keindahan Kawah Belerang, Danau Moat, Danau Paya-Paya, dan keindahan alam lainnya.

Taman Nasional Bogani Nani Wartabone memiliki topografi yang beragam, mulai dari datar, bergelombang ringan sampai berat hingga berbukit terjal dengan ketinggian tempat berkisar antara 50-1.970 mdpl. Puncak tingginya adalah Gunung Sinombayuga yang membelah kawasan taman utara dan taman selatan yang sekaligus membelah DAS Bone dan Dumoga.

Secara umum curah hujan di Lembah Dumoga rata-rata 2.071 mm/tahun. Sementara itu, di Gorontalo curah hujan hanya 1.237 mm/tahun. Adapun temperatur udaranya berkisar antara 21,5 derajat-31 derajat Celcius.

Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone terdiri atas vegetasi sekunder, hutan primer dataran rendah pada tanah alluvial, hutan pegunungan rendah, hutan lumut, serta hutan tanaman. Floranya terdiri atas 400 jenis pohon, 241 jenis tumbuhan tinggi, 120 jenis epifit, 100 jenis tumbuhan obat-obatan. Selain itu, terdapat juga 24 jenis anggrek termasuk anggrek putih.

Ombus-ombus: Makanan Khas Batak Bernilai Sejarah

Tumbuhan yang khas dan langka juga dapat ditemui di kawasan taman nasional ini. Tumbuhan langka tersebut, antara lain: palem matayangan (Pholidocarpus ihur), kayu hitam (Diospyros celebica), kayu besi (Intsia spp.), kayu kuning (Arcangelisia flava), dan bunga bangkai (Amophaphallus companulatus). Adapun tumbuhan yang umum dijumpai, antara lain Piper aduncum, Trema orientalis, Macaranga sp., cempaka, kenanga, Agathis, dan tanaman hias.

Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone ini hidup 24 jenis mamallia, 64 jenis aves, 11 jenis reptil, 2 jenis amfibi, 36 jenis kupu-kupu, 200 jenis kumbang, dan 19 jenis ikan. Namun, sebagian dari satwa-satwa tersebut merupakan satwa khas (endemik) Pulau Sulawesi.

Mamalia-mamalia endemik Pulau Sulawesi juga dapat ditemui di kawasan ini, antara lain: monyet hitam/yaki (Macaca nigra), monyet dumoga bone (M. Nigrescens), M. Hecki, tangkasi (Tarsius spectrum), musang Sulawesi (Macrogalidia musschenbroekil), musang (Vivera tungalunga), kuskus besar (Palanger ursinus), kuskus kecil (P.Celebencis), babi liar Sulawesi (Sus celebencis), anoa besar (Bubalus depressicornis), anoa kecil (B.quarlesi), babirusa (Babyrousa babirussa), beberapa jenis tikus yang hanya dijumpai di Sulawesi bagian utara (Bunomys fratrorum, Taeromys taerae, dan Rattus marmosurus), serta kelelawar bone (Bonea bidens) yang merupakan satwa endemik taman nasional.

Di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone juga terdapat 328 jenis burung Sulawesi. Di antara jenis burung tersebut, 81 jenis di antaranya termasuk burung imgran, 247 jenis burung menetap, dan 88 jenis di antaranya merupakan burung endemik.

Di kawasan ini tercatat ada 200-225 jenis burung. Jenis-jenis burung tersebut, antara lain: burung betet (Psittacula alexandri), nuri (Eos spesiosa), belibis (Anas gibberifrons), dan blekok (Ardeola spesiosa). Satwa burung yang menjadi maskot taman nasional adalah burung maleo (Macrocephalon maleo).

Adapun jenis reptil yang dapat ditemui di kawasan ini adalah ular kobra (Naja naja), king kobra (Naja hannah), ular belang (Bungarus candidus), dan ular ekor merah (Maticora instestinalis). Jenis amfibi yang ada di kawasan ini, antara lain: kodok (Bufa celebensis) dan katak pohon (Rhacophorus monticola).

Jenis ikannya, antara lain: ikan mas (Cyprinus carpio), tawes (Puntius javanicus), dan nilem (Osteochilus hasseltii). Selain itu, terdapat juga jenis fauna lainnya, seperti: bekicot (Achatina fulica), kijing taiwan (Anodonata woodiana), gondang (Pilla scutata), dan remis (Corbicula sp.).

Mengenal Tari Kipas Serumpun dan Pakarena: Sejarah, Properti, dan Makna

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

S
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini