Ombus-ombus, Makanan Khas Batak Bernilai Sejarah

Ombus-ombus, Makanan Khas Batak Bernilai Sejarah
info gambar utama

Bila berkunjung ke suatu daerah, makanan khas dipilih sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Jika Kawan berkunjung ke Tapanuli Utara, makanan yang tidak boleh terlewatkan adalah ombus-ombus. Makanan tradisional khas Batak ini sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.

Dalam bahasa Indonesia, ombus-ombus berarti ditiup-tiup. Asal-usul pemberian nama tersebut karena ombus-ombus selalu dijual dalam keadaan panas. Jadi, baik pedagang dan pembeli harus meniup jari mereka setelah merasakan panasnya kue ombus-ombus. Unik, ya?

For your information, meski berasal dari tanah Batak, penyuka ombus-ombus bukan sebatas kalangan Batak saja. Ombus-ombus menjadi oleh-oleh yang diincar oleh banyak orang untuk di bawa ke luar kota, bahkan luar pulau.

Baca juga: Tortor Bukan Tarian Biasa, Berikut Jenis-jenis dan Maknanya!

Kunci Kelezatan Ombus-ombus

Resep ombus-ombus berbahan dasar sederhana seperti tepung beras, kelapa parut, gula merah, dan gula putih. Tapi, jangan sembarangan. Membuat ombus-ombus tidak disarankan menggunakan tepung beras kemasan yang tersedia di kedai-kedai.

Tepung beras harus didapatkan langsung dari hasil beras yang digiling. Mungkin terkesan sama, tapi kenyataannya jauh berbeda. Beras yang digunakan bukan beras sembarangan, harus beras-beras tertentu, sebab akan sangat memengaruhi rasa dari ombus-ombus.

Membuat ombus-ombus pun tidak sulit. Saat tepung beras telah didapatkan, selanjutnya menyiapkan kelapa parut. Perlu diperhatikan juga, pastikan kelapa yang diparut berwarna putih semua tanpa ada coklat-coklat akibat batok kelapa yang tidak sengaja terparut.

Setelah itu, sediakan gula putih atau gula merah. Sebenarnya, menggunakan gula putih saja tidak masalah. Namun, alangkah lebih baik bila keduanya digunakan. Penggunaan gula putih saja akan membuat kesan seperti rasa original, sedangkan tambahan gula merah di tengahnya menambah rasa legit.

Satu lagi yang akan menambah kelezatan ombus-ombus, yaitu daun pisang. Dalam hal ini opsional. Akan tetapi, bila ombus-ombus dibuat dengan daun pisang sebagai pembungkus akan membuat ombus-ombus menjadi lebih harum.

Selain keempat bahan tersebut, tidak ada tambahan lain untuk membuat ombus-ombus. Tepung beras dicampur dengan kelapa parut dan gula putih sesuai selera, kemudian mengisinya pada daun pisang yang (biasanya) dibentuk menjadi segitiga. Apabila menggunakan gula merah, tinggal menambahkannya di tengah-tengah.

Tidak ada tambahan air, gula putih dan kelapa parut akan memadatkan tepung beras—yang awalnya kering—saat proses pengukusan.

Sama seperti makanan lain, seiring berjalannya waktu resep ombus-ombus dimodifikasi. Misalnya, memberi pewarna makanan agar terlihat lebih menarik. Caranya adalah dengan meneteskan pewarna secukupnya pada tepung beras, lalu aduk sampai merata. Selagi tidak mengubah cita rasa autentik dari ombus-ombus tidak masalah, ya!

Baca juga: Mangulosi: Tradisi Batak yang Terus Dilestarikan, Bukan Sekadar Kain Biasa!

Ombus-ombus Makanan Populer Siborongorong

Kelezatan ombus-ombus bukan kebohongan yang dirangkai oleh masyarakat tempat asalnya. Kenikmatan yang didapat pelanggan menjadikan ombus-ombus terkenal. Adanya patung pedagang ombus-ombus bersama sepeda dan perlengkapan dagangnya di tengah alun-alun Kelurahan Siborongborong menjadi bukti. Bahkan, ombus-ombus ditetapkan sebagai ikon kuliner khas Kabupaten Tapanuli Utara.

Mungkin, banyak orang bertanya-tanya mengenai monumen. Kalau yang terkenal adalah ombus-ombus, mengapa bukan monumen kue tersebut saja yang dibangun? Mengapa justru pedagangnya?

Hal tersebut karena pedagang di sana punya cerita yang mengesankan. Dulu, pedagang ombus-ombus tidak berdiam diri di warung untuk menunggu pembeli. Melainkan “mengejar” pembeli.

Pedagang ombus-ombus berjualan dengan cara berkeliling menggunakan sepeda ontel. Bagian belakang sepeda didesain khusus agar bisa mendudukkan kotak kayu atau kaleng untuk menyimpan ombus-ombus dan perlengkapan lainnya. Jadi, para pedagang ombus-ombus sangat luwes ke sana dan kemari mencari pelanggan.

Rahasia ombus-ombus bisa tetap panas tanpa kompor terletak pada wadah yang dibuat dari tikar pandang berlapis, kemudian ditutup menggunakan berlapis-lapis koran.

Baca juga: Tradisi Ngopi Bersama Tamu dari Warga Using untuk Ikat Persaudaraan

Sumber referensi:

  • https://tobaria.com/ombus-ombus-oleh-oleh-khas-siborong-borong/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini