Dorong Situs Budaya Jadi Daya Tarik Wisata, Indonesia Kolaborasi dengan Kamboja Dan Laos

Dorong Situs Budaya Jadi Daya Tarik Wisata, Indonesia Kolaborasi dengan Kamboja Dan Laos
info gambar utama

Indonesia berkolaborasi dengan pemerintah Laos dan Kamboja melalui menteri pariwisata masing-masing negara memperkuat kerja sama pengembangan situs budaya dalam payung program ASEAN Single Destination.

Kerja sama ini ditandai oleh pertemuan Menparekraf Sandiaga Uno dengan Menteri Pariwisata Kamboja Sok Soken di sela pertemuan the 27th Meeting of ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) pada rangkaian ASEAN Tourism Forum 2024, Kamis (25/1/2024) di Landmark Mekong Riverside Hotel, Vientiane, Laos.

Sandiaga Uno menjelaskan bahwa Indonesia dan Kamboja memiliki kesamaan budaya yang perlu diperluas dan dioptimalkan agar dapat menarik perhatian wisatawan internasional.

“Kamboja memiliki Angkor Wat yang menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya luar biasa yang sama dengan Borobudur di Indonesia. Hal ini yang bisa kita perkuat kerja sama dengan pendekatan persamaan destinasi tersebut,” kata Menparekraf Sandiaga dikutip dari keterangan resmi.

Indonesia dan Kamboja menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1957. Pada Januari 2012, kedua negara sepakat mendeklarasikan sister sites antara Borobudur dan Angkor Wat dalam rangka ASEAN Tourism Forum 2012 di Manado.

Pada tanggal 18 Januari 2022, Indonesia memperbarui kerja sama pariwisata dengan Kamboja, mencakup promosi pemasaran pariwisata, pengelolaan destinasi pariwisata, kerja sama MICE, peningkatan SDM, dan konektivitas.

Jejeran Candi Hindu yang Terhampar di Sekeliling Sungai Rokan

Interkonektivitas destinasi serta peningkatan SDM

Menparekraf Sandiaga Uno tak hanya bertemu dengan Menteri Pariwisata Kamboja, tetapi juga melakukan pertemuan dengan Menteri Informasi, Budaya, dan Pariwisata Laos, Suanesavanh Vignaket. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas potensi kerja sama dan upaya peningkatan kapasitas SDM di sektor pariwisata.

"Kami mendukung Laos sebagai tuan rumah ATF 2024 serta keketuan ASEAN di tahun ini. Kami akan terus mengikuti rapat-rapat persiapan untuk KTT ASEAN di sini nantinya,"ujar Sandiaga.

Pertemuan dengan Laos turut membahas konektivitas penerbangan antara Indonesia, Kamboja, dan Laos, khususnya untuk mendukung kunjungan ke situs-situs candi yang ada di wilayah tersebut.

Indonesia mengajak pemerintah Laos untuk mengembangkan interkonektivitas antara Angkor Wat di Siem Reap, Luang Prabang di Laos, dan Yogyakarta serta Bali di Indonesia. Ini diharapkan dapat dioptimalkan menjadi daya tarik wisata ASEAN sebagai destinasi tunggal.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas pengembangan pelatihan produksi makanan halal, pelatihan hospitality, penyelenggaraan acara bersama untuk wellness dan kegiatan keagamaan, kerjasama pemasaran dan promosi melalui kolaborasi pemasaran dengan media sosial, pertukaran mahasiswa di bidang pariwisata, serta pertukaran informasi terkait paket wisata.

5 Kontruksi Piramida yang Ada di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini