Gen Z Jadi Generasi Paling Peduli Lingkungan, Apa Sebabnya?

Gen Z Jadi Generasi Paling Peduli Lingkungan, Apa Sebabnya?
info gambar utama

Gen Z diketahui punya kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Mereka dapat dikatakan lebih punya mindset “hijau” dibandingkan generasi-generasi sebelumnya.

Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Prof. Diana Sari, S.E., M.Mgt., Ph.D.,. Dalam Upacara Pengukuhan dan Orasi Ilmiah Jabatan Guru Besar yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35 Bandung, Rabu (24/1/2024) lalu. Salah satu bentuk kepedulian tersebut, gen Z memiliki motivasi yang tinggi dalam mengonsumsi produk-produk ramah lingkungan.

Hal itu diketahui dari hasil riset yang dilakukan Prof. Diana dan tim. Temuan riset menunjukkan jika motivasi gen Z dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang mereka anut, di mana konsumsi produk yang ramah lingkungan akan menghasilkan kesan baik terkait kepedulian mereka terhadap lingkungan.

“Pengalaman yang positif dalam menggunakan produk ramah lingkungan akan memengaruhi konsumen menjadi setia untuk terus menggunakan produk tersebut,” ujar Prof. Diana dalam keterangan tertulis.

Gen Z merupakan kelompok masyarakat yang lahir antara tahun 1997 sampai 2012. Generasi ini dikenal akrab dengan teknologi dan karenanya banyak mereka yang punya tingkat literasi baik. Ternyata, itu juga menumbuhkan motivasi untuk mengonsumsi produk ramah lingkungan. Dengan informasi lanjutan mengenai sejauh mana kontribusi dan manfaat suatu produk bagi keberlangsungan lingkungan, gen Z kemudian dapat mengambil keputusan untuk membeli dan mengonsumsinya.

Sampah Makanan Mengancam Bumi, Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Menguranginya?

Peluang bagi Pasar

Tingginya motivasi gen Z untuk mengonsumsi produk-produk ramah lingkungan tidak hanya baik bagi lingkungan itu sendiri. Bagi pelaku usaha, itu juga berarti gen Z menjadi pasar potensial bagi produk mereka.

“Kepedulian lingkungan sangat dominan dalam mendorong gen Z untuk berperilaku ramah lingkungan. Oleh karena itu, pemasar perlu merancang isu lingkungan yang mampu menyentuh kepekaan dan mampu memberdayakan kelompok Gen Z.” jelas Prof. Diana. (arm)*

Kenyataannya, peluang bagi produk-produk ramah lingkungan untuk mendapat tempat di hati konsumen memang besar. Data Lembaga Konferensi Perdagangan dan Pembangunan Perserikatan Bangsa- Bangsa (UNCTAD) menggambarkan hal ini di mana total nilai perdagangan barang global pada tahun 2022 mencapai 25 triliun dollar AS. Dari nilai tersebut, Rp 1,9 triliun atau 10,7 persen di antaranya dihasilkan dari transaksi produk-produk ramah lingkungan.

“Potensi besar dari produk ramah lingkungan tersebut akan dapat dioptimalisasi apabila diimbangi dengan pemahaman khusus terhadap setiap kelompok segmen dalam pendekatan produk ramah lingkungan. Terutama, generasi Z yang mendominasi proporsi penduduk saat ini,” ujar Prof. Diana.

Perlindungan dan Pelestarian Flora Fauna Lewat Ekowisata di Nusa Tenggara Barat



Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan A Reza lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel A Reza.

Terima kasih telah membaca sampai di sini