Ayo, ke Bukit Jaddhih Madura!

Ayo, ke Bukit Jaddhih Madura!
info gambar utama

Bukit Jaddhih merupakan bekas tambang batu kapur yang terletak di Bangkalan, Madura. Letaknya sekitar 27 mil dari Kota Surabaya. Kawan dapat mengunjunginya melalui Jembatan Suramadu, lho!

Perlu diketahui, wilayah dari Bukit Jaddhih mencakup 500 hektar dan tersebar di tiga desa, yaitu daerah Jaddhih sendiri, Desa Rabasan, dan wilayah Parseh. Akibat dari penambangan batu kapur yang pernah beroperasi sebelumnya, bukit ini telah terbentuk untuk menciptakan lanskap fotogenik dengan tambang batu kapur besar dan bekas indah di bukit.

Beberapa hal yang dapat Kawan nikmati di Bukit Jaddhih meliputi Bunker Warisan Belanda, di mana sebuah bunker bekas milik Belanda ini digunakan untuk menyimpan persenjataan yang terletak di dekat bukit batu kapur. Kemudian terdapat juga kolam renang yang tampak besar dengan air jernih hijau yang terbentuk selama proses penggalian.

Wilayah Bukit Jaddhih dikenal dengan lanskapnya yang memiliki langit biru dan tebing batu kapur putih, sehingga sangat fotogenik.

Siger Jawa, Makna dan Sejarah Mahkota Pengantin Wanita Jawa

Bukit Jaddhih dapat dicapai dengan mobil. Meski begitu Kawan tetap perlu memperhatikan jalan yang panas dan berdebu di area ini. Usahakan pula untuk membawa makanan yang cukup karena di sekitar wilayah Bukit ini tidak terdapat warung makan sehingga pengunjung harus membawa makanan mereka sendiri.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Bukit Jaddhih adalah saat siang ketika langit cerah biru. Untuk menghindari terbakar sinar matahari, Kawan dapat memakai dan menyiapkan tabir surya atau datang sekitar pukul 10:00 pagi hingga pukul 3:00 sore.

Kawasan Bukit Jaddhih merupakan tujuan populer bagi wisatawan lokal karena menawarkan pengalaman unik bagi para penggemar fotografi. Bukit Jaddhih merupakan salah satu formasi karst kuno di Indonesia, selain Area Karst lainnya, seperti Gunung Lawu yang terdiri dari Gunung Kidul (Jogja), Wonogiri, Pacitan, dan Maros, Sulawesi Selatan.

Sayangnya, dengan berbagai bentuk geomorfologi kuno, Karst Bukit Jaddhih minim dijaga sebagai area cagar alam. Tidak ada perlindungan terhadap aktivitas penambangan, dan mengancam peran karst Bukit Jaddhih sebagai dukungan konservasi daerah dan sumber air bersih. Hingga kini, kawasan Bukit Jaddhih dikelola sebagian oleh individu atau kelompok masyarakat sebagai area pariwisata.

Anjangsana Ke Kota Angin Nganjuk di Masa Kejayaan Mataram

Perlu Kawan ketahui, Karst merupakan wilayah yang terbentuk dari bebatuan kapur yang memiliki pori sehingga air dapat masuk dari permukaan kedalam tanah. Di Indonesia, kawasan karst mencakup sekitar 15,4 juta hektar dan terdistribusi mulai dari Aceh hingga Papua. Sebagai contoh, ada di daerah pegunungan Bahorok, Sumatra Barat, di daerah pegunungan Pangkep-Maros, Sulawesi Selatan, dan di wilayah gunung Cartenz, Papua.

Bentuk lahan karst positif merujuk pada struktur geologi yang naik ke atas permukaan tanah, seperti gunung kecil, labirin berbatu, dan puncak-puncak tajam. Sedangkan, bentuk lahan karst negatif mengacu pada depresi atau penurunan permukaan tanah, seperti lubang-lubang besar, cekungan, dan lembah yang kering.

Dorong Situs Budaya Jadi Daya Tarik Wisata, Indonesia Kolaborasi dengan Kamboja Dan Laos

Bukit Jaddih di Madura menawarkan pengalaman yang unik bagi para pengunjung dengan lanskap fotogeniknya yang terbentuk oleh bekas tambang batu kapur. Meskipun menjadi tujuan wisata populer, area ini menghadapi tantangan dalam pelestarian lingkungan dan perlindungan terhadap aktivitas penambangan yang terus berlanjut.

Meskipun demikian, dengan pengelolaan yang tepat dan kesadaran akan keamanan, Bukit Jaddih tetap menjadi destinasi menarik bagi para penggemar fotografi dan pencinta alam. Melalui pemahaman akan potensi kerentanan lingkungan dan keselamatan pengunjung, keindahan Bukit Jaddih dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.

Ayo, jelajahi keindahan alam Bukit Jaddih Madura. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kelestarian dan keselamatan sebagai prioritas utama!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini