Mengenal Suku Madura dan Bahasanya

Mengenal Suku Madura dan Bahasanya
info gambar utama

Suku Madura merupakan salah satu kelompok etnis yang menetap di Pulau Madura. Tepatnya di Provinsi Jawa Timur ini dikenal karena ketekunannya dalam merantau ke berbagai wilayah. Saat ini, populasi Suku Madura mencapai sekitar 7.179.356 jiwa. Dengan tradisi bahasa khas Madura yang sudah melekat.

Mayoritas Suku Madura, yaitu sekitar 99%, menganut agama Islam. Terkait dengan berbagai kelompok etnik seperti Bawean, Kangean, Pendalungan, Jawa, Melayu, Sasak/Lombok, dan Bali.

Suku Madura memiliki sejarah yang bermula dari bangsa neolitik yang datang dari utara sekitar 4.000 tahun yang lalu atau 2.000 tahun sebelum Masehi. Di mana budaya dari Suku Madura sendiri kaya dengan tradisi, khususnya dalam hal pernikahan yang menunjukkan kesatuan yang kuat.

Jika melihat sejarah masyarakat Madura, latar belakangnya dapat ditelusuri kembali ke era prasejarah pada saat kedatangan penduduk pertama di pulau Madura sekitar 4.000 tahun yang lalu. Meskipun masyarakat Madura diyakini merupakan bagian dari kelompok etnis Jawa, Suku Madura memiliki bahasa, budaya, dan tradisi tersendiri.

Kearifan Lokal Dodo dalam Masyarakat Manggarai

Berikut linimasa sejarah terbentuknya daerah Madura:

1. Perkampungan Awal: Masyarakat Madura diyakini tiba di pulau Madura sekitar 4.000 tahun yang lalu, yang penduduk pertamanya menganut budaya neolitik yang berasal dari utara.

2. Masa Kolonial: Masyarakat Madura sempat mengalami penindasan dan pembebanan pajak yang berat oleh pemerintah kolonial Belanda selama masa kolonial.

3. Era Modern: Di era modern, masyarakat Madura sempat menghadapi situasi ekonomi yang stagnan yang dipungkiri oleh lingkungan alamiah mereka dan sejarah penindasan. Di sisi lain, masyarakat Madura dikenal karena sifat dan gaya hidup mereka yang keras pula.

4. Migrasi: Banyak masyarakat Madura telah bermigrasi ke bagian lain di Indonesia, bahkan ke negara lain seperti Arab Saudi untuk mencari peluang yang lebih baik.

5. Pelestarian Budaya: Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, masyarakat Madura berhasil menjaga warisan nenek moyang dan tradisi mereka. Yang sampai saat ini melekat dalam diri sebagian masyarakat di luar Madura, seperti ritual rokat (ruwat).

Perjalanan masyarakat Madura dalam menghadapi krisis dibumbui oleh kombinasi tantangan dan ketahanan. Namun begitu, dengan kekuatan suku mereka yang kuat, masyarakat Madura berhasil mempertahankan budaya dan tradisi uniknya meskipun menghadapi berbagai rintangan sepanjang sejarah.

Mengenal Biografi But Muchtar, Seniman Pengikat Legislasi Indonesia

Menyebarnya Penduduk Madura

Populasi masyarakat Madura di Indonesia hingga tahun ini diperkirakan mencapai sekitar 7,1 juta jiwa. Jumlah ini mempengaruhi sekitar 3,03% dari total populasi masyarakat Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Madura merupakan kelompok ketiga terbesar di Indonesia.

Sebagian besar dari mereka tinggal di pulau Madura dan bagian timur pulau Jawa. Masyarakat lainnya juga menyebar mulai dari Jakarta, Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan Singapura.

Jika dihitung menurut hasil sensus penduduk BPS Kabupaten Pamekasan, kepadatan penduduk masyarakat Madura di Indonesia diperkirakan sekitar 756 orang per kilometer persegi (1958 orang per mil persegi) di pulau Madura.

Angka ini didasarkan pada sensus tahun 2022 dan mencakup pulau utama Madura beserta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Kepadatan penduduk masyarakat Madura di wilayah lain di Indonesia mungkin bervariasi tergantung pada lokasi spesifik dan kondisi lokal.

Bahasa Madura

Bahasa Madura di Indonesia telah terbentuk melalui proses evolusi dan pengembangan yang terjadi sepanjang sejarah. Beberapa faktor yang memengaruhi pembentukan bahasa Madura antara lain:

1. Asal Usul Suku Madura: Suku Madura berasal dari budaya neolitik yang datang dari utara sekitar 4.000 tahun yang lalu, di mana hal ini memungkinan pengaruh pembentukan bahasa Madura melalui proses adaptasi dari bahasa-bahasa lokal.

2. Pengaruh Bahasa Jawa: Meskipun Suku Madura merupakan bagian dari kelompok etnis Jawa, bahasa Madura tidak memiliki tingkatan bahasa seperti dalam bahasa Jawa. Adapun pengaruh bahasa Jawa terletak pada kesesuaian umur (Ngoko, Krama, Inggil.)

3. Pengaruh Bahasa Indonesia: Sebagai bahasa resmi di Indonesia, pengaruh bahasa Indonesia juga memainkan peran dalam pembentukan bahasa Madura, terutama dalam konteks pemerintahan dan pendidikan yang diterapkan.

4. Pengaruh Bahasa Lokal: Bahasa Madura juga dipengaruhi oleh bahasa lokal di sekitar wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat, seperti daerah Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, dan Jember.

5. Pengembangan dan Ekspansi Bahasa Madura: Bahasa Madura telah berkembang dan merambah ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Kalimantan, dengan diperkaya pula kosakata dan struktur dari bahasa tersebut.

RI-Tanzania Perkuat Kerja Sama Blok Migas hingga Produk Farmasi

Berikut adalah beberapa kosakata bahasa Madura yang tidak ada dalam bahasa Indonesia, diantaranya Sengko' atau Engko' yang berarti “Saya,” Be'na atau Be'en yang berarti “Kamu,” Abe' atau Dibi' yang berarti “Kami” atau “Kita,” dan Kabbih yang berarti “Mereka.”

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Nadira Hamamah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Nadira Hamamah.

NH
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini