Belajar Karawitan dan Pedalangan di Sanggar Gamelan Karang Kadempel, Kabupaten Boyolali

Belajar Karawitan dan Pedalangan di Sanggar Gamelan Karang Kadempel, Kabupaten Boyolali
info gambar utama

Karawitan adalah seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada slendro dan pelog. Kesenian ini terkenal di Pulau Jawa dan Bali. Asal-usul kata karawitan berasal dari kata "rawit" yang merupakan salah satu kata dalam bahasa Jawa yang memiliki arti lembut dan halus. Oleh karena itu, karawitan mengandung makna kelembutan perasaan yang tersirat dalam seni gamelan. Seni ini memiliki nilai-nilai yang sangat tinggi dalam hal estetika, budaya, dan pendidikan.

Pedalangan adalah seni memainkan wayang kulit dengan menggunakan gamelan sebagai iringan. Pedalangan juga berarti seni menyampaikan cerita wayang kulit dengan menggunakan bahasa, suara, gerak, dan ekspresi. Pedalangan membutuhkan keterampilan, pengetahuan, dan kepekaan yang tinggi dari seorang dalang

Sanggar Gamelan Karang Kadempel adalah salah satu tempat yang menawarkan pembelajaran seni karawitan dan pedhalangan di Boyolali. Sanggar ini didirikan oleh Yusuf Karnadi, yang juga dikenal sebagai Ki Dalang Ucuk Taruatmojo, seorang dalang senior yang cinta terhadap wayang sejak kecil.

Yusuf Karnadi, Pemilik Sanggar
info gambar

Sanggar Gamelan Karang Kadempel berlokasi di Dukuh Karangnongko, Kecamatan Teras, Boyolali. Sanggar ini memiliki satu set peralatan gamelan yang sering digunakan untuk mengiringi pementasan wayang kulit. Selain itu, sanggar ini juga memiliki koleksi wayang kulit yang beragam dan berkualitas.

Baca juga: Nengget, Tradisi Kuno Karo yang Masih Dilestarikan hingga Kini

"Kami ingin membagikan ilmu dan pengalaman kami tentang karawitan dan wayang kepada generasi muda, agar mereka bisa mengenal dan mengapresiasi seni tradisional Jawa," kata Yusuf, kepada mahasiswa dari program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM2) pada Sabtu, (15/10/22).

Beliau mengatakan, sanggar ini rutin mengadakan pembelajaran karawitan dan pedalangan setiap minggu. Pembelajaran ini terbuka untuk siapa saja yang berminat, baik pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum. Pembelajaran ini diampu oleh Yusuf sendiri, bersama dengan Eyang Sudarmin, seorang praktisi dan pecinta seni Jawa yang aktif dan produktif berkarya.

Di sanggar ini, Kawan akan diajarkan dasar-dasar karawitan dan pedalangan, mulai dari nama-nama alat musik, teknik bermain, hingga lagu-lagu yang sering dimainkan, seperti lagu Gugur Gunung, Suwe Ora Jamu, dan Cublak-Cublak Suweng. Kawan juga akan diajarkan cara membaca lakon wayang, mengenal tokoh-tokoh wayang, hingga cara menghidupkan wayang dengan suara dan gerak.

“Sebagai mahasiswa yang berasal dari luar Pulau Jawa, ini merupakan pengalaman baru yang sangat menyenangkan. Saya merasa sangat bangga dan bersyukur dapat belajar seni karawitan dan pedalangan langsung di sanggar ini, biasanya hanya lihat di TV atau berita-berita saja,” ucap Teta, mahasiswa dari Universitas Negeri Medan yang hadir pada saat itu.

Baca juga: Sosok Aminah Cendrakasih, Mak Nyak Si Doel yang Diabadikan oleh Google

Selain pembelajaran, sanggar ini juga sering tampil di berbagai acara, baik di dalam maupun di luar kota, misalnya di acara pernikahan, khitanan, pengajian, dan lain-lain. Grup kesenian ini juga pernah tampil di Solo, Jogja, Semarang, bahkan Jakarta.

"Kami senang bisa menampilkan karawitan dan wayang kepada masyarakat luas. Kami berharap, dengan adanya sanggar ini, karawitan dan wayang bisa tetap lestari dan berkembang di zaman modern ini," tutur Yusuf.

Beliau juga mengajak para orang tua untuk mendukung minat anak-anaknya untuk belajar karawitan dan wayang. Menurutnya, keduanya tidak hanya memiliki nilai seni, tetapi juga nilai filosofi dan budaya yang bisa membentuk karakter anak-anak menjadi lebih baik.

"Karawitan dan wayang itu mengandung banyak ajaran moral dan spiritual yang bisa dijadikan pedoman hidup. Karawitan dan wayang juga bisa menjadi sarana untuk bersilaturahmi dan berbagi dengan sesama. Selain itu, belajar karawitan dan wayang juga bisa meningkatkan kreativitas dan kepercayaan diri anak-anak," pungkas Yusuf.

Sanggar Gamelan Karang Kadempel juga aktif berkomunikasi dengan masyarakat melalui media sosial. Mereka memiliki halaman Facebook yang sering membagikan informasi tentang kegiatan dan jadwal pementasan wayang kulit di sanggar tersebut. Bagi Kawan yang pecinta wayang atau sekedar penasaran, bisa menikmati pertunjukan live di halaman Facebook ini. Kawan yang tertarik ingin belajar karawitan di sanggar ini dapat mengikuti halaman Facebook tersebut atau menghubungi nomor telepon yang tersedia.

Baca juga: Debat Keempat Cawapres 2024, Labelling kepada Kaum Milenial dan Gen Z

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MG
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini