Hutan Dulan, Kisah Penyelamatan Hutan yang Berbuah Manis

Hutan Dulan, Kisah Penyelamatan Hutan yang Berbuah Manis
info gambar utama

Hutan Dulan adalah area hutan yang terletak di Barito, Kalimantan Tengah, yang terancam oleh deforestasi akibat eksploitasi alam untuk membangun perkebunan kelapa sawit yang saat ini marak di Kalimantan dan Sumatra. Hal ini tentunya dapat mengganggu keseimbangan alam karena letak hutan Dulan di tengah Kalimantan dan menjadi rumah bagi beragam hewan endemik, seperti orang utan dan harimau Kalimantan.

Pada tahun 2019, seorang warga negara Perancis, Aurélien Brulé, memulai aksi penyelamatan Hutan Dulan dengan menggunakan nama Chanee Kalaweit lewat Kalaweit Foundation yang ia dirikan pada tahun 1998.

Kalaweit dalam bahasa Perancis berarti 'kera' atau 'gibbon' dalam bahasa Inggris. Oleh karena kecintaannya terhadap orangutan, Kalaweit memutuskan untuk pindah ke Kalimantan dan memulai aksi untuk melestarikan Hutan Dulan yang terancam oleh perkebunan kelapa sawit.

Spesies Baru! Makhluk Misterius Sepanjang 3 Kaki Muncul di Hutan bakau Myanmar

Kalaweit Foundation adalah lembaga swadaya masyarakat (LSM)yang bergerak di bidang wildlife conservation, khususnya di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan). Salah satu fokus dari lembaga ini adalah perlindungan orang utan yang banyak ditemukan di Kalimantan dan saat ini terancam keberadaannya akibat deforestasi.

Dua lokasi aktivitas Kalaweit Foundation adalah Hutan Dulan dan Pararawen yang keduanya terletak di daerah Barito, Kalimantan Tengah. Kalaweit Foundation juga saat ini merawat sekitar 400 hewan yang terdiri dari orang utan, siamang, dan berbagai hewan lain, seperti beruang dan buaya.

Saat ini, Hutan Dulan telah tercakup ke dalam Dulan Reserve yang telah meliputi area sebesar 1.276 hektar dari total 1.500 hektar. Nama Dulan Reserve kurang dikenal oleh masyarakat dunia, tetapi hal ini tidak mengurungkan niat Kalaweit untuk tetap menjaga kelestarian hutan ini.

Kurangnya perhatian masyarakat Indonesia terhadap usaha pelestarian hutan dan kesadaran akan bahaya deforestasi, menjadi salah satu alasan mengapa Dulan Reserve kurang dikenal. Selain Dulan, terdapat hutan lain di Barito yang dinamakan Pararawen dengan luas sekitar 302 hektar.

Daerah ini sudah menjadi kawasan cagar alam dan dikelola dengan kerja sama Kalaweit Foundation dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Meski saat ini kawasan Dulan dan Pararawen telah ditetapkan sebagai cagar alam oleh Pemerintah, tetapi pada pelestarian kawasan tersebut diinisiasi oleh Kalaweit Foundation dengan melibatkan masyarakat setempat. Untuk memulai inisiatif pelestarian, Kalaweit Foundation perlu meyakinkan masyarakat dan juga calon donatur mengenai pentingnya usaha pelestarian hutan Dulan dan sekitarnya.

Setelah masyarakat dapat diyakinkan dan donasi terkumpul, pengelolaan kawasan cagar alam tetap merupakan hal yang sulit, terlebih lagi dengan total luas lahan yang melebihi 1.500 hektar. Saat ini, Kalaweit Foundation memiliki Dulan Ranger dan juga pesawat amfibi yang didonasikan oleh Age of Union, lembaga internasional yang bergerak di bidang konservasi alam.

Selain Age of Union, Kalaweit Foundation juga bergantung pada donasi dari pihak lain, baik individual maupun organisasi, untuk operasional konservasi alam.

Bagaimana Kemajuan Pengendalian Hutan dan Kebakaran Lahan Sepanjang 2023?

Melalui usaha yang telah dilakukan oleh Kalaweit Foundation dan masyarakat setempat, hutan Dulan dapat terus bertahan dan terhindar dari pengembangan area perkebunan kelapa sawit. Namun, masih perlu banyak upaya untuk memastikan bahwa ke depannya Dulan Reserve dan bahkan hutan di sekitarnya dapat tetap terjaga dan aman dari kegiatan deforestasi.

Tentunya kisah pelestarian hutan Dulan dan Chanee Kalaweit, pendiri Kalaweit Foundation, dapat menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa sekecil apapun inisiatif yang dilakukan, jika dilakukan secara konsisten dan tepat, maka dapat menghasilkan dampak yang luar biasa.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

DC
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini