Baja Struktur dari Bekasi Jadi Andalan Proyek Jembatan di Kanada

Baja Struktur dari Bekasi Jadi Andalan Proyek Jembatan di Kanada
info gambar utama

Industri logam dasar menjadi salah satu subsektor manufaktur dengan kinerja baik di tengah perlambatan ekonomi global. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis industri manufaktur nasional akan dapat memperluas pasar ekspornya di kancah global.

“Industri logam dasar dikenal sebagai mother of industry, yang selama ini telah berperan penting memacu pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin Doddy Rahadi, dikutip dari laman kemenperin.go.id.

Pemerintah mencatat industri logam dasar tumbuh double digit sebesar 10,86 persen (yoy) pada triwulan III tahun 2023. Capaian ini melampaui kinerja industri pengolahan nonmigas yang berada di angka 5,02 persen, bahkan pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 4,94 persen.

Tembus pasar Kanada-Arizona

Menurut Doddy, pertumbuhan industri pengolahan nonmigas terutama sektor logam dasar ditopang oleh tingginya permintaan atau demand. Peningkatan permintaan pasar disebut menjadi salah satu faktor penting yang mendukung performa positif dari sektor industri logam dasar.

Salah satu pelaku industri logam dasar, GRP gencar mengekspansi pasar ekspor. Pada awal 2024, perusahaan yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat, ini melakukan pelepasan ekspor baja struktur sebanyak 1.500 Metric Tons (MT) ke Kanada, dengan nilai sekitar 2 juta dolar AS atau setara Rp31 miliar (kurs Rp15.500).

Sebelumnya pada September 2020, GRP juga menjual baja struktur ke Vancouver, Kanada sebanyak 4.600 ton atau senilai 4,7 juta dolar AS di tengah krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19. Baja struktur dari Bekasi ini juga merambah pasar di Arizona, Amerika Serikat pada 2022 lalu.

Baca juga Peringkat 10 di Dunia, ekspor Manufaktur RI Tembus Rp2.920 Triliun pada 2023

Dipakai dalam proyek di Kanada

Sepanjang tahun 2023, GRP berhasil membukukan capaian ekspor sebesar 25 juta dolar AS. Capaian ini membuktikan bahwa kualitas produk baja dalam negeri telah diakui oleh kancah dunia sehingga dapat menembus pasar internasional.

Menurut keterangan Presiden Direktur GRP Fedaus mengungkapkan bahwa produk baja struktur yang diekspor oleh perusahaannya banyak digunakan untuk mendukung pembangunan berbagai proyek di luar negeri. Misalnya, proyek Yukon Bridge di Kanada.

Dipilihnya baja struktur buatan Bekasi ini bukan tanpa alasan. Fedaus menjelaskan, produknya dibuat dengan teknologi Weather Resistance serta melakukan penambahan nikel untuk ketahanan korosi sehingga sangat ideal untuk konstruksi jembatan dalam cuaca ekstrem.

Baca juga Mengenal Timah, Logam yang Sebentar Lagi Disetop Ekspornya oleh Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini