Perdagangan Industri Kimia dan Farmasi RI-Jerman Tembus USD 860 Juta

Perdagangan Industri Kimia dan Farmasi RI-Jerman Tembus USD 860 Juta
info gambar utama

Industri kimia menjadi salah satu kontributor keberhasilan pembangunan nasional. Industri ini dinilai sebagai modal dasar bagi pengembangan industri di hilirnya, seperti makanan dan minuman, serat kain, tekstil, kemasan, barang plastik, elektronika, otomotif, hingga obat-obatan.

Sepanjang tahun 2023, total perdagangan bilateral antara Indonesia dan Jerman di industri kimia dan farmasi mencapai 820 juta dolar AS. Data German-Indonesia Trade Investment menunjukkan sektor farmasi menyumbang 19 persen dari total ekspor Jerman ke Indonesia.

Sementara itu, sebanyak 67 persen total ekspor Indonesia ke Jerman merupakan bahan kimia industri. Frank Malerius, Kepala Perwakilan Indonesia dari German Trade & Invest menilai kemitraan dagang ini menunjukkan hubungan ekonomi yang semakin erat antara kedua negara.

Seperti yang dilansir dari Tribun, Senin (4/2/2024), Frank menyebutkan total perdagangan bilateral Indonesia-Jerman terbilang luar biasa, yaitu sekitar 3,7 miliar dolar AS (Jerman ke Indonesia) dan 4,9 miliar dolar AS (Indonesia ke Jerman) pada 2023.

Baca juga Raksasa Farmasi Indonesia yang Kini Makin Mendunia

Perlu didukung manajemen karbon

Dalam Konferensi Bisnis ACHEMA 2024, Direktur BASF Indonesia Christofer Arisandy menyoroti pentingnya strategi untuk mendorong pertumbuhan di sektor hilir yang didukung manajemen karbon. Dengan ini, Indonesia dapat mencapai nol emisi karbon pada 2050 dan pengurangan 25 persen emisi gas rumah kaca pada 2030.

Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam hal ini menyampaikan pemerintah Indonesia terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi dalam industri hilir di dalam negeri.

Menurutnya, pertemuan para pemimpin bisnis pada Konferensi Bisnis ACHEMA bermanfaat untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan di sektor hilir. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan swasta sangat penting untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Selain itu, beberapa hal yang perlu diantisipasi terutama oleh subsektor-subsektor tertentu. Pertama, bahan baku hulu yang saat ini masih impor. Kedua, perang Rusia–Ukraina serta perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berpotensi mengganggu rantai pasok.

Baca juga Alat Kesehatan RI Raup Transaksi Dagang Rp338 Miliar di Jerman

Referensi:

Kompas.com. Perdagangan RI-Jerman Mencapai 8,6 Miliar Dolar AS pada 2023. https://money.kompas.com/read/2024/02/02/140000426/perdagangan-ri-jerman-mencapai-8-6-miliar-dollar-as-pada-2023

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini