Perusahaan RI Bangun Kabel Laut 11.000 KM, Hubungkan Asia-Timur Tengah

Perusahaan RI Bangun Kabel Laut 11.000 KM, Hubungkan Asia-Timur Tengah
info gambar utama

Telin—anak usaha Telkom—bersama Etilasat and (e&) dari Uni Emirat Arab (UEA), Telecom Egypt, dan operator besar asal India, resmi membentuk konsorsium pengembangan Proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ICE IV. Mereka bakal membangun Sistem Data Center (DC) untuk menghubungkan wilayah intra Asia ke India dan Timur Tengah.

Sistem tersebut akan membentang sejauh 11.000 kilometer (km) dan dibangun menggunakan teknologi kabel terbuka terbaru dan subsea ROADMs. Melalui jalur itu, Indonesia dan Singapura akan terhubung dengan India, Oman, Mesir, hingga Uni Emirat Arab.

”Proyek ICE melibatkan 7 sistem kabel terpisah yang menghubungkan Indonesia ke semua pasar potensial,” ucap CEO Telin Budi Satria Dharma Purba di Dubai, UEA, Rabu (7/2/2024).

Internet Indonesia Bakal Makin Ngebut, Google dan Facebook Pasang Kabel Laut Antar-Benua

Sumber: Telecome Exypt

Budi menerangkan bahwa pembangunan akan berlangsung selama 5 tahun mendatang. Masing-masing sesuai dengan 4 prinsip dasar, yakni akses DC ke DC, Latensi Ultra Rendah, Landings yang Berbeda, dan Rute Unik.

"Kami mendefinisikan ulang peta konektivitas, mendekatkan benua lebih dari sebelumnya, dan membuka akses bandwidth untuk miliaran orang,” timpal Nabil Baccouche, e& Group Chief Carrier and Wholesale Officer.

Menurut Nabil, sistem DC ke DC yang baru akan memungkinkan pihaknya meningkatkan kemampuan dan kapasitas global untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Amerika.

Kabel Laut 15.000 km, Bentang Sayap Garuda Ke Amerika

Proyek ICE IV mengadopsi rute baru melalui Selat Sunda dan menjadi kabel internasional pertama yang mendarat di Kochi, India, dalam beberapa dekade terakhir. Proyek ini menawarkan rute alternatif yang resilient dan gerbang internasional baru. Konsorsium tersebut menargetkan Proyek ICE IV beroperasi pada kuartal keempat 2027.

”Rute khusus ini dianggap sebagai infrastruktur inti yang menghubungkan benua terbesar dan salah satu rute SKKL utama yang terus berkembang,” tutur Mohamed Nasr, Managing Director dan CEO Telecom Egypt.

Proyek ICE IV cukup unik karena mencakup koneksi antara Timur Tengah dan Mesir, serta Kochi dan Chennai di india. Telkom mencatat, dalam beberapa tahun terakhir, lonjakan permintaan dan kelangkaan inventaris menyebabkan pasar bandwidth global berkembang. Inilah yang menjadi pendorong utama pembangunan SKKL baru.

Seiring perkembangan konektivitas SKKL, desain Point of Presence (PoP) ke PoP menetapkan standar baru. Arsitektur tersebut kini melayani kebutuhan penyedia konten dan konsumen data besar dengan lebih baik. Proyek ICE IV akan mengadopsi prinsip-prinsip ini untuk menyediakan konektivitas yang mulus, bandwidth besar, dan keberagaman keamanan jaringan.

“Kami menyediakan akses terbuka untuk lebih dari 20 kabel SKKL yang mendarat di Mesir dengan infrastruktur transit internasional yang unik dan berstandar tinggi,” pungkas Nasr.

Dumai Jadi Landing Station Sistem Kabel Bawah Laut Dari Asia Tenggara hingga Eropa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini