WWF Indonesia Kampanyekan Rayakan Imlek Bebas Konsumsi Ikan Hiu

WWF Indonesia Kampanyekan Rayakan Imlek Bebas Konsumsi Ikan Hiu
info gambar utama

Imlek selalu dirayakan dengan momen makan bersama yang menyuguhkan hidangan-hidangan penuh makna dan doa untuk satu tahun ke depan. Sayangnya, di momen kebahagiaan ini masih saja ada yang menyediakan sebuah hidangan yang di dianggap prestise, sup sirip hiu.

Karena itu pada Imlek di tahun 2024 ini, WWF-Indonesia bersama komunitas Marine Buddies kembali meramaikan kampanye Imlek Bebas Hiu. Kampanye ini dilaksanakan secara terpisah di 5 kota besar, Jakarta, Tangerang, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.

Jenis Ular Air Endemik Baru Ditemukan di Sulawesi

Berbagai macam jenis kegiatan penyadartahuan dilakukan pada kampanye ini, dari mulai sosialisasi di car free day, talkshow tentang budaya dan konservasi, hingga nonton bareng video tentang hiu disampaikan oleh Marine Buddies kepada masyarakat luas.

Kampanye Imlek Bebas Hiu kembali digaungkan oleh WWF-Indonesia dan Marine Buddies mengingat pasca covid, restauran dan hotel yang menyediakan hidangan sup sirip hiu dalam rangka perayaan imlek kembali naik.

Populasi hiu menurun

Caption
info gambar

Faktanya, sejak tahun 1970 populasi hiu di dunia telah menurun hingga 71%. Penyebabnya adalah karena hiu kerap menjadi bycatch atau tangkapan sampingan yang bukan target aktivitas perikanan, hingga penangkapan berlebihan (overfishing).

Padahal hiu punya peran penting bagi keseimbangan ekosistem laut. Sebagai predator puncak, hiu bertugas untuk memakan ikan-ikan sakit dan memastikan rantai makanan pada ekosistem laut terjaga.

“Selain itu, secara ekonomi, hiu juga lebih memiliki nilai jual yang tinggi dan berkelanjutan di sektor pariwisata bahari, dibandingkan sebagai konsumsi,” ujar Dr. Imam Musthofa Zainudin, Direktur Program Marine and Fisheries Yayasan WWF Indonesia.

World Water Forum ke-10 Jadi Sumbangan RI untuk Solusi Permasalahan Air Global

WWF juga mengajak para public figure untuk ikut menyuarakan aksi Imlek Bebas Hiu, seperti Aurelie Moerenans, Della Dartyan, Ganindra Bimo, Renatta Moeloek, dan lainnya. Ganindra pun memberikan pesan kepada masyarakat.

“Please sebarkan informasi ini dan bertindak untuk melindungi hiu dan lautan kita. Bergabunglah dengan kami untuk bilang tidak pada penangkapan hiu, pada pemotongan/perburuan sirip hiu, dan bilang iya untuk konservasi hiu.”

Konsisten 11 tahun

Caption
info gambar

Sudah 11 tahun lamanya, Yayasan WWF Indonesia menyuarakan tentang Imlek Bebas Hiu. Kampanye ini digerakan untuk mengurangi tingkat konsumsi hiu yang biasanya meningkat pada hari raya Imlek.

Hal ini terjadi karena banyaknya restauran maupun hotel yang menyediakan sup sirip hiu sebagai hidangan spesial Imlek, meskipun hidangan ini juga kerap dihidangkan di pesta pernikahan ataupun perayaan lainnya.

RI Sukses Gelar SCM ke-2, Hasilkan Strategi dan Gagasan untuk 10th World Water Forum

"Kami berharap dengan bekerja sama dengan komunitas anak muda dan para public figure, penyadartahuan terkait pentingnya peran hiu di ekosistem laut dan maraknya perburuan sirip hiu akibat permintaan konsumen dapat berkurang. WWF memiliki target untuk memperbaiki kesehatan ekosistem laut terutama di kawasan konservasi perairan (Marine Protected Area/MPA) di Indonesia. Bersama KKP dan mitra lainnya, WWF juga memiliki program khusus konservasi hiu seperti MPA for Sharks, kompetisi inovasi teknologi alat perikanan untuk mengurangi bycatch hiu, mendukung pengembangan pariwisata bahari berbasis hiu yang bertanggung jawab, pendataan, pelatihan, hingga penelitian" ujar. Imam.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini