Ragam Permainan Tradisional Sumatra Utara, Mana yang Paling Berkesan?

Ragam Permainan Tradisional Sumatra Utara, Mana yang Paling Berkesan?
info gambar utama

Kemajuan teknologi semakin berkembang, berujung pada kemudahan dalam mengakses berbagai informasi. Tentu saja, semua jauh lebih mudah dengan adanya handphone. Tidak seperti dulu yang harus effort lebih hanya untuk menelepon, atau membutuhkan waktu lama hanya untuk mendapatkan satu informasi.

Handphone juga tidak lagi menjadi satu hal eksklusif yang hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu saja. Hampir semua orang punya ponsel genggam, baik itu dari kalangan dewasa, hingga anak-anak. Akibatnya, kini sudah jarang ditemukan sekumpulan anak-anak yang bermain di lapangan sampai sore.

Betapa menyenangkannya keseharian meski tanpa handphone. Anak-anak kompak berkumpul di satu tempat andalan tanpa kabar via WhatsApp. Perkumpulan juga tidak akan bosan, sebab ada banyak permainan tradisional yang bisa mereka mainkan. Tanpa handphone, hanya barang seadanya yang ada di sekitar.

Biasanya, permainan tradisional akan berbeda-beda di setiap daerah. Di Sumatra Utara sendiri, berikut yang biasa dimainkan:

Pocak Piring

Alat yang digunakan bukan menggunakan piring asli, melainkan yang mirip dengan piring saja (pipih). Biasanya menggunakan batu berjumlah sembilan dan bola kasti sebagai pendukung. Pocak Piring adalah permainan yang melibatkan dua tim. Jumlah pemain dalam satu tim minimal 4. Lokasi permainan disarankan yang beralas tanah. Sebab ada sembilan kotak yang harus digambar.

Nantinya batu-batu yang sudah disiapkan disusun tinggi menjadi satu. Susunan itu harus dijatuhkan menggunakan bola kasti oleh satu orang perwakilan tim yang mendapat giliran bermain.

Saat berhasil, tugas tim bermain selanjutnya adalah menyusun batu ke dalam kotak. Percayalah, tidak semudah yang dibayangkan karena ada tim penjaga yang juga siap membidik tim lawan. Di sini bola akan berfungsi untuk menggugurkan satu-persatu tim pemain. Bila semua batu berhasil disusun ke dalam kotak, maka tim akan mendapat poin. Pemenang akan ditentukan oleh poin tertinggi.

Kenali Tradisi Karapan Sapi dari Madura

Marsukkil

Permainan ini akan menguji ketangkasan menangkap dan memukul. Melibatkan dua tim dan kayu sebagai alat bermain. Kayu tersebut dibentuk menjadi dua, yang pertama berukuran kecil, dan yang kedua lebih panjang sebagai tongkat. Syarat untuk bermain Marsukkil adalah di lapangan beralas tanah.

Pemain harus melubangi tanah seperti bentuk segitiga. Tim pemukul berbaris di belakang lubang, dengan bagian runcing segitiga yang menghadap tim penangkap. Kayu kecil diletakkan di atas lubang, posisinya menyesuaikan keinginan setiap pemain. Kemudian, kayu kecil itu akan disungkit menggunakan tongkat kayu.

Tugas tim penangkap adalah menangkap kayu kecil yang melayang. Tangkapan dengan satu tangan mendapat poin 10, dua tangan mendapat 5 poin, dan jika terlepas hanya mendapat 2 poin saja. Jika tim penangkap gagal, yang mendapat poin adalah tim pemukul, jumlah poin dihitung berdasarkan jauh lemparan.

Resep Masakan Tradisional Indonesia Terancam Punah, Apa Solusinya?

Jembatan Tapanuli

Permainan tradisional yang satu ini tidak membutuhkan perlengkapan apapun. Hanya dua tim yang terdiri dari minimal 5 orang setiap tim. Semakin banyak kelompok, maka akan semakin seru suasananya. Pertama, para pemain harus mengutus dua orang untuk menjadi penangkap. Kedua orang itu tangannya harus saling bergandengan dan diletakkan di atas serupa jembatan.

Sisa orang yang ada akan berbaris melewati jembatan sambil menyanyikan lagu Jembatan Tapanuli. Satu-persatu orang akan tertangkap oleh jembatan dan memilih mau ikut tim siapa. Saat semua orang sudah masuk ke dalam tim, selanjutnya kedua kelompok harus saling menarik kapten (orang di barisan paling depan). Pemenang ditentukan oleh tim yang berhasil menangkap kapten.

Marsir

Anak-anak yang bermain Marsir tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga, hal utama yang dibutuhkan adalah insting yang kuat. Alat yang digunakan pun sederhana, hanya menggunakan lidi. Sementara syarat utamanya adalah lapangan tanah. Permainan ini tetap bisa dimainkan meski dengan dua orang saja.

Lidi yang disiapkan harus dipotong kecil-kecil terlebih dahulu. Biasanya, tanah akan digambar terlebih dahulu, bisa gambar rumah, gunung, dan lain-lain. Setiap orang harus saling membelakangi dan mengubur lidi di garis gambar secara rapi. Setelahnya masing-masing orang bergantian mencari lidi. Poin yang didapatkan dihitung dari lidi yang berhasil ditemukan.

Demikian ragam permainan tradisional asal Sumatra Utara. Pada dasarnya terkadang permainan tradisional di setiap daerah hampir sama dengan daerah lain. Perbedaannya terletak pada judul/nama permainan, atau juga aturan yang ditentukan.

8 Makanan Khas Sumatra Utara, Ada Apa Saja?

Referensi:

Simamora, Y., A., dan Sibarani, R. (2022). Tradisi Permainan Rakyat pada Etnis Batak Toba: Kajian Kearifan Lokal. Jurnal of Language Development and Linguistic (JLDL).

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini