4 Bursa Efek di ASEAN Bersatu Kembangkan Ekosistem Keberlanjutan

4 Bursa Efek di ASEAN Bersatu Kembangkan Ekosistem Keberlanjutan
info gambar utama

Empat bursa efek di ASEAN mengumumkan kolaborasi untuk mendukung pembangunan keberlanjutan di kawasan. Kerja sama ini bertajuk ASEAN Interconnected Sustainability Ecosystem (ASEAN-ISE). Mereka yang terlibat antara lain: Bursa Efek Indonesia (IDX), Stock Exchange of Thailand (SET), Bursa Malaysia Berhad, dan Singapore Exchange (SGX Group).

Bursa Malaysia bertugas sebagai Sekretariat ASEAN-ISE untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian tujuan kerja sama. Kolaborasi ini akan terlaksana melalui penerapan keterbukaan aspek-aspek Environmental, Social, andGovernance (ESG) daam sistem yang dimiliki keempat bursa tersebut.

Partisipan ASEAN-ISE menyepakati struktur tata kelola dasar dan cetak biru operasional untuk membangun interconnected sustainability ecosystem. Setidaknya ada tiga tujuan program ini.

Bersiap Menjadi yang Terbesar di Asia Tenggara, Bursa Efek Indonesia Tinggal Kalahkan Negara ini

Pertama, menciptakan ekosistem ESG yang terintegrasi untuk mendorong kemajuan pembangunan keberlanjutan di ASEAN. Kedua, memfasilitasi bursa-bursa yang berpartisipasi untuk mengembangkan sistem dengan skala ekonomi melalui efisiensi biaya dan waktu.

Ketiga, memberdayakan bursa partisipan agar mendorong perusahaan tercatat untuk ESG-compliant demi memaksimalkan nilai bisnis melalui keterbukaan informasi yang berkualitas. Hal ini melibatkan pengembangan solusi infrastruktur yang dapat memfasilitasi mekanisme perdagangan lintas batas, menghubungkan rantai pasokan perusahaan dengan sumber investasi, serta menyediakan praktik keterbukaan informasi dengan ESG yang baik kepada pemasok untuk menjamin tingkat pembiayaan lebih kompetitif.

“Penambahan SGX Group ke dalam Interconnected Sustainability Ecosystem mencerminkan kolaborasi yang kuat antara bursa-bursa di ASEAN untuk mendukung ekosistem keuangan keberlanjutan di pasar modal ASEAN," kata Direktur Utama IDX Iman Rachman dalam siaran pers, Kamis (15/2/2024).

Dua Tahun Berturut-Turut, BEI Dapat Penghargaan "The Best Islamic Capital Market"

Kemudian, menurut Loh Boon Chye, CEO SGX Group, kolaborasi menjadi semakin penting bagi anggota bursa efek ASEAN ketika melihat dampak besar perubahan iklim di kawasan. Dia berharap, pihaknya dapat bekerja sama dengan para anggota untuk melakukan standardisasi data guna menciptakan interoperabledatasets dalam upaya keberlanjutan dan mengatasi perubahan iklim di wilayah ASEAN.

“Dengan berbagi keahlian dan mengoordinasikan upaya, kita dapat memobilisasi modal untuk pembiayaan keberlanjutan, sehingga berkontribusi terhadap komunitas ASEAN dengan ekonomi dan iklim yang lebih tangguh,” ujar Loh.

Bursa yang berpartisipasi telah menyepakati deliverables dari kolaborasi ini dengan mempertimbangkan kondisi dan tingkat kesiapan di masing-masing pasar. Oleh sebab itu, keempat bursa itu akan berkomitmen untuk mengadopsi dan menerapkan ASEAN Exchanges Common ESG Metrics dalam platform pelaporan ESG mereka.

”Kami ingin menciptakan ekosistem yang terbuka dan inklusif yang di dalamnya terdapat bursa yang berpartisipasi di ASEAN dapat mengoperasikan infrastruktur data yang terpercaya dan selaras secara fundamental,” tandas Datuk Muhamad Umar Swift, CEO Bursa Malaysia.

BEI Cetak Rekor Transaksi Harian Sepanjang Sejarah di Tengah Kekhawatiran PSBB Jakarta Jilid 2

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini