Tahukah Kawan, bahwa jejak Majapahit ternyata banyak ditemukan di Mojokerto? Bagaimana sih, asal muasal dari Majapahit?
Diketahui dahulu kala, Kerajaan Majapahit merupakan Kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri paling akhir pada abad ke-13 Nusantara. Majapahit berdiri setelah Kerajaan Singasari runtuh di tahun 1292 Masehi setelah Raja Gelanggelang bernama Jayakatwang melakukan pemberontakan.
Raden Wijaya yang saat itu merupakan cucu dari raja Singasari kemudian melarikan diri membentuk sebuah desa. Desa ini dibentuk di daerah Trowulan yang saat ini masih ada di Mojokerto, nih! Nama Majapahit sendiri diambil dari buah Maja dari Desa Trowulan dengan rasa yang sangat pahit.
Baca Juga: Merawat Eksistensi Tiwul di Gunung Kidul
Tidak lama berselang, di tahun 1923 Masehi Raden Wijaya selaku pendiri kerajaan Majapahit berhasil membalaskan dendam. Dengan dibantu oleh Arya Wiraraja dan pasukan Khubilai Khan, Raden Wijaya menumbangkan Jayakatwang dan berkuasa di wilayah Jawa.
Tentu keberhasilan Majapahit tidak sampai pada itu saja. Pada abad 14, Hayam Wuruk selaku penerus kepemimpinan Majapahit berhasil menguasai beberapa wilayah Nusantara. Tidak lepas dari sumpah Patih Gajah Mada, Hayam Wuruk menanggapinya dengan keberhasilannya menguasai negara Bali, Palembang, Sunda dan Tumasik. Sumpah penyatuan wilayah Nusantara ini dikenal sebagai Sumpah Palapa.
Lokasi dan Peninggalan Kerajaan Majapahit di Mojokerto
Saat ini, sisa-sisa bangunan Kerajaan Majapahit berada tepat di sebelah Sungai Brantas, Mojokerto. Peninggalan bersejarah Majapahit di sekitar Sungai Brantas, seperti Trowulan, pusat pemerintahan Majapahit, menampilkan berbagai artefak penting seperti Candi Tikus, Candi Wangsa, dan Candi Bajang Ratu.
Prasasti Canggu juga ditemukan di sana, memuat aturan terkait jalur lintasan di sekitar Sungai Brantas. Daerah delta Sungai Brantas dan Brangkal juga dianggap sebagai tempat asal Kedaton Majapahit. Ini semua menjadi bukti keberadaan dan kejayaan Kerajaan Majapahit di kawasan tersebut.
Terdapat beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit yang masih ada di Mojokerto, di antaranya:
Baca Juga: Tren Angkringan Sehat: Kawula Muda yang Menyukai Wedang Jahe Rempah Mbah Jo
Prasasti Waringin Pitu
Prasasti Waringin Pitu merupakan artefak bersejarah dari Kerajaan Majapahit. Diterbitkan pada masa kekuasaan Majapahit oleh seorang sastrawan bernama Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi. Prasasti ini umumnya dikenal sebagai sorodokan.
Prasasti Canggu
Juga dikenal sebagai Trowulan I, merupakan salah satu prasasti Kerajaan Majapahit yang ditemukan di desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Saat pertama kali ditemukan, prasasti ini terdiri dari 5 keping tembaga, namun hanya tersisa satu keping saat ini.
Prasasti tersebut dikeluarkan oleh pemerintahan Majapahit dan berisi informasi mengenai pelabuhan Canggu, termasuk regulasi dan kebijakan terkait perdagangan dan penyeberangan sungai. Dokumen ini juga mencatat hak istimewa yang diberikan kepada penjaga lokasi penyeberangan sungai. Isinya menggambarkan pentingnya pelabuhan Canggu dalam aktivitas perdagangan dan ekonomi Majapahit.
Kolam Segaran
Merupakan sebuah kolam besar di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, dinamakan demikian karena konsepnya sebagai lautan miniatur dalam bahasa Jawa. Penelitian menunjukkan bahwa fungsi utama kolam ini adalah sebagai sumber air tawar untuk kota, sangat vital bagi daerah perkotaan padat, terutama selama musim kemarau.
Selain itu, kolam ini juga digunakan sebagai tempat mandi, latihan pasukan Majapahit, dan kegiatan rekreasi bagi Kerajaan Majapahit.
Perlu dicatat bahwa Kolam Segaran Majapahit berbeda dengan Kolam Segara Madu di Bali, yang merupakan taman rekreasi dengan fasilitas kolam prestasi, kolam rekreasi, toko, dan restoran. Kolam Segaran Majapahit memiliki signifikansi sejarah dan budaya yang penting bagi Kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Keindahan Tarian Peksimoi, Cara Kyai Sebarkan Dakwah di Kabupaten Sleman
Museum Trowulan
Museum ini merupakan sebuah museum arkeologi yang didirikan untuk menyimpan beragam artefak dan peninggalan arkeologi yang ditemukan di sekitar Trowulan. Museum ini merupakan salah satu situs penting dalam sejarah Indonesia yang terkait dengan kerajaan Majapahit.
Koleksi museum meliputi artefak dari era Majapahit dan juga berkaitan dengan kerajaan Kahuripan, Kediri, dan Singasari di Jawa Timur. Di dalam museum, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi statu dan terakota Majapahit, termasuk patung Airlangga sebagai Vishnu yang berdiri di atas Garuda dari Candi Belahan.
Museum Trowulan berdekatan dengan Kolam Segaran, sebuah kolam besar yang memiliki peran penting dalam sejarah Majapahit. Museum ini resmi dibuka pada tahun 1987.
Gapura Wringin Lawang
Gapura ini merupakan gerbang megah yang terletak di Trowulan, Mojokerto, Indonesia. Dibangun pada abad ke-14, gerbang ini terbuat dari bahan bata merah dengan dimensi tanah 13 x 11 meter dan tinggi mencapai 15,5 meter. Dipercayai sebagai pintu masuk ke ibu kota dinasti Majapahit, gerbang ini terlibat dalam transisi dari dinasti Singasari sebelumnya dengan bantuan Mongol.
Sebagai salah satu situs tertua dan paling bersejarah di Mojokerto dan bahkan Indonesia, Gapura Wringin Lawang merupakan tempat yang layak dikunjungi untuk memahami pentingnya dan kekayaan sejarah budaya Indonesia. Desain arsitektural uniknya menjadi sorotan, dan telah diteliti menggunakan konsep sintesis geometri fraktal.
(Sumber: direktorimajapahit.id)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News