Hilirisasi Sampah, Langkah KKP RI Selamatkan Ekosistem Laut

Hilirisasi Sampah, Langkah KKP RI Selamatkan Ekosistem Laut
info gambar utama

Hilirisasi nikel sudah sering terdengar. Kali ini, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengampanyekan hilirisasi sampah sebagai salah satu upaya penting dalam penanganan sampah plastik di laut.

Kampanye pengurangan sampah memang menjadi komitmen KKP berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83/2018 tentang Penanganan Sampah Laut. Dalam hal ini, pemerintah terus berupaya mengurangi sampah sebanyak 30 persen melalui 3R (Reuse, Reduce dan Recycle).

Kemudian hingga tahun 2025, pihaknya berkomitmen untuk mengurangi sebanyak 70 persen sampah plastik yang masuk ke laut. Kampanye hilirisasi sampah juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk mengurangi pencemaran.

Ekosistem laut kian terancam

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo menggarisbawahi pentingnya menjaga lingkungan laut dari ancaman kerusakan yang salah satunya disebabkan oleh pembuangan sampah.

Kampanye hilirisasi sampah dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari. KKP memulai gerakan ini dari Pantai Tiram di Kabupaten Padang Pariaman, pada 2 Maret 2024 lalu.

Masyarakat juga terlibat dalam aksi bersih pantai dan sosialisasi pemilahan sampah yang bisa diolah menghasilkan barang bernilai ekonomis. Sampah yang dihasilkan mencapai 170 kilogram yang didominasi jenis kemasan plastik.

Untuk mendukung pelaksanaan hilirisasi sampah, pemerintah memberikan bantuan berupa tempat sampah kepada Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) Raja Samudera yang dinilai aktif berkolaborasi untuk menangani sampah di Pantai Tiram.

Baca juga HPSN 2024: Saatnya Menilik Sampah Spesifik

Ekspor sampah plastik

Sampah plastik merupakan salah satu komoditas ekspor bernilai ekonomis cukup tinggi setelah melalui proses pengolahan yang menghasilkan produk olahan daur ulang. Pengolahan sampah plastik harus melalui proses penyortiran.

Berdasarkan data UN Comtrade, Indonesia mengekspor sampah plastik sebesar 8,6 juta kilogram dengan nilai sebesar 6,75 juta dolar AS pada 2022. Adapun negara tujuan ekspor komoditas ini adalah Irlandia, Belgia, Amerika Serikat, dan Vietnam.

Irlandia menjadi negara tujuan ekspor sampah plastik terbesar dengan volume 1,38 juta kilogram senilai 844.254 dolar AS. Kemudian, Belgia senilai 1,07 juta dolar AS dengan volume sampah plastik 1,1 juta kilogram.

Baca juga Gotong Royong Menyulap Sampah Pemilu Menjadi Kompos hingga Bahan Mebel

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini