Gandeng China, Perusahaan Ini Bangun Pabrik Benang Bedah Senilai Rp47 Miliar

Gandeng China, Perusahaan Ini Bangun Pabrik Benang Bedah Senilai Rp47 Miliar
info gambar utama

Distributor alat kesehatan asal Indonesia, PT Esa Medika Mandiri (ESA Group), bersama perusahaan asal China, Weigao International Holding Corporation PTE. Ltd., akan membangun pabrik benang bedah berstandar internasional. Kedua pihak telah menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) pada Jumat (1/3/2024).

ESA Group dan Weigao sepakat untuk membentuk konsorsium atau perusahaan patungan. Sebanyak 55 persen saham dipegang oleh ESA Group dan 45 persen dimiliki Weigao. Pembangunan pabrik ini membutuhkan anggaran sebesar 3 juta dolar AS atau setara Rp47 miliar, itu pun belum termasuk biaya tanah dan bangunan. Pada tahap pertama, konsorsium tersebut akan menggelontorkan dana sebesar 1,5 juta dolar AS atau setara Rp23 miliar.

Presiden Direktur PT Esa Medika Mandiri, Surya Gunawan Widjaja, menyatakan bahwa ESA Group telah bekerja sama dengan Weigao sejak 2014. Oleh sebab itu, kedua perusahaan sepakat untuk mendirikan pabrik benang bedah di Indonesia.

Impian 30 Tahun Terwujud, RI Kini Punya Pabrik Bahan Peledak di Kaltim

Dok. ESA Group

Dia bilang, produk alat kesehatan hasil dari pabrik ini akan diekspor ke negara ASEAN. Surya juga memastikan, kerja sama itu akan membawa transfer teknologi ke Indonesia.

"Kedepannya ESA Group dan Weigao Group juga akan menambah beberapa produk baru alat kesehatan untuk diproduksi di Indonesia," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).

Sejak 2021, ESA Group telah memiliki tiga pabrik alat kesehatan yang tersebar di Solo, Cikarang, dan Cikupa. Pabrik terbaru di Cikupa berdiri seluas 5.000 meter persegi.

Kemudian, menurut Deputi Manajer Umum ESA Group, Vivienne Zhang, sejak pihaknya berkenalan dengan Weigao Group pada 10 tahun lalu, ESA Group masih menjadi distributor atau agen produk Weigao. Namun, setelah kerja sama ini ditetapkan, sekarang pihaknya tidak hanya menjadi distributor Weigao Group, tapi juga membangun pabrik.

Dia berharap, setelah pabrik benang bedah berdiri, Indonesia tidak hanya menerima produk impor, tapi juga bisa memproduksinya untuk digunakan di seluruh dunia.

“Nantinya, bahan produknya dari China dan dirakit di Indonesia. Dengan begitu, dapat memajukan negara Indonesia,” pungkasnya Vivienne.

4 Pabrik Gula Peninggalan Kolonial Belanda di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini