Kenali Dua Spesies Drosera yang Memiliki Habitat Asli di Indonesia

Indonesia yang kaya raya dengan biodiversity, selalu membuat takjub akan ragam flora yang disajikan oleh alam. Beberapa jenis tanaman karnivora dapat ditemukan di wilayah Indonesia salah satunya adalah jenis drosera. Drosera atau lebih dikenal sebagai embun matahari adalah salah satu genus terbesar dari tanaman karnivora.

Dilansir dari Plant of the World, tanaman ini memiliki 252 spesies yang tersebar di seluruh dunia. Namun, hanya beberapa spesies drosera saja yang memiliki habitat asli di Indonesia. Spesies tersebut adalah Drosera burmanni atau sering disebut sebagai sundew api, dan Drosera indica yang kerap dikenal indian sundew.

Drosera burmanni merupakan salah satu tanaman karnivora terkecil, ukuran tanaman ini biasanya memiliki diameter 2 hingga 5 cm saja. Spesies ini memiliki perangkap berupa embun yang lengket guna menjebak serangga, kemudian enzim pencernaan dilepaskan untuk mencerna mangsanya.

Nutrisi yang diperoleh dari mangsanya membantu tanaman ini untuk tumbuh di tanah yang miskin nutrisi.

Daun drosera burmanni tersusun dengan pola roset, memiliki bentuk spatula, serta berwarna hijau cerah atau merah. Permukaan daun ditutupi oleh kelenjar lengket yang berfungsi sebagai perangkap serangga. Memiliki bunga yang kecil dan berwarna putih atau merah muda, dengan lima kelopak dan lima benang sari.

Hal ini hampir mirip dengan Drosera indica atau sering disebut sebagai indian sundew. Spesies ini memiliki bentuk daun seperti pita ramping, panjang ukuran daun drosera ini mencapai 10 cm dengan tangkai daun sepanjang 1—1,5 cm. Spesies ini memiliki tinggi dapat mencapai 50 cm.

Tanaman Toga, Beragam Manfaat dari Tumbuhan yang Ada di Perkarangan Rumah

Namun Drosera indica memiliki siklus hidup satu tahun, tumbuh dengan cepat lalu berbunga hingga mati. Spesies tanaman ini termasuk dalam kelompok Drosera indica complex, yang dimaknai memiliki beberapa spesies yang sangat mirip. Selain itu tanaman spesies ini memiliki warna bunga yang cukup beragam yaitu putih, pink, atau ungu.

Berdasarkan IUCN (International Union for Conservation of Nature),Drosera burmanni dan Drosera indica tersebar luas di wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia spesies ini dapat kita temukan di wilayah Sulawesi, Bali, Sumatera dan Jawa. Pada umumnya Drosera burmanni dan Drosera indica memiliki habitat di lahan basah dan terbuka, seperti rawa gambut, padang rumput basah, dan tepi sungai.

Warna yang mencolok merupakan bagian strategi taktis tanaman ini, dalam memikat serangga di alamnya. Walaupun kedua spesies ini memiliki ukuran yang kecil, namun memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di alam. Dapat dikatakan tanaman ini bertugas untuk mengontrol populasi serangga.

Tanaman drosera ini biasanya dimanfaatkan untuk tanaman hias paludarium. Karena spesies ini dapat dikategorikan sebagai tanaman yang mudah dalam hal perawatan serta ukurannya yang tidak terlalu besar. Selain itu kedua jenis tanaman ini memiliki warna yang sangat estetik dan menarik secara visual.

Drosera burmanni dan Drosera indica merupakan tanaman yang sanagat mudah dalam hal perawatan. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tanaman jenis ini dapat tumbuh dengan baik. Tanaman ini memerlukan banyak sinar matahari, minimal 4—6 jam per hari atau bisa menggunakan lampu led jika ingin merawatnya di dalam ruangan.

Temuan Terbaru Doktor dari UI, Tanaman Gambir dapat Turunkan Kolesterol

Selain itu yang perlu diperhatikan saat menanam kedua tanaman ini adalah media tanam yang digunakan. Gunakan media tanam yang lembab dan porous, seperti campuran sphagnum moss dan perlite. Karena di alamnya kedua tanaman ini tumbuh di lahan yang minim akan nutrisi.

Drosera burmanni dan Drosera indica adalah wujud nyata keberagaman flora yang dapat Kawan GNFI nikmati di Indonesia. Sudah selayaknya Kawan GNFI sebagai penerus bangsa untuk turut andil dalam menjaga keberagaman flora Indonesia. Mari Kawan, jaga bersama agar dua spesies drosera ini tetap lestari di alamnya!

#WritingCamp