Lembah Colol, Surga Kopi di Manggarai Timur dengan Pesona Wisatanya yang Kaya

Lembah Colol, Surga Kopi di Manggarai Timur dengan Pesona Wisatanya yang Kaya
info gambar utama

Bila berkunjung ke Pulau Flores, Lembah Colol menjadi salah satu daerah yang patut dikunjungi. Kawasan yang terletak di di Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur ini, menyajikan ragam atraksi wisata, seperti agrowisata kopi, wisata alam, budaya, hingga sejarah, dan religi.

Dengan topografi lembah dan berbukit, diapit pegunungan di sekitarnya, Lembah Colol memiliki hamparan alam yang indah, dengan keberlimpahan kopinya yang kaya, serta kebersahajaan hidup dan kearifan budaya masyarakatnya yang masih terjaga.

Baca Juga: Yoseph Ronaldi, Bergerak Memberdayakan Petani Kopi Colol

Agrowisata Kopi Colol

Agrowisata Lembah Colol | Sumber: Dokumentasi Pribadi
info gambar

Sejak dahulu, kopi telah menjadi bagian penting bagi dari kehidupan masyarakat Lembah Colol, sekaligus menjadi ikon utama yang turut menjadi identitas daerah ini.

Di kawasan ini, pepohonan kopi tumbuh subur dan tersebar merata di seluruh wilayah hukum adatnya, yang mencakup Desa Colol, Desa Ulu Wae, Desa Wejang Mali, dan Desa Rende Nao.

Potensi besar kopi Colol juga telah terpatri dalam berbagai catatan sejarah perkembangan kopi di daerah ini. Pada tahun 1937, misalnya, Lembah Colol tercatat pernah memenangkan kontes kebun kopi yang diadakan pemerintah kolonial Belanda.

Tanah Colol sejak dahulu telah menjadi sentra perkebunan kopi di Manggarai Timur. Mengacu pada beberapa sumber, Pemerintah Kolonial Belanda mencanangkan wilayah Colol sebagai pusat pengembangan tanaman kopi sekitar tahun 1920-an.

Dalam beberapa tahun ke belakang, kopi Colol juga menorehkan capaian prestisius di kancah nasional dan internasional. Kopinya yang berkualitas pernah terpilih sebagai kopi dengan cita rasa terbaik di Indonesia, serta mendapat predikat tiga besar kopi dengan cita rasa terbaik di dunia.

Kini, keberadaan agrowisata kopi menjadi semacam perpustakaan hidup, yang menjadi tempat bagi siapa saja untuk memperoleh beragam informasi tentang kopi Colol. Pengunjung pun dapat melihat secara langsung varietas kopi arabika, robusta, yellow catura, hingga juria, yang tumbuh subur di Lembah Colol.

Selain itu, pengunjung juga dapat menyaksikan, mengalami, dan memahami aktivitas pertanian kopi secara keseluruhan, mulai proses pengolahan kopi sejak awal hingga pengolahan pasca panen. Lebih lagi, setiap orang dapat menikmati kenikmatan kopi Colol yang diolah secara langsung dari tanah perkebunannya yang subur.

Baca Juga: Kopi Manggarai Timur, Terbaik di Indonesia

Pesona Wisata Alam

Satar Tesem di Desa Ulu Wae | Sumber: Ellsy Putri
info gambar

Selain potensi kopinya yang kaya, Lembah Colol juga memiliki potensi wisata alam yang memikat. Salah satu daya tarik utama di dalamnya adalah geowisata, terutama dengan keberadaan beberapa air terjun di kawasan Lembah Colol.

Salah satunya adalah Air Terjun Cunca Tenda. Pada 2023 lalu, destinasi yang juga dikenal dengan nama Air Terjun Kembar Gajah (Elephant Twin Waterfall) ini, berhasil terpilih sebagai salah satu dari 10 Nominasi Terbaik Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2023 untuk Kategori Surga Tersembunyi.

Selain Cunca Tenda, beberapa air terjun lainnya juga tersebar di kawasan Lembah Colol, seperti Air Terjun Cunca Ntala, Cunca Panggol, Cunca Radi Ntangis, Cunca Sebo, Cunca Wek, dan Cunca Wuk.

Destinasi lain yang menarik untuk dikunjungi adalah Lodok Lowo di Desa Ulu Wae. yang menawarkan pemandangan memikat dengan hamparan persawahan yang menyerupai jaring laba-laba raksasa. Secara budaya, bentuk lodok yang demikian menggambarkan sistem pembagian tanah lingko (lahan komunal kampung) dalam budaya Manggarai.

Kearifan Wisata Budaya

Ritual Adat di Colol | Sumber: Facebook Ronald Igu
info gambar

Masyarakat Lembah Colol juga identik dengan kearifan budayanya yang masih terus terjaga hingga saat ini. Dengan itu, daerah ini juga menyajikan atraksi wisata budaya, yang turut memberi warna lain pada setiap kunjungan ke sana.

Di Colol, pengunjung dapat menemukan rumah adat (Mbaru Gendang) yang mempertahankan bentuk rumah adat Manggarai zaman dahulu. Selain itu, tarian-tarian adat, seperti Sanda, Mbata, dan Caci, juga dapat disaksikan pada momen-momen budaya tertentu.

Masyarakat setempat juga rutin melakukan ragam tradisi dan ritus yang berhubungan dengan aktivitas pertanian. Misalnya, upacara adat penti sebagai upacara syukur hasil panen, hingga tradisi adak pua kopi yang dilaksanakan saat memulai masa panen kopi.

Wisata Sejarah dan Religi

Cerita keberhasilan Lembah Colol dalam kontes kopi bertajuk "Pertandingan Keboen Kopi", yang diselenggarakan pemerintah kolonial Belanda, menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah perkembangan kopi Colol.

Konon, keberhasilan ini membuat pemerintah kolonial memberikan sebuah bendera Belanda sebagai hadiah atas pencapaian tersebut. Melansir voxntt.com, bendera itu kini tersimpan dalam wadah bambu khusus di rumah Aloysius Lesin di Kampung Biting, Desa Uluwae.

Di kawasan Lembah Colol juga terdapat spot wisata religi, tepatnya di Bukit Boaala. Tempat ini menjadi lokasi ziarah Katolik sekaligus sebagai tempat perhentian Jalan Salib. Selain itu, bukit ini juga yang menjadi tempat bersejarah, di mana dulunya menjadi lokasi perang tanding antara warga Colol dan prajurit Kesultanan Bima.

Baca Juga: Rana Mese, Danau Serupa Cermin Raksasa di TWA Ruteng

Referensi:

  • voxntt.com/2018/11/12/sejarah-darah-dan-budaya-di-balik-secangkir-kopi-pait-colol-part-1/36559/
  • https://nationalgeographic.grid.id/read/133835097/lembah-colol-sesap-riwayat-cerita-kopi-rakyat-manggarai
  • https://www.manggaraitimurkab.go.id/berita/berita-matim/396-lembah-colol-surganya-kopi-dunia-kembali-gelar-festival.html

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

OK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini