Burung Beo Nias, Benarkah Hanya Ditemukan di Pulau Nias?

Burung Beo Nias, Benarkah Hanya Ditemukan di Pulau Nias?
info gambar utama

Flora dan fauna yang ada di Indonesia selalu berhasil membuat banyak orang terpukau. Baik dengan keindahannya, maupun keunikannya. Misalnya saja Bunga Bangkai yang terdapat di Sumatra yang sesuai namanya, mengeluarkan bau tidak sedap seperti bangkai. Terlepas dari itu, Bunga Bangkai cukup cantik.

Ada juga burung Cendrawasih yang terkenal dari Papua. Tidak hanya namanya, nyatanya burung yang satu itu memiliki bulu yang saangat cantik. Selain itu, keunikan Cendrawasih membuatnya mendapat julukan “Bird of Paradise”.

Baik Bunga Bangkai maupun Cendrawasih hanya dua dari ribuan spesies yang sudah diidentifikasi. Artinya, masih banyak sekali flora dan fauna yang lain. Dalam kategori burung, satu di antaranya adalah Beo Nias.

Kabar Baik! Anak Harimau Sumatra Tampil Perdana di Kebun Binatang Roma

Mengenal Burung Beo Nias

Nama latin dari Beo Nias adalah Gracula Religiosa Robusta. Keahliannya lebih keren lagi, yaitu bisa menirukan suara yang didengarnya secara konsisten. Bulunya berwarna hitam, tapi bedanya ada kesan mengkilap yang menyebar di seluruh tubuh. Sementara urusan makanan, Beo Nias terbiasa memakan buah dan biji-bijian.

Masih banyak orang yang sulit membedakan antara Beo biasa dengan Beo Nias. Melalui artikel ini, kenali ciri-ciri Beo Nias sebagai berikut:

  • Tubuh Beo Nias lebih besar dibanding Beo lainnya.
  • Paruh Beo Nias berbentuk pipih, pendek, dan besar.
  • Memiliki paruh yang terdiri dari dua warna, yaitu oranye dan kuning di bagian ujungnya.
  • Mata Beo Nias gelap mencolok dengan irisan mata berwarna coklat.
  • Bagian telinga (pial) menyatu pada bagian kepala, bergelambir dari bagian bawah mata sampai ke belakang kepala. Berwarna kuning mencolok.
  • Kaki Beo Nias besarnya hampir sama dengan kaki ayam pada umumnya.
  • Kakinya berwarna kuning agak pucat.

Nah, untuk membedakanya dengan Beo biasa mudah saja, cukup fokus pada bagian tertentu seperti:

  • Tubuh: Beo biasa tidak sebesar Beo Nias.
  • Bagian telinga: pial Beo biasa terpisah dari bagian kepala. Tidak seperti Beo Nias yang menyatu.

Selain kedua itu, hampir tidak ada perbedaan antara Beo Nias dan Beo biasa. Termasuk kemampuan dalam meniru omongan orang.

64 Ekor Burung yang Terancam Punah Dilepasliarkan Demi Jaga Ekosistem Kota Jakarta

Beo Nias Hanya Ditemukan di Sumut?

Aslinya, Beo Nias terdapat di alam liar Pulau Nias dan sekitarnya. Habitat mereka pun hidup berkelompok dalam lingkup kecil, bahkan hanya berpasangan. Mereka lebih senang tinggal di pohon besar dan juga tinggi yang dalam keadaan lapuk, tapi masih bisa berdiri tegak.

Hingga kini, populasi Beo Nias tidak dapat dipastikan dengan jelas, tidak ditemukan data tentang keberadaannya di alam liar. Akan tetapi, penelitian Fakultas Kehutanan IPB selama 2 tahun yang tertulis pada AGRIS tahun 2001 mengungkap bahwa Beo Nias hanya dapat ditemukan di daerah Alasa, Gomo, dan Lahusa.

Kemudian, di sekitaran Pulau Nias, Beo Nias bisa ditemukan di Pulau Simuk. Jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan habitat aslinya, Pulau Nias.

Keberadaan Beo Nias di alam liar sudah jarang ditemukan. Maka dari itu, Beo Nias masuk dalam kelompok hewan yang dilindungi. Tidak perlu susah menebak-nebak, hal tersebut dikarenakan ulah manusia yang kerap melakukan perburuan.

Di samping itu, berkat keunikan yang dimiliki Beo Nias, banyak masyarakat yang berminat untuk memelihara sehingga memiliki nilai jual yang sangat tinggi.

Namun, meskipun demikian tetaplah berhati-hati karena Beo Nias termasuk salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan Surat Keputusan pada tahun 1970 yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian No. 421/Kpts/Um/8/1970.

Dilindungi juga oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Jika ada oknum yang melanggar dapat dikenakan tindak pidana penjara selama 5 tahun dan denda sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

Belalang Ranting yang Tergambar di Situs Megalitik Tutari Papua, Terkait Religi?

Referensi:

  • https://www.zegahutan.com/2021/03/beo-nias-klasifikasi-pengenalan-habitat.html
  • https://www.greeners.co/flora-fauna/beo-nias-satwa-langka-yang-pandai-meniru/
  • https://www.sumutprov.go.id/artikel/artikel/flora-dan-fauna

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NS
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini