Apakah kamu pernah mendengar Tes Wartegg? Tes Wartegg adalah salah satu jenis psikotes yang bertujuan untuk mengetahui kepribadian seseorang. Tes ini digunakan dalam berbagai ajang seleksi termasuk dalam rekrutment TNI/POLRI.
Untuk kawan GNFI yang berniat untuk mengikuti seleksi penerimaan TNI/Polri tentu informasi mengenai tes ini akan sangat berguna. Yuk, kita simak penjelasan mengenai tes Wartegg berikut ini!
Sejarah Tes Wartegg
Tes Wartegg atau yang sering disebut juga dengan Wartegg Drawing Completion Test (WDCT) merupakan sebuah uji psikologis untuk menilai kepribadian manusia. Tes ini pertama kali dikembangkan oleh seorang Psikolog Australia-Jerman bernama Ehrig Wartegg.
Ujian tersebut dirancang sekitar tahun 1930-an. Pandangan psikologis Gestalt menjadi landasan penting dari tes Wartegg ini, yang mana bahwasanya manusia dibentuk oleh pengalaman masa lalu yang tak bisa ia lepaskan begitu saja. Dengan demikian, hasil dari tes Wartegg akan menggambarkan informasi terkait masa lalu seseorang yang sejalan dengan pembentukan kepribadiannya.
Tes Calistung Resmi Dihapus sebagai Syarat Masuk SD Tahun Ini
Dalam konteks seleksi TNI/POLRI, Tes Wartegg ini digunakan untuk menilai beberapa karakteristik psikologis calon prajurit atau polisi, termasuk diantaranya kreativitas, kontrol impuls, dan kemampuan berpikir analitis.
Tes Wartegg memiliki tujuan untuk mengukur berbagai aspek dari kepribadian seseorang, termasuk emosi, imajinasi, kecerdasan dan tingkat dari aktivitas subjek.
Ketika menjalankan ujian, para peserta akan diberikan gambar-gambar tak lengkap yang harus dilengkapi oleh peserta tersebut, yang kemudian akan diinterpretasikan oleh psikolog untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kepribadian mereka. Psikolog akan membaca ekspresi melalui cara seseorang menggambar dan menganalisis hasil gambar secara mendalam menggunakan prinsip-prinsip psikologi.
Contoh dan Cara Pengerjaan Tes Wartegg
Ketika mengerjakan tes Wartegg peserta diharuskan untuk melengkapi atau menggambar bagian yang hilang dari tiap pola pada tiap kotak. Terdapat delapan kotak yang harus dilengkapi untuk menjadi gambar yang utuh dan memiliki arti. Di mana empat kotak di antaranya berupa garis lurus (Kotak III, IV, V, dan VI) dan empat lainnya berupa garis lengkung (Gambar I, II, VII, VIII).
Kotak ini memiliki makna yang berbeda tiap kotaknya, di antaranya:
- Kotak I: mencerminkan kemampuan dari individu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
- Kotak II: menggambarkan kemampuan adaptasi emosional dari seseorang
- Kotak III: mengukur tingkat keinginan, ambisi dan hasrat dari seseorang
- Kotak IV: mengukur kemampuan seseorang dalam menghadapi suatu masalah
- Kotak V: menunjukkan perilaku seseorang dalam menghadapi situasi tertentu
- Kotak VI: mengukur kemampuan analisis seseorang terhadap sesuatu
- Kotak VII: menggambarkan keadaan emosional dan tingkat kedewasaan seseorang
- Kotak VIII: mencerminkan kehidupan sosial dan hubungan interpersonal dari seseorang.
Penilaian dari Tes Wartegg
Biasanya ada tiga poin utama yang akan menjadi penilaian dari Tes Wartegg, yakni:
- Kreativitas: Penilaian dari tingkat kreativitas seseorang untuk melengkapi gambar yang diberikan
- Kontrol Impuls: Penilaian terhadap kemampuan peserta untuk mengendalikan diri dalam mengerjakan sesuatu
- Kemampuan berpikir analitis: Penilaian terhadap tingkat analisa peserta dari tiap pola yang disajikan
Tes Koran (Kraepelin) Definisi, Fungsi hingga Cara Melakukannya
Tips Mengerjakan Tes Wartegg
Untuk kawan GNFI yang akan mengikuti tes wartegg, berikut beberapa tips yang dapat kamu coba yakni:
- Rencanakan gambar yang akan kamu buat pada tiap kotak sebelum memulai tes.
- Coba latihan untuk menggambar sebelum tes.
- Mulailah menggambar dari bagian yang kamu anggap paling mudah.
- Coba gambar hal yang tidak biasa.
- Jangan gunakan penghapus secara berlebihan.
Demikian informasi mengenai tes Wartegg. Semoga bermanfaat, ya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
