Cetak Rekor MURI, Peneliti BRIN Berhasil Lakukan Penelitian Laut Dalam Hingga 7.129 Meter

Cetak Rekor MURI, Peneliti BRIN Berhasil Lakukan Penelitian Laut Dalam Hingga 7.129 Meter
info gambar utama

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini mencatat prestasi luar biasa dengan meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Penghargaan tersebut diberikan kepada dua periset BRIN, Yustian Rovi Alfiansah dan Andina Ramadhani Putri Pane, atas pencapaian mereka dalam melakukan ekspedisi laut dalam.

Dua periset BRIN meraih penghargaan MURI karena mereka berhasil menjalankan ekspedisi penelitian laut dalam yang mencapai kedalaman 7.192 meter. Mereka menggunakan kapal selam IDSSE-CAS Fendouzhe yang mampu menyelam hingga kedalaman 11.000 meter.

Penyerahan piagam rekor MURI kepada kedua periset BRIN tersebut dilakukan di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Jakarta, pada Jumat, 22 Maret 2024.

Peneliti BRIN dan IDSSE-CAS bekerja sama dalam sebuah kolaborasi untuk melakukan ekspedisi bersama yang berfokus pada penelitian di salah satu titik terdalam di Selatan Laut Jawa. Ekspedisi ini berlangsung dari 23 Februari hingga 22 Maret 2024 dan menggunakan kapal penelitian Tan-Suo-Yi-Hao.

Kapal tersebut berlayar dari Jakarta ke arah timur, melewati Sumba, Mentawai, Sukabumi, sebelum akhirnya kembali ke Jakarta.

Fenomena Penemuan Gunung Bawah Laut di Pacitan Setinggi 2.300 Meter

Sebagaimana bersumber dari pernyataan Humas BRIN pada Sabtu, 23 Maret 2024, acara penyambutan ekspedisi bersama Indonesia – Tiongkok "Expedition Java Trench 2024" ini mencakup penyerahan rekor MURI kepada para periset BRIN yang turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut B. Pandjaitan, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Kru Kapal Tan-Suo-Yi-Hao, serta berbagai undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, menyatakan bahwa ekspedisi ini telah berhasil memperkuat kerja sama internasional dalam bidang penelitian dan inovasi maritim. Dia berharap agar kerja sama dalam penelitian laut dalam bersama Institute of Deep-Sea Science and Engineering (IDSSE) – Chinese Academy of Science (CAS), Republik Rakyat Tiongkok (RRT) akan terus berlanjut di masa mendatang.

Handoko juga menyampaikan, bahwa BRIN juga memiliki armada kapal riset yang digunakan untuk melakukan penelitian di laut Indonesia yang begitu luas.

“Selain dengan negara Tiongkok, Indonesia juga melakukan ekspedisi pelayaran bersama dengan Jepang, Perancis, dll. BRIN mengundang akademisi maupun swasta untuk berkolaborasi melakukan penelitian. Seluruh data hasil penelitian disimpan di Indonesia,” ujarnya.

Asal Usul Munculnya Tradisi Menangkap Cacing Laut di Masyarakat Lembata

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini