Keunikan Kucing Hutan, Sang Predator yang Terancam Punah

Keunikan Kucing Hutan, Sang Predator yang Terancam Punah
info gambar utama

Kucing hutan merupakan istilah yang biasanya mengacu pada kucing liar yang mendiami hutan-hutan, terutama wilayah Asia dan Afrika. Salah satu contoh yang terkenal adalah kucing hutan Asia yang juga disebut sebagai kucing hutan atau kucing hutan belang.

Kucing hutan biasanya memiliki ciri-ciri fisik yang mirip dengan kucing domestik. Namun, mereka memiliki kemampuan adaptasi yang memungkinkan untuk bertahan hidup di dalam habitat liar. Menurut data IUCN (The International Union for Conservation of Nature) pada tahun 2015 terakhir, penyebaran spesies kucing liar endemik di Indonesia sangat luas, yaitu meliputi pulau Sumatra, Kalimantan, dan Jawa.

Indonesia memiliki 9 jenis kucing liar dilindungi yang tersebar di pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Berbeda dengan kucing domestik, hewan-hewan ini tidak boleh dipelihara karena status perlindungannya sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.

Mengapa Kucing Melompat Ketakutan Saat Melihat Mentimun? Mungkin Ini Sebabnya

Dalam famili kucing besar terdapat jenis kucing berukuran sedang maupun kecil yang hidup di habitat alami. Indonesia memiliki sembilan jenis kucing liar, dua diantaranya adalah kucing besar seperti harimau Sumatra dan macan tutul Jawa.

Sedangkan, empat jenis lainnya memiliki ukuran sedang, seperti kucing dahan, kucing emas, kucing ikan, dan kucing batu. Tiga jenis lainnya memiliki ukuran kecil yaitu kucing merah, kucing kepala datar, dan kucing congkok atau meong congkok.

Karakteristik Keunikan Kucing Hutan

Hal ini sedikit bervariasi tergantung spesiesnya. Namun, secara umum kucing hutan memiliki adaptasi yang kuat untuk hidup di habitat alam dengan hutan lebat dan sulit dijangkau oleh manusia. Beberapa ciri umum kucing hutan antara lain:

Corak yang khas

Biasanya memiliki bulu yang tebal dan corak yang bervariasi tergantung spesiesnya dari warna atau oranye. Warna bulu bagian bawah tubuh keputih-putihan. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi kucing hutan di habitat alaminya dan memudahkan untuk berkamuflase dari pemangsa.

Ada beberapa jenis corak kucing hutan yang terkenal di antaranya corak tabby spotted, corak bintik-bintik, corak marmer.

Ukuran tubuh

Dimensi tubuh kucing hutan bervariasi tergantung pada spesiesnya. Ukuran pada umumnya bisa memiliki tinggi mencapai sekitar 45—60 cm dan panjang tubuh sekitar 60—90 cm. Berbobot sekitar 5 hingga 15 kg tergantung jenis dan usianya.

Ekor panjang

Hal unik dari kucing hutan dibandingkan dengan kucing domestik adalah memiliki ekor yang panjang, ukurannya bisa mencapai setengah hingga dua pertiga tubuhnya.

Mengenal Kucing Endemik Kalimantan, Si Merah Misterius dari Borneo

Bentuk wajah

Kucing hutan memiliki bentuk kepala yang besar dan agak panjang. Bentuk matanya bulat dan kecil seperti buah almond dengan telinga menghadap ke arah depan.

Memiliki cakar yang tajam

Kaki kucing hutan biasanya pendek dan memiliki cakar yang tajam untuk membantu mereka memanjat pohon dan berburu mangsa di alam liar. Selain itu, kucing hutan memiliki tubuh yang kecil.

Makanan Kucing Hutan

Mereka biasanya memakan hewan-hewan liar seperti tupai, tikus, kancil, kadal, burung kecil, dan bahkan ular sebagai makanan utama. Selain itu, mereka juga bisa mengonsumsi buah-buahan dan serangga yang tersedia di lingkungan.

Meskipun, suka memangsa hewan-hewan kucing hutan merupakan predator yang baik. Karena mereka hanya akan memangsa jika lapar dan tidak melakukan perburuan atau mencari sesuatu dengan impulsif.

Habitat Kucing Hutan

Habitat alami kucing hutan meliputi hutan-hutan tropis, termasuk kawasan hutan hujan tropis di Sumatra dan Kalimantan serta hutan mangrove di sepanjang pantai. Kucing hutan termasuk hewan nokturnal yang banyak beraktivitas di malam hari untuk melakukan perburuan, dan tidur di siang hari.

Asal-usul, Jenis, Hingga Fakta Mengejutkan Si Kucing Hitam yang Anggun Nan Misterius

Referensi:

  • https://kucinganggora.id/blacan-kucing-hutan/
  • https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/766/jbptunikompp-gdl-herachairu-38255-6-unikom_h-i.pdf
  • https://harimaukita.or.id/2021/11/kucing-liar-dilindungi-sampai-kapan-terus-terusik/

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

VR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini