Apakah Kawan pernah mendengar atau mengetahui istilah Mantari Bondar?
Mantari Bondar merupakan salah satu bentuk kearifan budaya Indonesia yang berasal dari daerah Sumatra Utara.
Kearifan budaya Indonesia yang satu ini sangat erat kaitannya dalam upaya pelestarian alam yang ada di daerah tersebut.
Kondisi alam dan lingkungan hidup memang menjadi salah satu hal yang patut diperhatikan pada saat ini.
Perkembangan zaman yang serba maju seperti saat sekarang seringkali tidak beriringan dengan kondisi lingkungan hidup yang ada di sekitar.
Tidak jarang perkembangan kehidupan manusia pada saat ini bisa berdampak buruk terhadap kondisi alam dan lingkungan.
Contohnya saja pertumbuhan masyarakat yang tinggi membuat beberapa lahan yang dulunya digunakan sebagai daerah resapan air harus beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk.
Pohon-pohon ataupun tanaman lainnya yang menjadi penyerap air pada saat kondisi tertentu, seperti musim hujan harus dibabat agar wilayah tersebut bisa diganti menjadi daerah pemukiman warga.
Alhasil ketika musim penghujan tiba, seringkali bencana banjir akan terjadi di daerah tersebut.
Selain itu, situasi ini tanpa disadari bisa berpengaruh pada kondisi air bersih yang ada di daerah tersebut.
Tanpa keberadaan air bersih yang memadai, maka masyarakat yang mendiami daerah tersebut akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.
Hal inilah yang membuat peranan masyarakat dengan budaya lokalnya, termasuk Mantari Mandar, menjadi penting agar kondisi alam yang ada di bumi Indonesia bisa terus terjaga dan lestari.
Lantas apa sebenarnya yang dimaksud dengan Mantari Bondar ini dan kaitannya sebagai salah satu wujud tradisi maupun budaya Indonesia dalam upaya pelestarian alam?
Tradisi Unik Nikah 'Malem Songo' Masyarakat Tuban, Jawa Timur
Mengenal Mantari Bondar
Mantari Bondar merupakan salah satu tradisi yang berasal dari Desa Hatabosi yang berada di Sumatra Utara, Indonesia.
Hatabosi sendiri merupakan singkatan dari empat desa yang ada di daerah tersebut, yakni Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok, dan Siranap.
Dilihat dari laman Wonderful Indonesia, Mantari Bondar berasal dari dua kata berbeda, yakni 'Mantari' dan 'Bondar'.
Kata 'Mantari' memiliki makna menteri atau pemimpin. Sementara itu, kata 'Bondar' bisa dimaknai sebagai saluran atau aliran air.
Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa Mantari Bondar merupakan sebutan yang diberikan kepada pemimpin yang bertugas dalam menjaga saluran air dan hutan yang ada di Desa Hatabosi.
Sistem penjagaan air yang dilakukan oleh Mantari Bondar ini sendiri dikenal dengan istilah Jago Bondar.
Tradisi ini diketahui sudah ada di tengah masyarakat Desa Hatabosi selama ratusan tahun lamanya.
Hamid Arrum Harahap, dkk. dalam artikelnya di Jurnal Agrotekma bahkan menyebutkan bahwa penerapan sistem Jago Bondar diketahui sudah berkembang dari setiap generasi sejak 1907 silam.
Mengenal Budaya Indonesia dengan Pesona Keunikannya, Keren
Tugas Mantari Bondar
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tugas utama dari seorang Mantari Bondar adalah menjaga sumber air agar tetap terawat dan terjaga sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Hatabosi.
Tidak hanya itu, seorang Mantari Bondar juga berkewajiban dalam menjaga kelestarian hutan yang ada di lingkungannya.
Mantari Bondar mesti menjaga kondisi hutan dari penebangan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan memastikan hukum adat bisa berjalan serta dilaksanakan oleh setiap masyarakat yang mendiami Desa Hatabosi.
Meskipun demikian, Mantari Bondar tidak sendirian dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya tersebut.
Dalam menjalankan tugasnya, Mantari Bondar membawahi delapan penjaga lainnya yang dikenal dengan istilah Panjago Bondar.
Seperti halnya Mantari Bondar, para Panjago Bondar ini juga bertugas untuk memastikan saluran air tetap bersih dan berjalan lancar.
Masih Ada, Begini Ragam Ritual Pemakaman Adat sebagai Budaya Unik nan Sakral di Indonesia
Menjaga Air Demi Keberlangsungan Hidup Masyarakat
Meskipun sudah berlangsung selama ratusan tahun lamanya, keberadaan Mantari Bondar masih tetap eksis di tengah masyarakat Desa Hatabosi hingga saat ini.
Semoga keberadaan Mantari Bondar ini bisa terus menjaga keberadaan air yang ada di daerah tersebut, sehingga bisa berdampak baik bagi keberlangsungan hidup masyarakat di Desa Hatabosi, Sumatra Utara.
Sumber:
- Hamid Arrum Harahap, dkk., "Cultural Ecosystem Services and Farmer’s Willingness to Pay. A case study in Agricultural Communities in South
Tapanuli" dalam Jurnal Agrotekma, vol. 8, no. 1, 2023, hal. 17-28.
- https://www.indonesia.travel/id/id/ide-liburan/5-tradisi-unik-di-indonesia-yang-dilakukan-untuk-melestarikan-alam
- https://kalpatara.id/mantari-bondar-tradisi-leluhur-sumatra-utara-yang-hasilkan-konservasi-air/
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
