Menjelajah Surga Wisata Alam di Kepulauan Sangihe

Menjelajah Surga Wisata Alam di Kepulauan Sangihe
info gambar utama

Nama Kepulauan Sangihe mungkin masih terdengar asing di telinga. Padahal di sana tersimpan surganya wisata alam dengan pemandangan eksotis, dari air terjun, gunung api bawah laut, hingga pantai yang menawan.

Jadi Sangihe adalah kabupaten kepulauan yang berada di Sulawesi Utara. Lokasinya berbatasan dengan Pulau Mindanao, Filipina, sekaligus berada di bibir Samudera Pasifik. Wilayah Kabupaten Sangihe memiliki tiga klaster, termasuk Tatoreang, Sangihe, dan perbatasan perairan internasional dengan provinsi Davao del Sur, Filipina.

Jika Anda ingin menunjungi Sangihe, bisa melakukan perjalanan udara menuju Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado kemudian terbang lagi sampai ke Bandar Udara Yudha Tindas Naha Tabukan Utara. Bisa juga melalui perjalanan laut dari Pelabuhan Laut Manado sampai ke Pelabuhan Laut Tahuna sekitar tujuh jam.

Apa saja yang menarik di Sangihe? Berikut daftar tempat wisata yang bisa Anda jelajahi di sana:

Gunung Api Bawah Laut Banua Wuhu Mahengetang

Ya, Sangihe memiliki gunung api bawah laut yang bernama Banua Wuhu Mahengetang. Gunung ini memiliki ketinggian 400 meter dari dasar laut. Puncaknya berada di kedalaman lima meter di bawah permukaan air.

Di sekitar gunung api ini terdapat taman laut dengan panorama menakjubkan. Ada banyak ikan-ikan beraneka warna dan ukuran yang bisa Anda lihat bila mencoba snorkeling atau diving sekitar bulan Maret-Mei atau Agustus-Oktober.

Untuk mencapai lokasi, Anda bisa mulai perjalanan dari Tahuna lalu lanjutkan menggunakan kapal laut umum atau speed boat.

Gunung Api Bawah Laut Kawio

Selain Banua Wuhu Mahengetang, Sangihe juga punya gunung api bawah laut lain, yaitu Kawio. Gunung api bawah laut ini berlokasi di Tinakareng Pulau Nipa dan memiliki ketinggian 3.200 meter dan puncaknya berada di kedalaman 1.900 meter. Di sana, Anda bisa melihat lain pesona gunung api di bawah laut sambil menikmati pemandangan terumbu karang dan ikan warna-warni.

Pulau Nenung

Bila tertarik mengunjungi pulau tak berpenghuni, datanglah ke Pulau Nenung. Tempat ini cocok bagi Anda yang ingin bersantai dan menyepi. Biasanya, para nelayan mampir ke pulau ini untuk beristirahat sejenak. Di sana, pengunjung juga bisa menyelam sampai kedalaman 20 meter untuk menikmati panorama bawah laut di titik Montipora Garden.

Selat Sea Grass Mahumu Island

Mengunjungi Pulau Mahumu, Anda bisa menemukan deretan pohon bakau yang tumbuh subur. Di perairan selatnya, ada banyak terumbu karang yang dikelilingi ikan-ikan dan rumput laut. Pulau Mahumu sendiri merupakan pulau kecil dengan laut yang cukup tenang. Di pulau ini, konon sering jadi habitat dugong dan sering terjadi fenomena perkawinan dugong masal karena melimpahnya sumber makanan.

Pulau Poa dan Pulau Liang

Kedua pulau ini merupakan tempat yang tepat bila Anda ingin berwisata terumbu karang. Di sana, juga merupakan habitat burung kum-kum putih yang dilindungi. Anda bisa menikmati waktu untuk berenang, menyelam, dan bersantai sambil memandangi alam yang memesona.

The Ship-Wreck

Bila ke Sangihe, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi Pintu Kota Tahuna. Spot diving ini memiliki panorama bawah laut yang memukai, seperti dinding tegak Sea Mount, Ship Wreck atau kapal karam, hingga Twin Acnhor atau jangkar kapal di dalam laut. Kedalaman objek pada laut ini mencapai 24-50 meter dan memiliki arus yang sangat kuat. Sehingga, hanya penyelam berpengalaman yang bisa menikmati spot diving yang satu ini.

Air Terjun Nguralawo

Tak lupa menginjakkan kaki di air terjun Nguralawo di Kawasan Gunung Sahendarumang, Kecamatan Tamako. Di satu kawasan ini sebenarnya ada dua buah air terjun yang berdekatan dan masih berada dalam satu aliran sungai. Air terjun pertama biasanya jadi tempat mandi dan bermain air. Nah, untuk air terjun kedua ini ketinggiannya mencapai 30 meter sehingga air terjun yang meluncur lebih deras. Anda akan melihat buliran-buliran air yang membentuk seperti kristal berhamburan ke sungai.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dian Afrillia lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dian Afrillia.

DA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini