Mengusung Konsep Branchless Banking, BCA Digital Bakal Segera Diluncurkan

Mengusung Konsep Branchless Banking, BCA Digital Bakal Segera Diluncurkan
info gambar utama

Sejalan dengan perubahan perilaku masyarakat menuju tren digitalisasi dalam berbagai aspek, termasuk transaksi perbankan, layanan bank digital belakangan mulai banyak bermunculan di Indonesia.

Apalagi, dengan adanya pandemi Covid-19, kebutuhan akan layanan perbankan digital pun kian meningkat.

Pengembangan bank digital ini tentunya didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan sejumlah aturan yang harus ditaati.

Besarnya peluang bisnis digital di Indonesia

Tingginya angka pengguna internet menjadi peluang besar bagi bisnis digital, apalagi Indonesia merupakan pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai transaksi mencapai Rp624 triliun (2020). © Hani Santosa/Shutterstock
info gambar

Angka pengguna internet di indonesia terus meningkat setiap tahun. Hingga awal 2021 saja, angkanya mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah tersebut meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari 2020 lalu.

Secara persentase, jumlah pengguna internet Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen dari 274,9 juta penduduk Indonesia. Sementara 98,3 persen pengguna internet yang berusia 16 hingga 64 tahun masing-masing telah memiliki ponsel.

Tingginya angka tersebut menjadi peluang besar bagi bisnis digital, apalagi Indonesia merupakan pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, dengan nilai transaksi mencapai Rp624 triliun (2020).

Pandemi juga menjadi salah satu pendorong tingginya aktivitas digital saat ini, terutama pada transaksi perbankan digital. Menurut data dari Bank Indonesia (BI), volume transaksi digital banking sepanjang 2020 mencapai 513,7 juta transaksi atau naik 41,5 persen secara tahunan.

Sementara, nilai transaksinya tercatat sebesar Rp2.774,5 triliun atau tumbuh 13,91 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan transaksi pada layanan digital tersebut membuat beberapa bank mulai menyasar layanan digital, termasuk Bank Central Asia (BCA).

Baca juga BCA dan Mandiri Masuk 10 Besar Bank Paling Kuat di Dunia 2021

Menunggu kiprah BCA Digital

Menyasar digital savvy, Layanan BCA Digital rencananya akan beroperasi pada Kuartal I 2021 atau Juni 2021. Kehadiran BCA digital menambah sengit peta persaingan bank digital di Indonesia. © Geogina Captures/Shutterstock
info gambar

Anak perusahaan Bank BCA, yakni PT Bank Digital BCA (BCA Digital) akan mengeluarkan layanan bank digital terbaru mereka. Dipersiapkan sejak tahun 2019, layanan BCA Digital ini sendiri rencananya akan beroperasi pada Kuartal I 2021 atau Juni 2021.

Sebelumnya, PT Bank Digital BCA (BCA Digital) memiliki nama PT Bank Royal Indonesia (Royal Bank) kemudian diakuisisi oleh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) pada akhir tahun 2019.

Dengan identitas baru tersebut, BCA Digital berkomitmen untuk terus memberi layanan penuh di dunia perbankan digital.

Pada 2019 lalu, BCA selaku induk mencaplok Bank Royal Indonesia senilai Rp1 triliun pada 2019. Per 31 Desember 2020, BCA Digital ini telah memiliki modal inti sebesar Rp2,9 triliun.

Layanan BCA Digital ini ditujukan untuk para digital savvy atau masyarakat yang melek teknologi digital yang menginginkan cara baru dalam urusan perbankan.

"Tidak hanya untuk milenial, BCA Digital juga hadir bagi masyarakat yang sudah terbiasa dan lebih memilih bertransaksi dengan teknologi digital (Digital Savvy)," pungkas Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim, dilansir dari bisnis.com (30/3/2021).

Tak hanya itu, BCA Digital juga dapat berperan sebagai “ladang” inkubasi bagi induk usaha untuk bereksperimen dengan teknologi baru, model bisnis, dan cara bekerja yang berbeda. BCA Digital dapat membuka kesempatan untuk menjadi bagian dari perkembangan teknologi yang lebih dinamis.

“Kami harap BCA Digital dapat mengakomodasi kebutuhan generasi muda dan para digital savvy, menjadi pemimpin pasar di segmen digital banking, dan memperbesar pangsa pasar yang sudah dimiliki BCA,” beber Lanny.

Lahirnya BCA Digital ini juga menjadi pembeda antara BCA sang induk dan anak perusahaan BCA Digital. Lanny Budiati sebagai CEO Bank BCA Digital mengatakan, BCA Digital ini diciptakan agar layanan perbankan ini tidak bertabrakan dengan produk layanan milik sang induk yakni BCA yang memiliki layanan BCA mobile.

Baca jugaInilah 5 Bank Pemilik Aset Terbesar di Indonesia Sepanjang 2020

Mengusung konsep branchless banking

Mengusung konsep branchless banking, semua layanan BCA Digital nantinya bisa diakses dalam satu aplikasi. Pada tahap awal BCA akan berfokus pada produk pembayaran (payment). © Sulastri/Shutterstock
info gambar

BCA Digital nantinya akan mengusung konsep branchless banking, yang mana seluruh produk dan layanan dapat diakses melalui aplikasi. Pada tahap awal BCA akan berfokus pada produk pembayaran (payment) untuk memfasilitasi berbagai transaksi lewat aplikasi dan meningkatkan basis pengguna.

Selain itu, BCA Digital juga akan menyalurkan pinjaman ke masyarakat, khususnya segmen individual, individual bisnis, UMKM, dan retail. BCA Digital juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak eksternal yang memiliki visi dan target pasar yang sama.

BCA Digital memiliki visi untuk menjadi bank digital pilihan utama masyarakat. Sementara itu dua misi mereka yakni memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah, dengan memanfaatkan teknologi tepat guna. Sementara misi yang Kedua, memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

Kehadiran BCA digital menambah sengit peta persaingan bank digital di Indonesia. Sebelumnya, terdapat sejumlah bank digital yang telah beroperasi.

Beberapa nama yang sudah hadir di antarnya adalah Jenius dari Bank BTPN, Wokee dari Bank Bukopin, Digibank dari Bank DBS, TMRW dari Bank UOB, dan pendatang baru Jago dari Bank Jago.

Meski sama-sama bank berbasis digital, namun layanan serta fitur yang ditawarkan dari masing-masing platform berbeda.

Baca juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Iip M. Aditiya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Iip M. Aditiya.

IA
MI
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini