Mengenal Pratiwisari Pidada, Seorang 'Pemakan Cokelat' Profesional dari Indonesia

Mengenal Pratiwisari Pidada, Seorang 'Pemakan Cokelat' Profesional dari Indonesia
info gambar utama

Penulis: Brigitta Raras

Gabung Telegram Kawan GNFI untuk dapat informasi seputar program dan tulisan terbaru Good News From Indonesia.

Melihat orang memakan cokelat sebagai kudapan pasti sudah tak asing lagi. Namun, bagaimana dengan seseorang yang memiliki gelar sebagai ‘pemakan cokelat profesional’? Ya, Indonesia memiliki satu wanita asal Bali yang berhasil meraih sertifikat internasional dengan gelar ‘Professional Chocolate Sensory Analyst’. Keren, ya, Kawan!

Para pecinta cokelat pasti tak menolak jika memiliki pekerjaan sebagai pemakan cokelat profesional. Olahan biji kakao yang memiliki cita rasa lezat ini sangat memikat hati sebagian masyarakat, begitu pula bagi Ida Ayu Pratiwisari Pidada. Wanita yang kerap disapa Tiwi ini mendapatkan sertifikat sebagai Professional Chocolate Sensory Analyst dari Chocolate Alliance, Amerika Serikat.

Indonesia patut bangga, karena gelar milik Tiwi ini diakui hingga kancah internasional sebagai pencicip cokelat. Namun, soal predikat sebagai pencicip cokelat profesional pertama di Indonesia, Tiwi belum dapat memastikannya. Melansir dari CNN Indonesia, hingga saat ini, Tiwi sendiri belum pernah bertemu dengan pencicip cokelat profesional asal Indonesia lainnya.

Namun, apakah tugas dari Professional Chocolate Sensory Analyst hanya sekadar mencicip cokelat, memilih yang enak atau tidak enak, kemudian dapat bayaran? Secara definisi memang benar kalau pekerjaan ini sebagai seorang pemakan cokelat profesional. Namun, bukan hanya sekadar makan, loh, Kawan.

Tak Ada Gawai dan TV, Ujang Setiawan Keliling Rumah Murid untuk Bantu Belajar

Professional Chocolate Sensory Analyst

Pratiwisari Pidada | Foto: Akurat.co
info gambar

Pekerjaan ini memanglah dikatakan sebagai pemakan cokelat. Namun, perbedaannya harus mampu mencicipi cokelat dengan analisis sensoris. Jadi, pekerjaan yang dilakukan oleh Tiwi tak hanya sekadar makan saja, tetapi juga harus menentukan kualitas cokelat dan melakukan penilaian.

Menilai cokelat tersebut juga bukan didasari pada enak atau tidak enak. Melainkan apakah cokelat tersebut dapat dikatakan memiliki kualitas terbaik untuk dapat disebut cokelat artisan atau tidak. Dalam menilai cokelat, tentu sudah ada standar tersendiri untuk menentukan produk yang ada masuk dalam kategori cokelat artisan atau tidak.

Penilaian tersebut akan dikerjakan secara personal dan secara panel. Jadi, setelah Tiwi menilai secara pribadi, kemudian akan divalidasi oleh penilaian secara grup. Nah, sekadar informasi saja, cokelat artisan merupakan sebuah istilah yang mengacu pada cokelat yang dibuat oleh pengrajin.

Upaya Akbar Al-Ayyubi Menjaga Suku Asli Pulau Komodo dari Pengusiran

Cokelat artisan umumnya memiliki jumlah kakao yang lebih tinggi dan mempunyai cita rasa lebih kaya dan rumit. Berbeda dengan cokelat yang umumnya dijual di pasaran, cokelat tersebut dikategorikan sebagai permen cokelat karena rasanya yang cenderung hanya manis saja.

Jika ingin mendapatkan predikat cokelat artisan, terdapat 10 atribut yang harus dianalisis oleh seorang Professional Chocolate Sensory Analyst. Di antaranya intensitas yang terdiri dari high intensity, middle intensity, dan low intensity. Kemudian, terdapat pula penilaian dari aroma, flavour, fragrance, mouthfeel, acidity, astringent, dan lain sebagainya.

Dikarenakan terdapat banyak cokelat yang memiliki kecacatan dari yang mereka cicipi. Seperti kemungkinan dari bahan baku, proses, atau dari pengemasan yang sudah terkontaminasi.

Sertifikat pemakan cokelat profesional

Biji cokelat | Foto: Kompas
info gambar

Tiwi sebagai penggemar berat dari cokelat ini sebelumnya telah bekerja sebagai professional chef selama 20 tahun. Tiwi juga melakukan pengenal bahan baku cokelat yang sudah jadi dan bekerja di perusahaan cokelat selama 5 tahun terakhir.

Perusahaan tempat Tiwi bekerja, yakni Mason Adventure, mengembangkan usaha dibidang pembuatan cokelat dari bean ke bar. Tiwi diberi tanggung jawab sebagai kepala produksi untuk Mason Chocolate, mulai dari mencari biji kakao hingga menentukan resep.

Pada awalnya, Tiwi tak terbayang akan membuat cokelat langsung dari biji kakao. Namun, Mason Adventure membuatnya akhirnya mempelajari cokelat. Tak disangka, ia senang dengan bidang tersebut dan mencoba mempelajari lebih dalam mengenai cokelat. Mulai dari cara petani menanam, memanen, hingga memfermentasi.

Berjaya di Festival Internasional, Film Karya Anak Bangsa Raih Golden Leopard Award

Tiwi yang ingin mendalami lebih lanjut mengenai cokelat, terutama produk artisan, akhirnya memutuskan untuk mengambil sertifikasi pemakan cokelat profesional di Chocolate Alliance Amerika Serikat secara online. Proses sertifikasi ini juga dikenal tidak mudah dan murah. Pasalnya, Kawan harus mengandalkan kemampuan dalam mencicipi cokelat dengan berbagai karakter dan rasa.

Jika ingin mengikuti sertifikasi ini, diharapkan sudah memiliki pengetahuan dasar terlebih dahulu mengenai cokelat dan cokelat artisan. Tak hanya itu, Kawan juga perlu mengenal bagaimana pembuatan cokelat dari biji yang berkualitas. Pelatihan ini dilakukan 5 minggu dan akan menganalisis cokelat secara individu dan grup.

Gimana, Kawan? Keren sekali, ya! Tiwi mampu meraih sertifikasi pemakan cokelat profesional. Apakah Kawan juga tertarik menjadi pemakan cokelat profesional?*

Referensi: CNN Indonesia | Liputan6

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Kawan GNFI Official lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Kawan GNFI Official.

Terima kasih telah membaca sampai di sini