Menilik Sebaran KEK dan Dampaknya Bagi Perekonomian Indonesia

Menilik Sebaran KEK dan Dampaknya Bagi Perekonomian Indonesia
info gambar utama

Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai pembangunan ekonomi adalah melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

KEK sendiri merupakan kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsi dengan manfaat perekonomian tertentu.

Sebagai upaya pembangunan ekonomi negara, tujuan utama pengembangan KEK adalah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan daya saing bangsa.

Menilik Progres Pembangunan KEK Likupang Sebagai Destinasi Super Prioritas 

Sebaran KEK di Indonesia

Hingga tahun 2021 ini, Indonesia telah memiliki 19 KEK yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dengan berbagai sektor utama.

KEK yang terbaru adalah dua kawasan yang berada di Pulau Batam, Kepulauan Riau yakni KEK Batam Aero Technic (BAT) dan KEK Nongsa Digital Park (NDP) yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Juni lalu.

Sementara itu, 19 sebaran KEK di Indonesia dapat dilihat dalam peta di bawah ini:

Pembangunan dan pengembangan KEK diarahkan untuk memberikan kontribusi optimal dalam pencapaian 4 agenda prioritas nasional yang tertuang di Nawacita, yaitu:

  • Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah–daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,
  • Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia,
  • Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional, dan
  • Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor – sektor strategis ekonomi domestik.
Kebut Pembangunan, KEK Mandalika Butuh Ribuan Pekerja Lokal

Dampak adanya pengembangan KEK

Dengan beberapa tujuan, sasaran serta landasan pembangunan dan pengembangan KEK tentunya membawa dampak tidak hanya bagi negara secara umum namun juga lingkungan terdekatnya.

Dampak baik yang dapat dirasakan di lingkungan sekitar yakni adanya peningkatan dalam pemerataan pertumbuhan ekonomi, mengingat 19 KEK tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Pemerataan ini nantinya dapat membantu dalam mempercepat perkembangan daerah melalui pusat pertumbuhan ekonomi baru. Selain itu, dengan adanya KEK akan membantu mengembangkan beberapa sektor, seperti industri, pariwisata, hingga perdagangan di wilayah tersebut.

Dampak baik yang diharapkan dapat dirasa oleh masyarakat akan keberadaan KEK nyatanya tidak selalu berjalan sesuai teori. Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengungkap 8 isu dan tantangan dalam pengembangan KEK.

Salah satu isu yang dipaparkan oleh CSIS adalah koordinasi antar lembaga pemerintahan khususnya terkait sejumlah regulasi yang kurang bersahabat bagi iklim usaha dari pemerintah daerah (Pemda), lemahnya koordinasi antar institusi dalam proses pembangunan infrastruktur kawasan, dan koordinasi lembaga pemerintah di tingkat pusat yang masih kurang dalam penyusunan skema insentif.

Pembangunan dan pengembangan KEK seharusnya tidak hanya didasarkan pada keuntungan secara finansial semata, dalam hal ini pengembangan ekonomi, namun juga beriringan dengan tujuan Indonesia dalam agenda melawan perubahan iklim.

Salah satu upayanya adalah dengan membuat kebijakan yang ramah iklim pun yang berkaitan dengan kebijakan dan regulasi terkait KEK.

Kepulauan Selayar Resmi Jadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata 

Kinerja KEK berdasarkan laporan tahunan

Kilas balik dari beberapa KEK yang telah beroperasi, Dewan Nasional KEK menyusun laporan yang berjudul “Laporan Tahunan Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus 2019”.

Berdasarkan laporan tersebut, sudah ada 78 perusahaan yang berkomitmen untuk berinvestasi pada 15 KEK di Indonesia pada 2019, dengan total investasi mencapai Rp95,3 triliun.

Selain itu, pada 2019 jumlah serapan tenaga kerja di 15 KEK juga cukup tinggi yaitu mencapai 8.362 tenaga kerja dan menyumbang pertumbuhan ekonomi daerah.

Rata-rata setiap kabupaten atau kota dengan KEK juga mengalami peningkatan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sebesar 14,68 persen pada 2016-2018.

Hal yang sama juga terjadi pada peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kabupaten atau Kota KEK sekitar 68,85 persen di tahun yang sama.

Menghadapi berbagai tantangan, isu serta peluang yang ada, keberadaan KEK diharapkan dapat meningkatkan produktivitas masyarakat dan daya saing di pasar internasional.

Sehingga tidak menutup kemungkinan, KEK dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

3 Kawasan Ekonomi Khusus Batam yang Diproyeksi Menyerap Banyak Tenaga Kerja

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Widhi Luthfi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Widhi Luthfi.

WL
IA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini