Mendengar nama Gambir, mungkin ada yang langsung teringat dengan nama sebuah daerah di Jakarta.
Sebenarnya, gambir sendiri merupakan sebuah nama sebuah tanaman asli Indonesia. Dahulh, pemanfaatannya kerap digunakan sebagai campuran untuk sirih. Tidak cuma itu, tanaman ini juga kerap dijadikan sebagai bahan pengobatan alami dalam berbagai budaya.
Di Indonesia, tanaman ini bisa ditemukan di berbagai wilayah di Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali, hingga Maluku. Diperkirakan bahwa tanaman ini asalnya dari Kalimantan dan Sulawesi.
Secara ilmiah, gambir tergolong ke dalam genus Uncaria. Nama lengkapnya adalah Uncaria gambir Roxb, namun ada pula gambir yang dimanfaatkan dari tanaman Uncaria acida.
Dalam pasar internasional, tanaman ini dikenal sebagai gambier. Menurut data Ditjenbun Kementerian Pertanian, Indonesia adalah pengekspor gambir terbesar di dunia dengan pemasok yang paling banyak berasal dari Sumatera Barat. Per tahun 2018, ekspornya mencapai 18 ribu ton yang menghasilkan nilai 55 juta dolar.
Mari kita ketahui lebih lanjut mengenai tanaman ini.
Jenis Tanaman Obat Ini Dapat Ditanam dengan Mudah di Rumah
Punya Banyak Khasiat
Melansir situs Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), gambir sudah populer sejak abad ke-18 sebagai tanaman obat atau yang diolah untuk menjadi bahan jamu.
Dalam naskah lama peninggalan Keraton Yogyakarta dan Surakarta mengenai 3000 resep jamu, nama gambir juga bisa ditemukan di antara rempah-rempah lain yang kerap digunakan.
Ketika era di mana menyirih masih sangat populer, gambir ini kerap jadi campuran utamanya. Sebab, kandungannya dipercaya bisa membuat gigi jadi lebih kuat dan sehat. Selain itu, gambir juga menjadi obat segala obat. Banyak sekali orang zaman dulu yang menggunakan gambir sebagai solusi untuk penyakit-penyakit ringan yang sangat umum. Mulai dari diare, sakit kepala, sakit perut, sakit gigi, demam, hingga mengobati luka.
Peneliti LIPI juga mengakui hal ini. Sebab, tanaman gambir melawan bakteri penyebab plak gigi (Streptococcus mutans). Selain itu, dalam gambir juga terkandung katekin yang punya khasiat untuk menangkal radikal bebas serta berbagai jenis penyakit, mulai dari penyakit tidak menular, penyakit degeneratif, hingga diabetes.
Bahkan, gambir tidak hanya disebut sebagai antioksidan biasa, melainkan sebagai super antioksidan.
“Sebagai obat cuci luka bakar, kudis, diare dan disentri, obat kumur-kumur untuk sakit tenggorokan dan sariawan,” ujarnya kepada detik.com sebagaimana dikutip dari situs LIPI.
Dalam ranah busana, gambir juga kerap dijadikan pewarna alami. Sebab, tanaman ini bisa memberikan warna merah yang alami dan enak dilihat. Berbagai industri tekstil juga banyak yang mengandalkan gambir untuk hal ini. Begitu pula para pembatik lokal yang menggunakannya untuk mendapatkan warna merah yang alami.
Dalam industri tekstil yang mengolah kulit hewan, gambir juga biasa digunakan untuk membuat proses penyamakan kulit jadi lebih mudah.
Di luar itu, masih banyak lagi manfaat gambir yang sangat berguna untuk segala keperluan.
Mengenal Porang, Umbi Asli Indonesia yang Kaya Manfaat
Cara Memanfaatkan Tanaman Gambir
Pemanfaatan gambir sendiri memang lebih baik dilakukan dengan cara tradisional. Pembuktian ini sebagaimana ditunjukkan pada penelitian Sabarni dari UIN Ar-Raniry. Berikut adalah tahap-tahap pengolahannya :
- Ambil daun dan ranting dari pohon gambir, kurang lebih 500 gr untuk kemudian dicuci sampai bersih.
- Rebus daun dan ranting tersebut dengan takaran 2 liter air selama 1 jam
- Bila sudah, ranting dan daun bisa didinginkan sesaat, kemudian ditumbuk hingga memungkinkan untuk diperas dengan kain.
- Hasil perasan tersebut disaring kemudian biarkan untuk mengendap selama 5 jam.
- Endapan tersebut bisa Anda taruh ke cetakan, sesuai dengan kemauan saja. Lalu, jemur selama 2 hari hingga kering di bawah sinar matahari.
Gambir yang sudah kering dan memadat ini bisa Anda gunakan untuk berbagai keperluan. Caranya adalah dengan mencampurkannya dengan air atau meremukkannya.
Punya Manfaat Besar, Kotoran Kelelawar dari Indonesia Laris di Luar Negeri
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
