Berusia 200 Tahun, Cobalah untuk Makan di Waroeng Jadoel Temanggung

Berusia 200 Tahun, Cobalah untuk Makan di Waroeng Jadoel Temanggung
info gambar utama

Temanggung. Kabupaten dengan anugerah keindahan alam dengan lokasi geografis yang dikelilingi pegunungan ini kerap menjadi tujuan wisata. Pemandangan yang menyejukkan mata dan udara yang sejuk memang menjadi daya tarik tersendiri dari wilayah ini.

Berkunjung ke sebuah tempat baru, tentunya kurang lengkap bila tidak menjelajahi keunikan kulinernya. Memang, ada berbagai tempat makan yang jadi rekomendasi di Temanggung.

Namun, ada salah satu yang sangat menarik di sini. Yaitu sebuah tempat makan yang usianya sudah mencapai dua abad. Menyesuaikan dengan namanya, warung makan ini bernama Waroeng Jadoel.

Penasaran dengan bagaimana warung berusia sangat tua ini masih bisa bertahan dan apa saja makanan yang dijual?

Rekomendasi 14 Wisata Temanggung Terbaru 2022

Nuansa kuno nan tradisional

Warung ini berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman No.102, Jampirejo Tengah. Dari segi bangunan, rumah makan ini tampak sangat sederhana dari luar. Ketika masuk ke bagian dalam, pengunjung akan disuguhi interior yang sangat kental dengan nuansa tempo dulu.

Pada bagian tengah terdapat berbagai sajian berbagai jenis makanan yang disajikan di atas jejeran piring yang menyajikan berbagai kue jajanan pasar dan aneka gorengan.

Selain itu, ada pula deretan toples dengan gaya kuno yang berisi berbagai jenis makanan ringan, mulai dari yang modern hingga tradisional.

Melihat gaya penataan rumah makan yang seperti ini persis mengingatkan pada nuansa rumah makan yang kerap ditampilkan pada foto-foto, lukisan, maupun film zaman lawas. Tak cuma itu, lokasi bangunannya pun tidak pernah berubah sejak awal berdiri.

Tembakau Srinthil, Si Pembawa Keberuntungan Asal Temanggung

Sejak 1800-an, pertama di Temanggung, dan diwariskan secara turun temurun

Kelahiran dari warung ini memang sudah sangat lama sekali, bahkan sejak zaman penjajahan Belanda, warung ini sudah menjadi pilihan masyarakat sekitar sebagai pilihan untuk mengisi perut atau sekedar bersantai menikmati makanan ringan dan seduhan minuman hangat.

Saat ini penerusnya adalah Yulianto Murtono yang menjadi generasi keempat. Sekarang ia dibantu dengan karyawan yang membantu untuk membuat mempersiapkan masakan. Sebelumnya, pengelolanya adalah ibunya yang bernama Siti Sukastiyah.

Mengutip dari Media Center Temanggung, pendiri warung ini adalah nenek dari Siti Sukastiyah yang sudah tak ia ingat namanya, lalu dilanjutkan ke ibunya yang bernama Dulah Rujini. Bahkan, warung ini menjadi warung pertama di Temanggung.

Tak cuma makanan ringan seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tentunya tempat ini juga menjadi andalan sebagai warung makan yang menyediakan makanan berat.

Menu yang warung makan in sajikan juga sangat beragam. Menu-menunya juga adalah lauk tradisional dengan sentuhan bumbu khas Jawa. Resepnya pun juga merupakan turunan dari generasi pertama. Kurang lebih rasa makanannya tidak berubah sejak dari awal warung ini berdiri.

Sehingga, wajar bila rasa dari makanan ini merupakan cita rasa legendaris yang jadi buruan orang banyak. Tidak cuma di Temanggung, bahkan banyak orang yang berasal dari luar kota sengaja datang hanya untuk mencoba makan di sini. Ditambah lagi, makanan ini menggunakan bahan-bahan dan bumbu yang alami.

Ada berbagai jenis makanan yang jadi favorit. Mulai dari tahu dan tempe bacemnya yang khas, sayur nangka muda, tongkol cabe ijo, brongkos, hingga opor ayam kampung. Selain itu, ada salah satu menu makanan khas Temanggung yang sulit ditemukan di daerah lain, yaitu empis-empis.

Warung ini adalah sebuah aset sekaligus saksi bisu dari bagian kehidupan masyarakat Temanggung dan bagian sejarah dari keluarga pengelola warung. Bahkan, warung ini telah mendapatkan penghargaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung atas dedikasi dalam dunia kuliner.

Karena alasan tersebutlah generasi dari pendiri warung makan ini tetap berusaha untuk mempertahankan usaha ini sampai kapanpun. Bahkan, hingga ke generasi selanjutnya.

Namanya Bajingan, Makanan Manis dari Temanggung

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MM
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini