Mengenal Tanaman Paling Mematikan di Dunia yang Berasal dari Timur Indonesia

Mengenal Tanaman Paling Mematikan di Dunia yang Berasal dari Timur Indonesia
info gambar utama

Gympie gympie (Dendrocnide moroides) terlihat nama yang cukup unik dan menggemaskan. Tetapi dibalik namanya yang lucu, tanaman tersebut mampu meregang nyawa seseorang.

Dimuat dari National Geographic, gympie gympie adalah empat spesies pohon penyengat ini biasa tumbuh di hutan hujan di Timur Laut Australia dan Maluku, Indonesia. Bagi kalian yang sering berkelana di hutan terutama di Maluku, patut diperhatikan dan diwaspadai.

Tiga spesies yang berkerabat dekatnya yang juga dari famili Urticaceae, adalah pohon penyengat raksasa (Dendrocnide excelsa), pohon penyengat daun mengkilap (Dendrocnide photinophylla) dan penyengat Atherton Tableland (Dendrocnide cordata).

Greg Hambali, Bapak Aglaonema yang Bisa Hasilkan Tanaman Hias Rp600 Juta

Dendrocnide berasal dari kata Yunani Kuno dendron yang berarti pohon, dan knide yang berarti jarum menyengat. Penampilan tanaman yang kabur karena ditutupi oleh ribuan sengatan kecil seperti rambut ini membawa racun yang sangat kuat.

Karena itu akan membuat korbannya menggeliat kesakitan selama berminggu-minggu. Bahkan sampai berbulan-bulan. Ahli botani Marina Hurley yang mempelajari tanaman itu selama tiga tahun di hutan hujan Queensland menggambarkannya begitu mengerikan.

“Sesuatu yang membakar seperti asam panas dan disetrum pada saat yang sama,” paparnya.

Setelah itu, persendian akan terasa sakit dan muncul benjolan yang sangat sakit di ketiak. Dalam kasus berat, keracunan gympie gympie bisa menimbulkan kematian. Selama menempel di kulit dan tidak segera dicabut akan melepaskan hingga satu tahun.

Mengenal pohon mematikan

Gympie-gympie memiliki daun yang sangat unik karena bentuknya berbentuk hati lonjong dan lebarnya dapat mencapai 50 cm. Selain daun, tanaman ini juga memiliki buah berwarna putih atau ungu-merah.

Batang dan buahnya juga diselimuti bulu-bulu yang menyengat. Gympie gympie merupakan semak berkayu lunak yang tingginya dapat mencapai 4-5 cm, namun sering dijumpai sebagai semak yang lebih kecil dengan tinggi sekitar 0,1-1m.

Setiap daun ditopang oleh batang, yang jika dilihat lebih dekat memiliki bulu halus. Bulu halus itulah yang digunakan oleh tanaman untuk menyengat dan menyalurkan bisa mematikan ke tubuh korbannya.

Manusia Hanya Konsumsi 0,1 Persen dari Seluruh Tanaman Bumi yang Bisa Dimakan, Kenapa?

Bulu halus itulah yang digunakan oleh tanaman untuk menyengat dan menyalurkan bisa sehingga mematikan ke tubuh korbannya. Bila bersentuhan dengan tanaman itu, bulu-bulu halus tanaman Gympie Gympie akan menembus kulit dan melepaskan racun meroidin.

Kadang-kadang, hanya berada di dekat tanaman itu dan bernapas maka dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam, bersin, dan mimisan yang mengerikan. Gympie-gympie seringkali menjadi ancaman bagi para pembuka hutan, surveyor dan penebang kayu.

Berupaya mencegah

Dr Thomas Durek dan timnya di Institut for Molecular Bioscience baru-baru ini menemukan bahwa tanaman tersebut menghasilkan racun saraf yang mirip dengan milik laba-laba atau siput kerucut.

Adapun pertolongan apabila sempat bersentuhan dengan tanaman mematikan ini, hal terpenting adalah tidak menggosok area tersebut karena ini dapat mematahkan bulu dan membuatnya sangat sulit untuk dihilangkan.

Kemudian untuk mengurangi keparahan dan durasi rasa sakit bisa menggunakan asam hidroklorat encer untuk menetralkan lapisan peptida rambut, diikuti dengan strip waxing untuk menghilangkan rambut yang menyengat akan memberikan kelegaan waktu.

Kenapa Harus Malu Berkebun dan Bertani? Rasakan Dulu Manfaatnya

Tetapi jangan sampai kita bersentuhan dengannya. Tetap waspada terhadap tanaman di sekitar, terlebih lagi jika berada di hutan yang banyak sekali spesies tanaman berbahaya yang tidak kita ketahui.

Menariknya, tentara Inggris diduga pernah tertarik pada gympie-gympie dan berniat menjadikannya senjata biologis pada akhir 1960. Divisi Pengembangan Kimia di Porton Down mengontrak Alan Seawright pada 1968, meminta spesimen pohon penyengat itu.

“Perang kimia adalah pekerjaan mereka, jadi saya hanya bisa berasumsi bahwa mereka sedang menyelidiki potensinya sebagai senjata biologis,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
SA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini