Nikmatnya Kesegaran Aloe Drink dari Bumi Handayani

Nikmatnya Kesegaran Aloe Drink dari Bumi Handayani
info gambar utama

Siapa yang tak mengenal lidah buaya? Tanaman yang memiliki pelepah daun yang runcing dengan tepi berduri ini dikenal dengan nama ilmiah Aloe vera. Lidah buaya jamak kita jumpai sebagai tanaman hias yang ditanam di pot atau pekarangan rumah. Lidah buaya termasuk tanaman yang cukup mudah untuk dibudidayakan dan tidak perlu perlakuan khusus.

Tanaman lidah buaya juga memiliki beragam manfaat untuk kesehatan dan kecantikan, seperti untuk menyembuhkan luka, menyuburkan rambut, dan melembabkan kulit.
Dengan segudang manfaatnya, tanaman lidah buaya banyak digunakan untuk berbagai keperluan industri, seperti industri kosmetik.

Selain itu, tanaman lidah buaya kini juga banyak dimanfaatkan untuk keperluan industri pangan. Tanaman berdaging tebal ini dapat diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman, seperti selai, keripik, dodol, teh, dan minuman segar.

Makan Serangga di Gunungkidul, Tradisi yang Kini Menjadi Tren Kuliner Global

Minuman Aloe vera dari Gunungkidul

Budidaya dan Home Industry Aloe vera Gunungkidul | Foto: Bambang Edi Prasetyo/Dompet Dhuafa Jogja

Mount Vera Agrotech merupakan sentra budidaya dan pengolahan tanaman lidah buaya yang berada di Dukuh Jeruklegi, Kelurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten Gunungkidul merupakan daerah yang rawan kekeringan, dan kondisi ini cocok dengan karakteristik tanaman lidah buaya yang mampu hidup di lingkungan minim air.

Pada awalnya, Ibu Sumarni dan putranya, Alan, membudidayakan lidah buaya di kebun rumah mereka. Tanaman Aloe vera pun dapat tumbuh subur di sana, dan hasil panen lidah buaya tersebut diolah menjadi minuman segar. Minuman segar olahan lidah buaya ini biasa disebut dengan Aloe Drink.

Aloe Drink mulai diproduksi pada tahun 2018 dengan pendampingan dari Dompet Dhuafa dan BMT Dana Insani. Pendampingan dari kedua lembaga tersebut untuk menciptakan kestabilan bahan baku, meningkatkan kualitas produk, dan memperluas jaringan pemasaran.

Dengan adanya pendampingan dari Dompet Dhuafa, diharapkan dapat mengangkat Aloe Drink sebagai produk lokal Gunungkidul yang bernilai ekonomis sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan para penerima manfaatnya.

Bahan baku pembuatan Aloe Drink terdiri dari lidah buaya, air, gula batu, dan perisa buah. Bahan baku Aloe vera diperoleh dari petani lidah buaya lokal yang juga merupakan Ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT).

Ibu-ibu KWT tersebut sebelumnya juga menjadi penerima manfaat program Dompet Dhuafa, dengan diberikan bantuan bibit dan pelatihan budidaya lidah buaya. Sedangkan, untuk bahan baku lainnya yaitu gula batu diperoleh dari pasar lokal.

Pesona Pantai Wediombo: Wisata Bagaikan Surga di Gunungkidul

Tahap Pembuatan Aloe Drink

Proses pembuatan Aloe Drink cukup sederhana. Langkah pertama, yaitu pelepah lidah buaya yang dipanen kemudian dibersihkan, dikupas, dan daging lidah buaya diambil. Selanjutnya, daging lidah buaya dipotong kecil-kecil, lalu dicuci dengan air garam atau air panas.

Tujuan pencucian ini agar lendirnya hilang sehingga tidak menimbulkan rasa pahit. Potongan daging lidah buaya kemudian direbus hingga matang untuk mematikan bakteri patogen.

Langkah selanjutnya adalah pembuatan larutan sirup yang terbilang sangat sederhana. Air yang sudah masak dicampur dengan gula batu dan perisa buah. Proses terakhir yaitu mencampurkan daging lidah buaya yang sudah direbus dengan larutan sirup. Aloe Drink siap dikemas dalam botol plastik isi 250 ml.

Aloe Drink memiliki enam variasi rasa antara lain orisinal, jambu biji, leci, melon, nanas, dan lemon. Masa simpan Aloe Drink maksimal tiga pekan dalam lemari pendingin. Minuman segar ini sudah mengantongi izin PIRT dan halal MUI. Untuk izin Badan POM, masih dalam tahap menunggu sertifikasi.

Gunungkidul Kini Punya Desa Wisata Edukasi Lidah Buaya

Pemasaran Aloe Drink sudah mencakup seluruh DIY, meliputi empat kabupaten (Sleman, Bantul, Gunungkidul, dan Kulonprogo) dan satu kota madya (Kota Yogyakarta). Selain itu, permintaan pasar terhadap Aloe Drink ini juga datang dari daerah Bogor, Jawa Barat.

Jika sedang berlibur ke Kota Gudeg, sempatkan juga untuk singgah ke Gunungkidul, ya! Pastikan untuk tidak melewatkan nikmatnya kesegaran Aloe Drink. Aloe Drink juga cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Kawan GNFI juga bisa belajar tentang budidaya dan pengolahan lidah buaya menjadi produk makanan dan minuman, lho.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AD
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini