Kaleidoskop 2022: Jejak Perkembangan Sains dan Teknologi untuk Kemajuan Indonesia

Kaleidoskop 2022: Jejak Perkembangan Sains dan Teknologi untuk Kemajuan Indonesia
info gambar utama

Kurang dari satu bulan lagi menyambut pergantian tahun 2023, sudah pasti ada banyak hal yang terjadi di Indonesia pada tahun 2022 dari berbagai bidang, salah satunya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Banyak hal yang dimaksud juga mencakup berbagai aspek, mulai dari penemuan atau pembuatan sejumlah teknologi yang diupayakan berbagai pihak, proyek atau upaya untuk menciptakan dan kembali menggencarkan gerakan energi alternatif, hingga upaya untuk memassalkan transofrmasi skala besar jenis penggunaan kendaraan di Indonesia, menjadi kendaraan listrik.

Apa saja ragam hal yang terjadi, ditemukan, atau memberikan kemajuan yang baru bagi Indonesia, dari segi IPTEK di tahun 2022? Berikut sebagian kecil rangkumannya.

Kaleidoskop 2021: Perkembangan Sains dan Teknologi yang Bangkitkan Kondisi Nasional

Upaya meningkatkan bauran energi alternatif

Bensin dari sawit | Dok. ITB
info gambar

Indonesia memiliki target besar dalam hal mempercepat transisi energi, dan pemanfaatan energi alternatif di masa depan. Upayanya masih dan terus dilakukan termasuk di tahun 2022 ini.

Jenis fasilitas atau pengembangan proyek energi bersih atau energi alternatif yang dimaksud pun beragam, baik dalam bentuk penggarapan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), atau energi berupa bahan bakar alternatif yang sampai saat ini masih diteliliti dan dikembangkan.

Untuk diketahui, sebelumnya Indonesia memiliki target capaian bauran energi bersih sebesar 25 persen pada tahun 2025 mendatang. Namun diketahui jika pada tahun 2022 ini atau tepatnya catatan per bulan Juni lalu, realisasinya masih berada di angka 12,8 persen.

Capaian bauran energi tersebut terdiri dari berbagai komponen, mulai dari keberadaan PLT berbasis EBT seperti PLTA, PLTS, PLTB, dan lainnya.

Di lain sisi, upaya yang sama untuk menciptakan energi alternatif untuk bahan bakar juga terus dilakukan berbagai pihak selain dari pemerintah. Mulai dari pihak atau perusahaan swasta, lembaga penelitian dan instansi pendidikan di bidang teknologi, dan masih banyak lagi.

Misalnya, Institut Teknologi Bandung atau ITB, pada awal tahun 2022 lalu berhasil mengembangkan bahan bakar berupa bensin dari minyak sawit. Pengembangan tersebut terlah berhasil melalui rangkaian uji coba.

Sementara itu dari segi penjualan, perusahaan pendistribusi komoditas BBM di Indonesia yakni Pertamina juga di tahun ini sudah merilis keterangan mengenai rencangan penjualan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang diolah dari campuran tebu, pada tahun 2023 mendatang.

Detailnya, bahan bakar kendaraan tersebut selanjutnya akan diperkenalkan dengan nama A20. Adapun bahan bakar yang dimaksud komposisinya terdiri dari campuran 80 persen bensin, 15 persen metanol yang berasal dari gas alam, dan 5 persen etanol yang berasal dari tebu.

Bicara mengenai energi alternatif untuk bahan bakar, di tahun 2022 ini juga sempat ramai mengenai penemuan alat bernama Nikuba yang diklaim bisa membuat air menjadi bahan bakar murni.

Saat itu, seorang pria asal Cirebon bernama Aryanto Misel (67) mengeklaim jika penemuannya bisa membuat air menjadi bahan bakar alternatif murni untuk kendaraan sepeda motor.

Kendati demikian, setelah ditelusuri ternyata penemuan tersebut masih perlu melalui serangkaian tahapan uji coba. Pasalnya, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menyebut jika alat konversi air yang dimaksud bukan diperuntukkan sebagai pengganti bahan bakar, namun lebih tepat disebut sebagai penghemat bahan bakar.

Perdebatan Nikuba dan Pemahaman Bahan Bakar Hidrogen, Bukan Air

Upaya memassalkan kendaraan listrik

Kendaraan listrik | ardito kurniawan/Shutterstock
info gambar

Bukan hanya bauran energi berupa PLT berbasis EBT atau bahan bakar altenatif, upaya serupa untuk membuat Indonesia menjadi lebih maju dalam hal energi bersih juga dilakukan dalam upaya pengalihan kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik.

Meski bukan wacana baru dan masih memiliki jalan panjang. Namun di tahun 2022 ini setidaknya sudah ada beberapa kemajuan signifikan yang membuat upaya memassalkan kendaraan listrik meraih peningkatan berarti.

Tercatat bahwa per tanggal 3 Oktober 2022 ada sekitar 28.188 kendaraan listrik di Indonesia. Di mana 22.942 di antaranya adalah sepeda motor, 4.904 terdiri dari mobil, dan sisanya adalah kendaraan umum atau komersil lain seperti bus, truk, dan kendaraan roda tiga.

Targetnya, Indonesia ingin di tahun 2025 mendatang sudah ada sebanyak 2,5 juta kendaraan listirk yang beroperasi menggantikan sejumlah kendaraan konvensional.

Saat ini sebagian kecil masyarakat memang sudah ada yang menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan untuk mobilitas sehari-hari. Sedangkan sisanya, penggunaan kendaraan listrik cukup banyak yang sudah digunakan sebagai kendaraan transportasi publik, atau transportasi komersil di kawasan perkantoran, perumahan, lingkungan kampus, dan sebagainya.

Kemajuan bertahap itu juga diikuti dengan wacana akan digunakannya beberapa kendaraan listrik yang sedang digarap, untuk menjadi kendaraan mobilitas di kawasan calon Ibu Kota Negara (IKN) Baru Indonesia, atau IKN Nusantara di Kalimantan mendatang.

Adapun sejumlah kendaraan listrik yang sedang digarap sebut saja MEVi-TDS, sebuah micro electric vehicle atau kendaraan listrik otonom garapan BRIN, yang pada awal tahun 2022 kemarin juga sudah mencapai tahap uji coba.

Sementara itu dari pihak instansi, salah satu pengembang kendaraan listrik juga datang dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang berhasil membuat sebuah mobil listrik otonom level 3, di mana rencananya akan digunakan untuk menjadi kendaraan mobilitas di kawasan kampus.

iCar, Mobil Listrik Otonom Level 3 yang Beroperasi di ITS

Sosok inspiratif di bidang sains dan teknologi

I Wayan Widhiada dan robot tangan bionik | Tangkapan layar YouTube Universitas Udayana
info gambar

Di balik sejumlah penemuan dan kemajuan di bidang IPTEK, tentu ada juga sederet sosok atau tokoh yang memiliki peran besar di bidang sama. Menajubkannya lagi, beberapa dari mereka bahkan ada yang masih berusia muda, namun sudah menunjukkan bakat dan keahlian yang mumpuni dalam bidang sains atau teknologi.

Gambaran sosok pertama ada I Wayan Widhiada, seorang Profesor sekaligus Guru Besar dan ahli robotik di Universitas Udayana (Unud), Bali. Ia mencuri perhatian lantaran perannya dalam melalukan penelitian dan pengembangan untuk membuat sebuah robot tangan dan kaki bionik.

Detailnya, robot ionik yang dimaksud digarap dengan tujuan untuk membantu kehidupan para penyandang disabilitas. Robot tangan dan kaki bionik yang diciptakan menggunakan sensor otot, sehingga saat otot bergerak robot yang diciptakan juga ikut bergerak sesuai dengan gerakan yang diinginkan oleh pengguna.

Beralih ke sosok yang jauh lebih muda, ada seorang anak berusia 10 tahun bernama Rayner Setiawan, yang dikenal sebagai podcaster sains cilik. Meski masih berusia 10 tahun, namun ia dikenal karena memiliki pengetahuan layaknya ilmuwan dan paham betul secara mendalam mengenai dunia sains dengan cara yang belum tentu dipahami orang dewasa pada umumnya.

Selain itu bukan hanya Rayner, di sisi lain ada juga Ahmad Dzuizz, anak berusia 12 tahun yang sudah piawai dalam bidang teknologi khususnya IT, dan menguasai ilmu matematikan, sains, dan komputer.

Memiliki IQ tinggi, Dzuizz diketahui sudah menguasai bahasa pemrograman berbasis C++, Python, HTML, dan sejenisnya. Ia juga tercatat sudah meraih berbagai macam penghargaan dari sejumlah kompetisi di bidang sains.

Ke depannya, diharapkan ada sosok anak muda dan berpengaruh lainnya di bidang sains dan teknologi yang dapat berkontribusi memberikan kemajuan untuk Indonesia.

Ahmad Dzuizz Annajib, Anak Kelas 6 SD yang Curi Perhatian dengan Puluhan Prestasi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Siti Nur Arifa lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Siti Nur Arifa.

Terima kasih telah membaca sampai di sini