Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho: Estimasi Perjalanan dan Rute

Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho: Estimasi Perjalanan dan Rute
info gambar utama

Gunung Lawu adalah gunung api yang berada persis di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Lokasi ini juga masuk ke dalam tiga kabupaten berbeda, yaitu Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Karanganyar. Gunung ini pertama kali meletus pada abad ke-18 atau sekitar tahun 1835. Saat ini, Gunung Lawu berstatus pasif karena tidak adanya aktivitas vulkanik yang membahayakan di sana.

pendakian gunung lawu via cetho
info gambar

Gunung setinggi 3.265 mdpl ini merupakan salah satu tujuan pendakian oleh para pendaki. Banyak jalur pendakian yang bisa dipakai jika ingin mendaki gunung ini, dimana salah satunya yang banyak direkomendasikan adalah rute Candi Cetho.

Baca juga: 7 Fakta Menarik Gunung Gede Pangrango

Jalur Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho: Lokasi, Estimasi Waktu, Rute, dan Fasilitas

mendaki gunung lawu via candi cetho
info gambar

Jalur ini berada persis di Cetho, Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. jalur ini tergolong panjang namun layak ditempuh karena pendaki akan menemukan savana yang indah selama menempuh rute ini. Pendaki pun juga bisa mengunjungi Candi Cetho yang merupakan tempat wisata ikonik di jalur ini.

Butuh sekitar 2-3 hari untuk bisa menempuh jalur ini, sebelum akhirnya pendaki sampai ke Hargo Dumilah yang merupakan Puncak dari Gunung Lawu. Ada 5 pos dan 4 area lainnya yang akan dilewati pendaki saat menempuh jalur ini, yaitu:

  • Pos 1 Mbah Branti yang berada di ketinggian 1.702 mdpl.
  • Pos 2 Seng yang berada di ketinggian 1.906 mdpl.
  • Pos 3 Cemoro Dowo alias Pos Air yang berada di ketinggian 2.250 mdpl.
  • Pos 4 Penggik yang berada di ketinggian 2.550 mdpl.
  • Pos 5 Bulak Peperangan yang berada di ketinggian 2.861 mdpl.
  • Gupakan Menjangan yang berada di ketinggian 2.952 mdpl.
  • Pasar Dieng yang berada di ketinggian 3.104 mdpl.
  • Hargo Dalem yang berada di ketinggian 3.142 mdpl.
  • Hargo Dumilah yang merupakan Puncak dari Gunung Lawu. Area ini berada persis di ketinggian 3.265 mdpl.

Ada tiga rute yang bisa ditempuh untuk sampai ke basecamp jalur pendakian ini, yaitu:

  • Rute Tawangmangu: Naiklah bus jurusan Solo dan turunlah di Terminal Karangpandan. Dari situ, pendaki bisa melanjutkan perjalanan dengan naik minibus jurusan Karangpandan-Kemuning. Turunlah di Pasar Kemuning atau Pertigaan Nglorog, lalu naiklah ojek ke Candi Cetho.
  • Rute Solo: Naiklah bus jurusan Terminal Tawangmangu dan turunlah di Terminal Karangpandan. Dari situ, naiklah minibus jurusan Karangpandan-Kemuning dan lanjutkan perjalanan persis seperti yang dilakukan pada rute sebelumnya.
  • Rute Jakarta: Jika menggunakan kendaraan umum, naiklah kereta jurusan Stasiun Balapan Solo. Setelah itu, naiklah ojek atau angkot ke Terminal Tirtonadi dan lanjutkan perjalanan seperti yang dilakukan pada rute sebelumnya.

Baca: Gunung Slamet: Fakta Sains Flora Fauna, dan Tujuan Pendakian di Indonesia

Ada beberapa fasilitas yang bisa digunakan pendaki selama berada di jalur Candi Cetho, yaitu:

  • Area untuk menyimpan kendaraan pribadi.
  • Warung makan dan minuman.
  • Basecamp.
  • Shelter dan sumber mata air yang tersedia di beberapa pos.
  • Toilet.
  • Warung makan dan minuman.

Detail Estimasi Waktu Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho

candi cetho
info gambar

Jika ditotal, estimasi waktu pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho mencapai 12-15 jam sampai puncak. Daripada jalur pendakian lainnya, jalur ini merupakan jalur tercepat dan lebih mudah.

Untuk lebih detailnya akan GNFI bahas sebagai berikut:

1. Basecamp - Pos 1

Pendakian akan diawali di basecamp jalur ini yang berada persis di samping Candi Cetho. Selain Candi Cetho, pendaki akan menemukan candi lainnya yang tidak kalah menarik disini, Candi Kethek.

Jarak dari basecamp ke Pos 1 kurang lebih sekitar 764 meter dengan waktu tempuh 42 menit. Kondisi medan yang akan ditempuh masih landai dan belum terlalu menanjak.

2. Pos 1 - Pos 2

Setelah sampai di Pos 1, pendaki akan memasuki kawasan hutan yang didominasi pohon puspa dan damar. Kondisi medan yang akan ditempuh sedikit lebih menanjak. Perjalanan dari Pos 1 ke Pos 2 sendiri diperkirakan akan memakan waktu sekitar satu jam, tergantung dari kecepatan tempuh pendaki dan faktor cuaca. Di Pos 2, pendaki akan mendapatkan fasilitas berupa shelter dan lahan terbuka yang bisa menjadi tempat mendirikan 5-6 tenda.

3. Pos 2 - Pos 3

Kondisi medan dari Pos 2 ke Pos 3 lebih terjal dari sebelumnya sehingga pendaki harus lebih hati-hati. Selama di perjalanan, pendaki akan menemukan tanaman akasia yang berada persis di kiri dan kanan jalan pendakian.

Kondisi jalan yang terjal membuat pendaki harus beristirahat berkali-kali. Total waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan dari Pos 2 ke Pos 3 adalah 90 menit. Saat di Pos 3, pendaki bisa beristirahat kembali sambil mengisi ulang air minum.

4. Pos 3 - Pos 4

Jalur dari Pos 3 dan Pos 4 cukup menanjak dan butuh waktu tempuh selama 90 menit. Pendaki akan menemukan banyak pohon pinus gunung selama di perjalanan. Saat sampai di Pos 4, pendaki bisa beristirahat di shelter yang ada di kiri jalan, serta mendirikan sekitar 3-4 tenda berukuran sedang.

5. Pos 4 - Pos 5

Medan pendakian dari Pos 4 ke 5 tidak seterjal sebelumnya sehingga pendaki tidak perlu khawatir. Waktu perjalanan yang dibutuhkan pendaki untuk sampai ke Pos 5 adalah 56 menit. Jika pendaki menemukan savana, itu tandanya pendaki akan segera sampai ke Pos 5.

Tidak ada shelter yang tersedia di Pos 5. Walau begitu, pendaki masih bisa mendirikan tenda berukuran sedang jika harus berkemah di pos ini.

6. Pos 5 - Gupakan Menjangan

Butuh waktu sekitar 45 menit jika pendaki melakukan perjalanan dari Pos 5 ke Gupakan Menjangan. Untungnya, jalan yang ditempuh tidak terlalu terjal sehingga pendaki bisa melakukan pendakian dengan aman dan nyaman.

Saat mencapai ke Gupakan Menjangan, pendaki akan menemukan sabana luas yang bisa dijadikan tempat beristirahat atau latar belakang untuk berfoto. Jika beruntung, pendaki bisa melihat telaga yang berisi air setiap musim hujan, serta menjangan yang hidup di sekitar sabana.

7. Gupakan Menjangan - Pasar Dieng

Waktu tempuh dari Gupakan Menjangan ke Pasar Dieng kurang-lebih setengah jam. Jalan yang akan ditempuh tidak terlalu terjal sehingga pendaki tidak perlu khawatir. Sesampainya di Pasar Dieng, pendaki akan menemukan batuan yang tersusun rapi dan terkesan seperti sengaja dibangun. Konon, tempat ini memiliki peninggalan masa lalu yang harus diteliti lebih dalam.

8. Pasar Dieng - Hargo Dalem

Jalan dari Pasar Dieng ke Hargo Dalem agak sedikit menanjak. Adapun waktu tempuh yang diperlukan sekitar 30 menit. Sesampainya di Hargo Dalem, pendaki akan menjumpai Warung Mbok Yem yang ikonik dan melegenda. Di sana, pendaki bisa beristirahat sambil makan dan minum. Sebagai trivia, Hargo Dalem adalah wilayah yang diyakini sebagai tempat moksanya Raja Majapahit yang terakhir, Prabu Brawijaya V.

9. Hargo Dalem - Hargo Dumilah

Puas beristirahat di Hargo Dalem, pendaki harus melanjutkan pendakian terakhir ke puncak tertinggi Gunung Lawu, Hargo Dumilah. Tanjakan terjal akan ditemui pendaki selama menempuh perjalanan puncak tertinggi itu. Adapun waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai kesana adalah 30 menit. Setelah sampai di Hargo Dumilah, pendaki bisa melihat pemandangan indah yang bisa dilihat dari berbagai arah.

Baca juga: 5 Wisata Gunung Kelud yang Wajib Anda Kunjungi saat Liburan

Referensi:

https://www.manusialembah.com/2016/12/pendakian-gunung-lawu-candi-cetho.html
https://www.nativeindonesia.com/gunung-lawu/
https://travel.kompas.com/read/2019/08/02/081100727/pendakian-gunung-lawu-via-candi-cetho-simak-estimasi-waktunya?page=all
https://regional.kompas.com/read/2022/10/19/104711278/mengenal-gunung-lawu-tempat-petilasan-raja-brawijaya-v-hingga-warung?page=all

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Anggie Warsito lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Anggie Warsito.

AW
RP
MS
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini