Kenapa Kukang Bergerak Sangat Lambat? Menyimpan Energi hingga Menghindari Pemangsa

Kenapa Kukang Bergerak Sangat Lambat? Menyimpan Energi hingga Menghindari Pemangsa
info gambar utama

Kawan pernah menonton film Zootopia? Dalam film tersebut, ada karakter bernama Flash, seorang kukang yang bergerak sangat lambat. Hal ini membuat Judy Hopps si kelinci kesal. Kira-kira kenapa, ya, kungkang bisa bergerak sangat lambat? Apakah mereka malas?

Kungkang termasuk golongan mamalia dalam famili Megalonychidae (kungkang dua jari) dan Bradypodidae (kungkang tiga jari). Hewan ini berasal dari benua Amerika. Ciri khas lain kukang adalah bulunya yang lebat.

Banyak orang berpikir kalau gerakan lambat kukang membuatnya cepat punah. Nyatanya tidak, lho, Kawan! Meski bergerak lambat, kukang telah bertahan di bumi hampir 64 juta tahun.

Sayangnya, kini hewan ini memang terancam kepunahan karena populasinya terus menurun setiap tahun. Bukan karena dimangsa hewan buas, tetapi terancam karena ulah manusia yang menebang pohon tempat tinggal kukang .

Melansir dari Sloth Conversation, ada beberapa faktor yang menyebabkan kukang bergerak sangat lambat.

Baca juga: 9 Hewan Langka di Indonesia yang Wajib Dilindungi
Kungkang © slothconservation.org
info gambar

Penglihatan yang Buruk

Ternyata kukang buta warna! Mereka tidak memiliki sel kerucut di mata yang dimiliki sebagian besar mamalia lain untuk melihat warna. Sementara kukang harus memanjat atau bergelantungan di pohon.

Oleh karena itu, kukang beradaptasi dengan bergerak sangat lambat.

Makanan dan Pencernaan

Kukang memakan daun dengan kandungan kalori yang sangat rendah. Lalu, apakah ini memengaruhi gerakan lambatnya? Tidak bisa dikatakan begitu karena hewan lain pun banyak yang memakan daun, tetapi gerakan mereka cepat.

Faktor pembedanya adalah perut kukang yang besar dengan empat bilik dan tingkat pencernaan yang sangat lambat. Saking lambatnya, dari memakan daun hingga dikeluarkan kembali saat buang air, kukang membutuhkan waktu 157 jam hingga 1.200 jam (sekitar 50 hari). Wah, lama sekali, ya!

Pencernaan lambat ini membuat kukang tidak makan banyak daun setiap hari. Kesimpulannya, kukang hampir tidak punya energi untuk beraktivitas!

Baca juga: Bagaimana Sejarah Kucing Menjadi Hewan Peliharaan Manusia?

Metabolisme Rendah

Kukang memiliki metabolisme yang rendah di antara mamalia lainnya. Maka dari itu, kungkang harus menghemat energi. Hal ini dapat dilihat dari suhu tubuh kukang.

Kukang dicirikan sebagai heterortermik, yakni kontrol tidak sempurna atas suhu tubuh mereka. Biasanya suhu tubuh kungkang antara 25°C—30°C. Namun, suhu tubuh mereka bisa turun hingga 20°C. Suhu ini membuat hewan tidak bertenaga.

Sedikit Massa Otot

Bila diperhatikan lebih saksama, Kawan akan menemukan sebenarnya kukang bertubuh kurus. Bulu lebat menjadikan mereka terlihat lebih besar.

Kukang hanya memiliki 30% dari massa otot mamalia dengan ukuran yang sama. Namun, susunan otot seperti itu memberi mereka kekuatan dan daya tahan tinggi terhadap kelelahan.

Bersembunyi dari Pemangsa

Kukang memang tidak bisa lari cepat, tetapi mereka bisa bersembunyi untuk menghindari pemangsa. Jaguar, predator utama kukang, cenderung mendeteksi mangsanya menggunakan visual atau memperhatikan pergerakan.

Gerakan lambat mampu menyelamatkan kukang dari terkaman Jaguar. Selain itu, bulu hijau dari ganggang yang hidup di tubuhnya membantu kukang bersembunyi di antara dedaunan. Mereka tidak malas, hanya bergerak secara diam-diam.

Baca juga: Mengenal Kukang Jawa, Salah satu Primata yang Dilindungi di Indonesia

Meski ditangkap pun, kukang akan melakukan perlawanan dengan gigitan keras, sayatan cakar, dan menjerit.

Itulah jawaban kenapa kukang bergerak sangat lambat. Menjadi lambat sudah menjadi ciri khas kukang. Pelestarian kukang terus dilakukan karena jumlahnya menurun. Semoga informasi ini menambah pengetahuan Kawan, ya!

Referensi: Sloth Conversation | Kompas.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

F
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini