Kepemimpinan Ilmuwan: Skill Kepemimpinan dalam Proyek Penelitian

Kepemimpinan Ilmuwan: Skill Kepemimpinan dalam Proyek Penelitian
info gambar utama

Siapa yang ingin jadi ilmuwan atau scientist? Ketika mendengar kata Ilmuwan, mungkin Kawan langsung mengingat tentang perguruan tinggi atau lembaga riset. Profesi ini memang berperan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tidak heran, banyak perusahaan dan organisasi rela memberikan gaji besar kepada para mereka yang berkecimpung di bidang tersebut. Kita tahu bahwa setiap ilmuwan memiliki proyek penelitiannya masing-masing. Proyek tersebut bisa berupa individu atau kelompok.

Dalam berkelompok, mereka akan menunjuk seorang pemimpin. Pemimpin itu akan membagi tugas sekaligus mengawasi proyek dari timnya yang tergabung di proyeknya. Untuk itu, seorang pemimpin ilmuwan membutuhkan jiwa kepemimpinan yang tinggi.

Kepemimpinan tersebut dikenal dengan scientist leadership. Lalu, apa itu scientist leadership?

Definisi Scientist Leadership

Dilansir dari kompas.com, scientist leadership (kepemimpinan ilmuwan) adalah kepemimpinan yang dilakukan oleh ilmuwan dalam mengelola proyek penelitian atau tim riset. Kegiatan sebagai scientist leader berupa membagi tugas penelitian, mengatur anggaran, mengelola dan mentransfer pengetahuan, dan mengembangkan serta mengevaluasi strategi penelitian.

Peran Soeharsikin, Ibu Kos yang Menempa Karakter Para Tokoh Nasional

Tidak hanya itu, seorang scientist leader juga mempresentasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat di konferensi ilmiah. Biasanya pemimpin ilmuwan berfokus pada lembaga riset atau universitas.

Namun, ada juga pemimpin ilmuwan yang berfokus pada bisnis. Kawan mungkin mengenal perusahaan-perusahaan bidang kesehatan, makanan, minuman, atau farmasi. Pengembangan produk mereka tidak terlepas dari peran scientist leader.

Pentingnya Scientist Leadership

Kita tahu bahwa perkembangan ilmu dan teknologi tidak terlepas dari proyek penelitian yang dikembangkan oleh manusia. Manusia sendiri tidak melulu puas soal pencapaiannya. Mereka selalu ingin membuat terobosan yang mampu mengubah dunia.

Namun, apabila tidak diiringi dengan jiwa kepemimpinan ilmuwan, maka hal itu sia-sia. Sebab, para ilmuwan juga bisa kehilangan arah tanpa adanya pemimpin proyek. Hal itu yang menjadi sebab pembentukan scientist leadership.

Dengan adanya scientist leadership, pemimpin ilmuwan dapat melakukan kolaborasi diskusi dan bekerja dengan tim dari berbagai latar belakang. Kawan bisa bayangkan apabila para ilmuwan memiliki latar belakang yang berbeda tanpa adanya pemimpin.

Hal itu membuat penelitian jadi kacau dan mementingkan ego pribadi. Untuk itu, kepemimpinan ilmuwan dapat memimpin tim yang beragam dan menciptakan budaya inklusif agar semua orang bisa berkontribusi dengan maksimal.

Selain itu, adanya scientist leadership menghasilkan perspektif baru dari para ilmuwan. Hal inilah yang melibatkan proses berpikir kreatif, kritis, dan kolaborasi dalam suatu proyek penelitian.

Watchdoc jadi Lembaga Pertama Peraih Emergent Leadership Ramon Magsaysay Award

Cara Meningkatkan Scientist Leadership

Kepemimpinan Ilmuwan
info gambar

Buat Kawan yang ingin jadi scientist leader, maka ada beberapa hal yang perlu ditingkatian, yakni:

1. Public Speaking

Percuma saja jika Kawan memiliki pengetahuan yang tinggi, tetapi sulit diungkapkan kepada orang lain. Ditambah, ada beberapa istilah ilmiah yang sulit dipahami orang lain. Maka dari itu, Kawan membutuhkan kemampuan public speaking. Kemampuan itu dapat berguna saat kamu mempresentasikan hasil penelitian kepada banyak orang.

2. Kemampuan Komunikasi Tim

Komunikasi tim sangat penting dalam proyek penelitian. Hal ini untuk mencegah terjadinya misinformasi dan miskomunikasi dalam tim. Maka dari itu, seorang scientist leader harus memiliki kemampuan komunikasi tim.

Komunikasi yang jelas, terpadu, dan spesifik lebih mudah dipahami oleh para anggota. Sebab, para ilmuwan mungkin berasal dari latar belakang yang berbeda.

3. Manajemen

Kemampuan mengatur atau memanajemen orang lain sangat penting untuk scientist leader. Scientist leader bertugas untuk mengatur anggota, anggaran, waktu, dan aspek lainnya, seperti stakeholder dan kebijakan.

Dengan kemampuan manajemen yang baik, scientist leader berhasil menciptakan lingkungan kerja yang positif. Ditambah, scientist leader perlu mengembangkan para anggota demi menyesuaikan proyek penelitian.

4. Gotong Royong

Kemampuan yang perlu ditingkatkan bagi scientist leader adalah gotong royong. Gotong royong merupakan sikap kolaborasi dalam tim untuk menyelesaikan masalah tertentu.

Bagi Kawan yang ilmuwan, rasa kompetitif untuk menghasilkan penelitian terbaik selalu ada dalam diri ilmuwan. Namun, jika Kawan berada pada satu laboraturium yang sama dengan ilmuwan lain, maka kalian adalah satu tim. Riset memang kompetitif, tetapi ambisi tidak perlu menghilangkan rasa hormat, kebaikan, dan kerja sama.

Dengan begitu, scientist leader harus membangun sikap kolaborasi diskusi kepada para anggotanya.

Emil Dardak, Satu-satunya Yang Terpilih Dari Asia Bloomberg Harvard City Leadership Initiative

5. Menciptakan Lingkungan yang Aman

Dalam lingkungan riset yang aman, anggota merasa dihormati dan terlibat sepenuhnya tanpa diejek atau dihakimi. Sebagai scientist leader, Kawan harus memberikan rasa aman kepada anggota.

Hal ini dilakukan agar mereka berani meminta bantuan, menawarkan solusi untuk masalah, mengakui kesalahan, mengemukakan kekhawatiran, berani berkata tidak setuju, dan memberi serta menerima feedback.

Perilaku tersebut sangat penting agar proyek penelitian Kawan sukses. Dengan demikian, penciptaan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berjalan lancar.

Itulah beberapa hal tentang scientist leadership. Setiap ilmuwan baik pemimpin maupun anggota harus memiliki kemampuan tersebut. Jadi, apakah Kawan siap untuk menjadi scientist leader?

Referensi: scientificamerican.com| kompas.com| lifescienceleader.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AR
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini