Kawan pasti tahu mainan lato-lato yang tengah populer belakangan ini. Jauh sebelum lato-lato, tren mainan anak Indonesia terus berubah. Mainan yang pernah populer pun bisa kembali tren setelah beberapa waktu.
Mainan anak terbukti memberikan banyak dampak positif, seperti menumbuhkan imajinasi dan kreativitas, melatih keterampilan, meningkatkan konsentrasi, mengembangkan sosial emosional, dan hiburan.
Kira-kira apa saja, ya, mainan anak yang pernah populer di Indonesia selain lato-lato? Simak informasi berikut ini, yuk!
1. Kuda Pelepah Pisang
Mainan kuda-kudaan dari pelepah pisang konon sudah berkembang sejak zaman kerajaan Majapahit dan kesultanan Mataram. Anak-anak era 1980-an dan 1990-an masih mengalami tren mainan ini.
Pelepah pisang ditekuk membentuk kuda. Bagian pangkal dibuat segitiga menyerupai kepala kuda dan bagian ujung sisakan sedikit daunnya untuk dijadikan ekor. Tambahkan tali agar lebih mudah memainkannya.
Anak-anak biasanya turut membuat pedang-pedangan dari pelepah. Bak pemain kuda lumping, anak-anak akan menunggangi kuda pelepah pisang sambil main perang-perangan. Terdengar seru, kan?
Kisah Pasar Gembrong, Surga Mainan Anak yang Dilahap Si Jago Merah
2. Gasing
Mainan gasing disebut sebagai mainan tertua oleh berbagai situs arkeologi. Keberadaannya diketahui sejak abad ke-15 atau zaman Romawi kuno.
Bentuk gasing berupa silinder atau bulatan terbuat dari kayu atau plastik. Gasing diputar menggunakan tali.
Gasing termasuk mainan tradisional Indonesia yang populer, bahkan sampai dijadikan perlombaan. Baik anak-anak maupun orang dewasa suka memainkan mainan ini.
3. Yoyo
Yoyo berupa roda yang tergulung tali. Dimainkan dengan cara menjatuhkan yoyo hingga berputar dan memainkan talinya agar kembali ke atas. Butuh konsentrasi tinggi dalam memainkan mainan ini.
Mainan yoyo diperkirakan tiba di Indonesia dari Eropa sejak zaman Hindia Belanda. Mainan anak ini mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1930. Meski tak sepopuler dahulu, mainan yoyo tetap menjadi tren hingga saat ini.
4. Bepe-bepean
Anak perempuan kelahiran 1980-an hingga 2000-an pasti tidak asing dengan mainan bepe-bepean. Berupa boneka kertas lepas pasang yang dapat dikombinasikan baju dengan model beragam dan aksesori imut.
Mainan anak ini biasa dijual berupa lembaran dengan harga 300—500 perak. Siapa di antara Kawan yang pernah main bepe-bepean?
Gasing Lengker, Inovasi Mainan Tradisional dari Lombok Timur
5. Lompat Tali
Kawan pernah main lompat tali bersama teman-teman di sekolah atau sekitar rumah? Biasanya tali dibuat menggunakan karet gelang yang dirangkai satu per satu hingga menjadi panjang.
Permainan ini sangat seru dan tidak boleh dilewatkan. Apalagi kalau Kawan sudah level merdeka, pasti siap sedia ambil ancang-ancang berlari sejauh mungkin. Selain menyenangkan, permainan lompat tali membuat tubuh sehat dan lebih lentur.
6. Bola Bekel
Bola bekel pernah tren karena seru dan menantang dimainkan. Meski terlihat mudah, nyatanya tidak bagi sebagian anak-anak, lho.
Mainan ini terdiri dari satu bola besar dan enam biji bekel. Pantulkan bola ke lantai dan ambil biji bekel satu per satu sampai habis. Jika ada yang terjatuh atau gagal mengambil bekel, pemain akan bergiliran atau mengulang dari awal.
7. Tamiya
Mainan mobil balap tamiya populer di Indonesia tahun 1990-an dan kembali menjadi tren pada 2003 dan 2020. Mobil tamiya diproduksi Jepang pertama kali pada 1982. Jenis mobil mainan ini langsung meledak di pasaran, termasuk Indonesia.
Mainan mobil tamiya bahkan pernah dijadikan film yang mengisi hari anak-anak Indonesia pada masanya. Tak hanya anak-anak, orang dewasa juga banyak yang menyukai pemainan mobil balap ini.
Oto, Mainan Unik Anak-Anak Kreatif
Itulah deretan tren mainan anak Indonesia sepanjang zaman. Mainan tradisional diharapkan tetap ada sebagai hiburan asli anak-anak Indonesia. Apakah Kawan GNFI pernah memainkan salah satu dari daftar di atas?
Referensi:Kompas.id | IDN Times
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News