Kisah Tenun Bali yang Mendapat Sentuhan Gaib dari Para Dewata

Kisah Tenun Bali yang Mendapat Sentuhan Gaib dari Para Dewata
info gambar utama

Bagi masyarakat Bali, tenun tak cuma soal benang dan kain. Di dalamnya terkandung deras sebuah seni yang kemudian melahirkan mitos dan peradaban. Pada upacara keagamaan Bali, tenun selalu menempati posisi istimewa sebagai wastra atau kain bertuah gaib.

Hal ini tampak pada upacara odalan yakni ulang tahun Pura Geria Anyar Tanah Kilap di Banjar Gelogor Carik Denpasar pada 2014 silam. Pada hari pertama, pemangku merapal sebuah doa sebagai jembatan antara makhluk ragawi dan dunia ghaib.

Setelah memakai selembar kain yang telah disucikan di pundaknya, pemangku tersebut rebah tak sadarkan diri. Kepala Dusun Banjar Gelogor Carik kala itu, Ketut Budiarta menjelaskan kain suci itu simbol ganti baju menuju tubuh yang disucikan.

Kedonganan, Desa Nelayan yang Gemerlap karena Kegemilangan Wisata

“Kain suci hanya dikeluarkan waktu upacara. Kain disakralkan. Disimpan di suatu tempat khusus di pura,” kata Budiarta yang dimuat Kompas.

Setelah upacara dengan kain sakral, para pemangku pria dan perempuan yang memakai baju serba putih segera melejor atau menari diringi dengan tetabuhan. Dalam hitungan detik, pemangku mulai trance dan melakukan tradisi ngurek.

Diikuti para penyungsung dan pengempon pura, mereka ngurek dengan menghujamkan keris berkali-kali ke tubuh. Hal yang menarik adalah, tak seseorang pun yang terluka karena hujaman keris tersebut.

Umat Hindu yang terus berdatangan sejenak berhenti menghaturkan canang atau sesajen. Mereka terdiam menyaksikan ritual ngurek. Melihat fenomena mistis yang terbalut dengan budaya dengan takjub.

“Di antara harum bau dupa yang memenuhi ruang udara, doa-doa kepada Sang Hyang Widhi Wasa terus dirapalkan,” tulis Mawar Kusuma dan Aryo Wisanggeni dalam Wastra” Sentuhan Gaib Tenun Dewata.

Tenun bertuah

Mawar menjelaskan dalam upacara keagamaan di Bali, kain tenun menempati posisi istimewa sebagai wastra atau kain bertuah berdaya gaib. Kain gringsing, cepuk dan bebali mempunyai kekuatan mistik sebagai pelindung, penolak bala, dan penyembuh penyakit.

Tenun bertuah ini sekaligus menjadi sarana penyembahan bagi Tri Murti, yaitu Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa. Dalam helai benang kain bertuah, seperti gringsing dan cepuk terdapat tiga warna yang melambangkan para dewa tersebut.

Karena menempati posisi sebagai kain bertuah, seorang yang ingin membuat cepuk misalnya harus menjalani ritual puasa menemun. Selama satu bulan hingga pelaksanaan ngaben massal seorang penenun melakukan puasa.

Bali Bersiap Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Asia Bola Tangan Pantai 2023

Pada upacara ngaben tersebut, cepuk dipakai sebagai pembungkus tulang sebelum dibakar. Ni Gede Diari menjelaskan bahwa menenun harus memiliki hari baik, kalau tidak, akan rusak, misalnya warnanya menjadi tidak bagus.

“Ada pantangan karena kainnya dipakai untuk upacara, biar bertuah dan suci,” jelasnya.

Cepuk berfungsi melindungi manusia dari pengaruh jahat sekaligus menjadikan pemakainya kuat dan perkasa. Cepuk biasanya dipakai oleh pendeta, pembuat sesajen, dan dukun. Kata cepuk biasanya dihubungkan dengan tokoh sihir Rangda.

Pelestarian tenun

Disebutkan oleh Mawar, hingga kini hanya tersisa satu dari enam motif cepuk yang masih kuasai perajin Nusa Penida, yakni bintang kurung. Ragam hias pola bangun berulang dengan teknik ikat pakan warna alami memakan waktu produksi selama enam bulan.

Sementara itu setiap rumah di Desa Tenganan Pegringsingan memiliki koleksi tenun gringsing. Yudiana kemudian mengambil gringsing tua peninggalan leluhurnya yang disimpan dalam bungkus koran dan dicuci air hujan.

“Semakin lama, warnanya semakin bagus. Sudah rapuh, tetapi masih dipakai pada ritual istimewa,” tambahnya.

Mengenal 4 Keunikan Desa Sidetapa di Bali

Karena keindahan itu pula, gringsing kemudian diburu oleh wisatawan. Kepala Desa Tenganan kala itu, Putu Yudiana menyebut banyak gringsing tua telah ludes karena dibeli oleh kolektor dari luar negeri.

“Ada turis asing yang sempat menawar gringsing tua hingga Rp200 juta,” paparnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

Terima kasih telah membaca sampai di sini