Fakta Kota Barus, Kota Penghasil Kapur Barus

Fakta Kota Barus, Kota Penghasil Kapur Barus
info gambar utama

Kota Barus merupakan salah satu Kota tertua di Indonesia yang terletak di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Kota Barus ini berada di pantai barat Sumatera. Untuk kapan terbentuknya Kota Barus sendiri belum ada catatan resminya, tetapi tercatat sejak abad ke-6 Masehi, Kota Barus telah menjadi pelabuhan dan juga banyak para pedagang dari Timur Tengah berdatangan ke Kota tersebut karena rempah-rempah yang dihasilkan, seperti dilansir dari detikNews.

Nyatanya Kawan GNFI, Kota Barus dulunya dikuasai oleh orang-orang Tionghoa dan orang Keling (Koromandel). Hal tersebut dibuktikan dari penelitian Van der Tuuk yang di mana Kota Barus tidak hanya dihuni oleh orang Batak dan orang Melayu saja. Seperti yang dituliskan oleh historia.id, bahwa banyak suku bangsa yang membangun peradaban di Kota Barus.

Kota Barus dulunya terkenal karena menghasilkan kamper atau kapur barus, hal ini dibuktikan dari sejak abad ke-2 Masehi orang Yunani mengenal Kota tersebut sebagai bandar niaga yang bernama Baraosai. Kapur barus dulu merupakan barang yang sangat penting dan juga barang yang bernilai sehingga banyak menarik orang Timur Tengah dan Eropa berdatangan ke Kota Barus pada saat itu.

Namun Kawan GNFI, Kota Barus tidak hanya terkenal menghasilkan kapur barus saja. Ada beberapa fakta mengenai Kota Barus ini, yuk, simak faktanya!

Tragedi Januari di Kediri: Alquran Diinjak dan Kiai Ditali

1. Pusat Perdagangan Dunia Internasional Timur Tengah dan Barat

Peta Kabupaten Tapanuli Tengah | Christian Advs Sltg/ Wikimedia Commons
info gambar

Dalam sejarahnya, Kota Barus pernah menjadi pusat perdagangan di dunia Internasional, khususnya negara Timur Tengah dan Barat. Pada saat itu, Kota Barus pernah memiliki hubungan yang sangat erat dengan 2 kawasan dari Timur Tengah, yaitu Persia dan juga Timur Laut Tengah. Kota Barus menjadi maju pesat sebagai kota dagang dunia karena hasil buminya yang berupa kapur barus. Hal tersebutlah yang membuat banyak orang mengunjungi kota tersebut.

2. Titik Nol Peradaban Islam di Indonesia

Tugu nol kilometer peradaban Islam | Anisa Muslicha/ Tripadvisor
info gambar

Kota Barus menjadi titik nol peradaban Islam di Indonesia yang di mana proses masuknya Islam ke Barus diawali dari perjalanan para pedagang Arab yang singgah di Barus. Peristiwa tersebut ternyata sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

3. Memiliki Nama Lain, yaitu Fansur

Dilansir dari merdeka.com, Barus dikenal juga dengan nama 'Pancur' yang diubah ke dalam bahasa Arab menjadi Fansur. Hal ini dibuktikan dengan prasasti Tamsil dari Lobu Tua yang sudah ada sejak tahun 1088, prasasti tersebut memberikan gambaran perbedaan antara area pemukiman dan area pelabuhan di Kota Barus. Dari hal tersebut, ada istilah nama lain yang disebut dalam sejarah dan sulit untuk dipisahkan, yaitu Fansur dan Barus.

6 Peninggalan Kerajaan Kalingga yang Bersejarah

4. Kompleks Makam Mahligai

Kompleks makam mahligai | Sigid Kurniawan/ Antara Foto
info gambar

Kota Barus sebagai titik nol peradaban Islam di Indonesia dibuktikan dengan adanya Kompleks Makam Mahligai. Seperti dilansir dari kompas.com, salah satu nisan dalam kompleks makam tersebut terdapat angka tahun 48 Hijriyah atau 661 Masehi.

Pada Kompleks Makam Mahligai, terdapat beberapa makam ulama seperti, Syekh Rukuddin, Syekh Zainal Abidin Ilyah Syamsudin, Imam Khatib Muddah, dan lainnya.

5. Makam Papan Tinggi

Makam papan tinggi | Barus Raya/ Wikimedia Commons
info gambar

Selain kompleks makam mahligai, ternyata di Barus terdapat makam ulama dengan panjang 8 meter. Tempat tersebut berada di Desa Penanggahan dan banyak peziarah yang berdatangan ke makam tersebut. Lebih uniknya lagi, untuk mencapai ke makam tersebut, para peziarah harus menaiki sekitar 800 anak tangga. Di Makam Papan Tinggi tersebut, terdapat makam Syekh Mahmud yang panjangnya sekitar 8 meter.

Raden Saleh, Seorang Pangeran Jawa yang Bersolek di Kota Paris

Nah, itulah beberapa fakta mengenai Kota Barus yang ternyata tidak hanya menghasilkan kapur barus saja, melainkan Kota tersebut menjadi titik nol peradaban Islam di Indonesia juga. Bagaimana, apakah Kawan GNFI tertarik untuk mengunjungi Kota Barus?

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FK
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini