Mandela Effect: Ketika Kita Mengingat Sesuatu yang Tidak Pernah Terjadi

Mandela Effect: Ketika Kita Mengingat Sesuatu yang Tidak Pernah Terjadi
info gambar utama

Pada 2013, presiden pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela, meninggal dunia karena infeksi saluran pernapasan. Namun, Fiona Broome menyangka Nelson Mandela telah meninggal dunia di penjara tahun 1980an. Kejadian ini kemudian dikenal dengan nama Mandela Effect atau Efek Mandela.

Kawan tahu karakter Pikachu dari serial Pokemon? Sekarang, coba lihat gambar di bawah ini. Kira-kira mana gambar yang tepat?

Ekor Pikachu
info gambar

Kita tahu perbedaannya terletak pada ekor. Kalau Kawan menjawab ekor Pikachu berwarna hitam, berarti Kawan terkena Mandela Effect.

Sebenarnya, Apa Itu Mandela Effect?

Kalau menurut studi dari Deepasri Prasad dan Wilma A Bainbridge dalam jurnal yang dipublikasikan Psychological Science, Mandela Effect berasal dari hasil ingatan palsu otak kita. Menariknya, hal itu tidak hanya terjadi pada kita saja, tetapi oleh orang lain juga. Jadi, tidak heran kalau kita sama-sama salah menebak ekor Pikachu berwarna hitam.

Perlu diketahui, kapasitas otak kita itu besar banget. Mengutip dari Kok Bisa, otak kita punya kapasitas sebesar 2,5 juta gigabyte. Meski begitu, tidak semua ingatan kita dapat dipercaya.

Ingatan kita bukan seperti video yang bakal tetap sama memutar setiap adegan atau peristiwa. Ingatan kita bisa berubah karena dipengaruhi banyak hal, seperti peristiwa aktual, keyakinan, emosi, dan ekspektasi.

Semarang Ibu Kota Kartun Indonesia, Kok Bisa?

Kenapa Banyak Orang Memiliki Ingatan Palsu yang Sama?

Masih ingat Fiona Broome pencetus Mandela Effect? Ketika membagikan ingatan palsunya mengenai wafatnya Nelson Mandela kepada orang lain, dia terkejut kalau orang lain ternyata mengingat peristiwa yang sama. Padahal, itu tidak pernah terjadi.

Pendapat dan Sugesti Orang Lain

Pengaruh ini tidak hanya datang dari diri sendiri, lho, tetapi juga dari orang lain melalui pendapat dan sugesti. Misalkan orang lain memberikan pendapat berupa ingatan palsunya, kemudian kita setuju dan secara tidak sadar memasukkan itu ke dalam ingatan kita sendiri.

Begitu pula kalau banyak orang membaca berita palsu atau informasi salah tentang suatu peristiwa. Secara tidak sadar, mereka akan sama-sama membentuk ingatan palsu tersebut.

Mengisi Celah

Pengalaman dan pengetahuan masa lalu berperan dalam membangun ingatan. Dua poin itu menjadi kerangka dan mengisi celah yang hilang.

Otak berusaha mengingat detail peristiwa, tetapi karena terbatasnya kemampuan, bagian kejadian yang hilang diisi oleh ingatan yang tidak pernah terjadi.

Kartunis Asal Jambi Masuk 3 Terbaik di Ajang Kartun Malaysia

Emosi dan Keyakinan

Kita pasti pernah begitu yakin terhadap suatu peristiwa. Misalkan, Kawan percaya waktu kecil pernah berpisah dengan ibu di mal. Namun, ternyata peristiwa itu tidak pernah terjadi. Hanya saja emosi dan keyakinan membentuk ingatan Kawan bahwa peristiwa itu benar-benar terjadi.

Jadi, faktor sosial dan psikologis dapat memengaruhi manusia membentuk ingatan palsu yang sama.

Contoh Mandela Effect

Selain contoh ekor Pikachu, ada beberapa contoh fenomena Mandela Effect lain. Coba tebak gambar-gambar di bawah ini, kira-kira Kawan bisa menjawab berapa?

1. Looney Tunes atau Looney Toons?

Looney Tunes atau Looney Toons?
info gambar

Serial kartun tahun 90-an ini banyak yang mengira sebagai Looney Toons. Padahal, nama yang benar itu Looney Tunes.

2. Apakah George punya ekor?

Apakah George punya ekor?
info gambar

Monyet sudah pasti punya ekor. Akan tetapi, George si monyet dari kartun Curious George ini tidak memiliki ekor.

Mengenal Jurusan Animasi, Buat Kamu yang Ingin jadi Animator

3. Fruit Loops atau Froot Loops?

Fruit Loops atau Froot Loops?
info gambar

Sereal rasa buah-buahan dari Kellogs ini diyakini bernama Fruit Loops. Salah, ya, Kawan! Nama sebenarnya adalah Froot Loops.

4. Kit-Kat atau KitKat?

Kit-Kat atau KitKat
info gambar

Hayo, Kit-Kat atau KitKat? Ternyata penulisan yang benar tanpa tanda baca ‘-‘, yaitu KitKat.

5. Mirror, Mirror on the Wall?

Mirror, Mirror on the Wall
info gambar

Pernah menonton film Disney berjudul Snow White and The Seven Dwards? Mantra terkenal yang diucapkan sang putri berbunyi Mirror, Mirror on the Wall. Kalau Kawan percaya ini, berarti ikut terkena Mandela Effect.

Nyatanya, sang putri tidak pernah mengucapkan matra tersebut, melainkan sang ratu. Bunyi mantra tersebut juga bukan Mirror, Mirror on the Wall, melainkan Magic Mirror on the Wall.

Kalau rata-rata jawabannya salah, sudah saatnya Kawan menghindari pengaruh Mandela Effect. Bagaimana caranya?

Tanamkan rasa skeptis terhadap ingatan kita. Jangan telah mentah-mentah informasi yang kita terima. Cari berbagai sumber informasi untuk memverifikasi fakta. Melalui cara tersebut, Kawan dapat meminimalkan Mandela Effect dalam ingatan.

Referensi: Jurnal Psychological Science | Youtube Kok Bisa

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

F
KO
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini